Anggita: Semoga Tak Ada Lagi Anak Yang Menderita Pneumonia Seperti Milka

Anggita terhenyak pias. 
Seolah tak didengarnya kelanjutan perkataan dokter muda di hadapannya. Mendadak ia tak kuat menopang tubuhnya. Tubuhnya terasa lemas bak tak bertulang. Ia berusaha berpegangan pada kursi di ruang periksa. Mencoba duduk dan mencerna ucapan 

Cegah pneumonia pada anak 
"Putri Ibu menderita pneumonia, harus segera dirawat. Ibu, ibu tak apa-apa?"

Anggita menggeleng pelan. 
"Mengapa bisa terjadi pada Milka?" Ia teringat kelucuan putrinya yang baru berusia 7 tahun.

"Sabar, Bu. Pneumonia bisa disembuhkan asal ditangani segera dan tepat. Ibu harus semangat ya," kata Perawat cantik menggenggam tangannya. 

Anggita mengangguk, pasrah. Ingin ia peluk anaknya yang kini terbaring lemah di IGD. Perempuan 35 tahun itu tak menyangka, putri semata wayangnya menderita penyakit seberat itu. 


Berawal dari batuk dan pilek, kedua penyakit yang sering dialami Milka. Karena itu, Milka pun izin tidak masuk sekolah. Anak perempuan periang itu baru kelas 1 SD. Anggita pun izin dari kantor, agar ia bisa merawat putrinya di rumah.


Ia pun melakukan home treatment yang biasa Anggita lakukan kalau Milka sakit. Seperti membalurnya dengan vicks, memberi putrinya banyak air mineral.


Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Namun, Anggita menemukan gejala tak biasa. Saat tidur, Milka terlihat susah bernafas. Anggita pikir, karena pilek jadi ia balur balsem dan menuangkan minyak kayu putih ke seember air panas dan meletakkannya di pojok ruangan. Tapi, pernafasan Milka tetap tersengal dan ia rewel dan susah tidur. 

Batuknya semakin menjadi, tak lama ia demam dan sesak napas. Anggita memeluk anaknya dan yang dirasakan adalah Milka demam, sesak napas dan batuk. Tak lama kemudian, Milka muntah-muntah. Instingnya membisikkan, Milka sedang menderita.

Tanpa menunggu lama, ia membangunkan suaminya dan memutuskan membawa Milka ke IGD. Setelah dilakukan pemeriksaan pola pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan akhirnya ronsen dada dan tes darsh. Akhirnya, Pak dokter memperlihatkan hasil ronsen dan memberitahukan kalau Milka menderita penyakit pneumonia, hal yang sama sekali tak disangkanya. 

Air matanya berderai. 
Dari googling, ia tahu bahwa pneumonia adalah penyakit berbahaya yang sering merenggut nyawa terutama anak dibawah usia lima tahun. Anggita memeluk suaminya. 

"Tenang ya. Insya Allah, Milka baik-baik saja," bisik Anton memeluk istrinya yang nampak ringkih.

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia, adalah penyakit paru-paru. Namun, di kalangan orang awam sering disebut paru-paru basah. Tapi, sebenarnya penyakit ini adalah infeksi atau radang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit ini menyebabkan paru-para membengkak. 

Penyakit Pneumonia yang disebabkan bakteri disebut Pneumonia Bacterial, biasanya disebabkan bakteri streptococcus pneumoniae. Sedangkan yang disebabkan virus adalah Pneumonia Viral yang disebabkan virus. 

Biasanya diawali dari penyakit pilek dan batuk terus-menerus disertai lendir. Gejala lainnya adalah demam, berkeringat banyak dan menggigil, hingga susah bernafas serta detak jantung lebih kencang. Bahkan tak jarang, penderita merasakan sakit kepala dan muntah-muntah. Gejalanya cukup umum ya, dan membuat orang tua tidak menyangka anak terkena penyakit berat. 

Saat daya tahan tubuh sedang rendah, tubuh mudah dimasuki virus dan bakteri. Jika paru-paru kita sehat, oksigen akan masuk ke tubuh kita saat bernapas dan bergerak melalui tabung pernapasan dan masuk ke aliran darah melalui alveoli. 

Alveoli adalah kantung udara kecil di dalam pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Ketika udara beroksigen mencapai alveoli, oksigen diserap dalam darah. Sehingga oksigen ini dibawa oleh sel darah merah ke seluruh tubuh.

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Tapi, jika paru-paru kena pneumonia, maka oksigen tak bisa dibawa oleh sel darah merah karena virus dan bakteri menimbulkan  lendir dan cairan yang menghalangi alveoli. Akibatnya sudah bisa dibayangkan akibatnya, bukan? Anak jadi sesak nafas karena aliran pernafasannya tersumbat. Akibatnya tentu saja fatal dan bisa mengakibatkan kematian. 

Penyakit pneumonia ini juga tak pandang bulu. 
Siapapun bisa terkena. Tapi penyakit ini terutama mudah menjangkiti anak-anak di lingkungan yang padat penduduknya dan biasanya kumuh. Tapi, anak yang hidup di lingkungan bersih dan higienis pun bisa terkena.

Tak hanya terjadi pada Milka. Saint West, kesayangan Kim Kardashian dan Kanye West, selebriti Hollywood juga pernah menderita pneumonia.  Ia dirawat di rumah sakit Januari tahun lalu dan sempat dibantu alat pernafasan. Kim Kardashian menuliskan rasa syukur dan terima kasihnya di Instagram karena Saint West kuat dan dapat melewati semuanya dengan baik.


Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia sangat menakutkan. Aku hanya ingin berterima kasih pada seluruh dokter dan perawat yang telah berusaha keras. Kami sangat bersyukur punya kalian! Dia (Saint) sekarang sudah pulang dan merasa jauh lebih baik," (Sumber: Liputan6.com).

Ya, penyakit ini tak pandang bulu.
Pneumonia adalah penyakit penyebab kematian nomor satu yang membunuh satu juta anak setiap tahun! (Sumber: Save The Children). Tak terkecuali di Indonesia.  

Pada tahun 2015, diperkirakan 25 ribu anak di Indonesia meninggal karena penyakit ini. Jadi, tak ada waktu lagi untuk kita mengabaikan penyakit berbahaya ini. Sebagai pengingat, tanggal 12 November setiap tahun adalah Hari Pneumonia Sedunia untuk menjadi alarm bagi kita semua agar selalu waspada akan bahayanya. 

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah anak-anak terkena penyakit ini? 

Pertama, Berikan ASI Eksklusif
ASI eksklusif sangat baik untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh anak. Sehingga tubuh anak lebih kuat dan tidak mudah sakit. Kandungan ASI sudah terbukti banyak manfaatnya untuk bayi. 
Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
ASI eksklusif 6 bulan 


Kedua, Berikan gizi yang cukup
Anak-anak harus mendapat kecukupan gizi dari makanan agar badannya sehat dan daya tahan tubuhnya bagus. Perbanyak sayuran dan buah-buahan serta daging. 

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Berikan gizi yang cukup

Ketiga, Berikan imunisasi lengkap
Ya, Imunisasi adalah ikhtiar dan perlindungan yang orang tua dan masyarakat bisa berikan untuk anak-anak. Imunisasi termasuk cara yang efektif mencegah penyakit ini. Imunisasi yang bisa kita berikan diantaranya adalah imunisasi Hib (haemophilus influenzae tipe B), vaksin pertusis (DPT) serta vaksin campak. Imunisasi tersebut merupakan cara paling efektif untuk mencegah pneumonia

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Imunisasi lengkap untuk anak

Ketiga, Biasakan anak hidup sehat. 
Salah satu caranya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau selesai beraktivitas. Kegiatan ini sering diabaikan padahal sangat penting. Tak heran, kampanye cuci tangan dengan benar sering dilakukan pemerintah dan perusahaan hingga ke pelosok desa. 

Keempat, Jauhkan anak dari asap rokok dan polusi udara.
Tegaslah pada suami di rumah. Jangan biarkan ia merokok di dalam rumah. Biasakan hidup sehat dan bersih dengan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Lindungi anak dari polusi udara misalnya dengan memberikan masker pada saat berkendara dengan sepeda motor. 

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Biasakan hidup bersih dan sehat 

Kelima, Hindari kontak dengan penderita.
Ya, kita harus menghindari kontak dengan penderita karena penyakit ini menular melalui batuk atau penggunaan alat makan. Jadi, biasakan anak-anak menggunakan alat makan sendiri dan tidak saling tukar pakai dengan anak-anak lain. 

Keenam, Jangan mengajak anak ke rumah sakit. Setiap rumah sakit memiliki aturan tidak boleh membawa anak-anak saat menjenguk. Tapi, terkadang, aturan ini diabaikan oleh orang tua. Padahal, rumah sakit termasuk tempat yang banyak virus dan bakterinya. Jadi, sebaiknya taati aturan rumah sakit ya.

Sebagai ibu dan aktivis media sosial, kita berkewajiban menginformasikan tentang penyakit ini sehingga diharapkan lebih banyak orang yang aware dengan bahaya penyakit pneumonia. Mari kita sebarkan informasi ini agar tak ada lagi anak Indonesia menderita penyakit mematikan ini. 

Sumber Foto:
www.pixabay.com








Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

33 Comments

  1. Hmm kasihan banget nih ya Mbak, padahal masih kelas 1 SD sudah sakit gitu

    ReplyDelete
  2. Aamiin Mbak, semoga tidak ada lagi nih ya Mbak. Kasihan masih kecil juga

    ReplyDelete
  3. Kalau begitu kesehatannya juga memang harus diperhatikan nih ya Mbak

    ReplyDelete
  4. Ya Allah... kasihan ya Mba
    Semoga para manusia dewasa sadar, dan bisa bahu membahu memberikan lingkungan dan dukungan terbaik untuk anak2 agar bebas pneumonia
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  5. Duh ngeri sekali penyakit Pneumonia ini dan gejalanya itu mirip sakit flu biasa, itu yang kadang bikin kita nggak waspada. Ternyata bisa menular juga ya Pneumonia ini, baru tau. Thanks for sharing, jadi ada gambaran ttg Pneumonia dan pencegahannya.

    ReplyDelete
  6. Ya Allah... pedih ya Mba kalo lihat aneka kasus pneumoni khususnya pada anak.
    semoga masyarakat kian sadar dan bisa bahu-membahu utk mencegah penularan pneumonia
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  7. Aku paling sedih kalau lihat anak-anak sakit, gak tega banget deh. Ini untuk edukasi para ibu juga nih terutama diedukasi sejak dini sebelum mereka memiliki anak supaya memiliki persiapan untuk nutrisinya agar mencegah Pneumonia.

    ReplyDelete
  8. Imunisasi Hib, Campak, dan DPT adalah imunisasi yang juga diberikan di puskesmas kan ya mba? Berarti sebenarnya sudah disediakan oleh pemerintah. Semoga banyak masyarakat yang sadar pentingnya imunisasi karena jadi salah satu cara mencegah terkena penyakit ini

    ReplyDelete
  9. Semoga bisa menemukan penanganan yang tepat agar sakitnya bisa di atasi ya mbak. Anakku dulu bayi kena infeksi paru juga, sampe sekaranh tetap harus jaga asupan gizi dan jaga lingkungan dia biar ga kambuh.

    ReplyDelete
  10. Gak tega lihat foto yang kedua. Memang suka sedih kalau lihat anak lagi sakit. Apalagi banyak selang gitu di tubuhnya. Semoga aja angka pneumonia semakin menurun

    ReplyDelete
  11. Ya Allah sedihnya, semoga ibu-ibu kian teredukasi dengan informasi semacam ini. Jaga kesehatan, jaga kebersihan juga.

    ReplyDelete
  12. Ya Allah.... selalu sedih klo baca berita anak sakit cukup parah.
    Nah iya tu, aku pun kadang suka mengabaikan klo gak boleh bawa anak ke RS. Apalagi klo aku yang mau kontrol, mau gak mau kan anak diajak ya..

    ReplyDelete
  13. pneumonia ini emang serem banget sih kalo kena ke anak-anak. paling ngaruh selain dari daya tahan tubuh juga dari lingkungan. ngerti sih berani kotor itu baik, tapi ya nggak yang segitunya sampai anak dibiarkan jalan-jalan ditempat yang sekiranya rawan

    ReplyDelete
  14. ASI ternyata salah satu pelindng agar gak kena pneumonia ya mbak. Aku malah ngertinya penyakit ini cuma bisa kena pada mereka yang tinggal di tempat lembab, keingatan film jaman dulu itu

    ReplyDelete
  15. Ngeri juga ya Pneumoni ini. Dan korabannya anak-anak. Di tahun 2015 aja udah ada 25ribu yang terkena. Semoga tahun ini semakin berkurang, bukan bertambah lagi.

    ReplyDelete
  16. Imunisasi penting banget untuk mencegah penyakit mematikan ini. Makanya sedih banget kalau ada ibu ibu yang anti imunisasi ya..

    ReplyDelete
  17. Aku baru tahu kalau angka penderita ini cukup tinggi. Kupikir radang paru-paru hanya menyerang orang dewasa yang merokok maupun kerap naik motor. Ternyata balita juga rentan, ya.

    ReplyDelete
  18. gimana mau menghindari polusi, kalo abu karhutla aja masuk ke kamar tidur?

    ReplyDelete
  19. keponakan aku menderita penyakit kristis pneumonia, gak ketauan bener deh gejalanya kayak batuk pilek demam biasa tetiba qadarullah meninggal

    ReplyDelete
  20. Aammin. Semoga gak ada lagi korban selanjutnya. Menjaga pola hidup besih dan sehat penting banget emang untuk mencegah penyakit ini.

    ReplyDelete
  21. Duh, sedih banget ya lihat anak dengan pneumonia ini. Batuk-batuk dengan napas yang terengah-engah. Masih banyak ternyata ya di sekitar kita balita dengan penumonia. Belom banyak yang tahu dengan penyakit menular dan mematikan ini :(

    ReplyDelete
  22. Kalau kebakaran hutan kayak sekarang kemungkinan anak-anak terserang pneumonia bisa tambah besar ya mbak. Duuh sedih

    ReplyDelete
  23. Serem banget pneumonia ini. Gejalanya sangat samar. Semoga semakin banyak orang tua yang paham dan waspada dengan penyakit ini. Semoga anak-anak kita sehat semua. Terhindar sari pneumonia. Aamiin.

    ReplyDelete
  24. Nggak tega kalau ada adik kecil gitu udah sakitnya yg beerat banget nih. Salahsatunya Pneumonia. Artikelnya membantu banget untuk diketahui banyak khalayak untuk mencegah pasien yg mengalami penyakit pneumonia bertambah
    tFs ya mbak

    ReplyDelete
  25. Benet ya ternyata serem bnget penyakit ini smoga anak2 Kita semua terhindar dari Pneumonia ini jaga kbersihan dn konsen gizi yg baik

    ReplyDelete
  26. Ya Allah semoga jauh2 deh anak2 kita dr pneunomia. Sejuta dlm setahun anak meninggal itu bukan angka kecil. Wajar saja kalau dibilang penyakit yg paling takuti untuk anak2.

    ReplyDelete
  27. Ini alasan ketatnya penjagaan rumah sakit ketika seseorang ingin menjenguk yang sakit.
    Anak-anak (terutama yang masih kecil) rentan terhadap penyakit.
    Semoga Allah lindungi keluarga Indonesia selalu...

    ReplyDelete
  28. Jadi ngeri. Teman perawat juga sering ceritakan penyakit paru-paru pada bayi akibat orang di rumahnya ada yang merokok. Semoga anak kita semua sehat sehat selalu

    ReplyDelete
  29. Yang paling menyedihkan itu, anak-anak yang hidup bersama orang dewasa perokok. Nggak sadar mereka. Bahkan si anak sering bermain dengan asap rokok, mengibaskan tangan dan tertawa-tawa...

    ReplyDelete
  30. Semoga anak-anak kita terhindar dari penyakit yang seperti ini. Ngurusin anak repot apalagi kalo anak lagi sakit. bawaannya kasian

    ReplyDelete
  31. Tak pandang bulu ya Mbak pneumonia ini bahkan anak kalangan artia top di dunia pun terkena. Berarti bukan karena tingkat kebersihan juga tapi ada faktor lain terutama daya tahan tubuh.

    ReplyDelete
  32. Sedih banget ceritanya Mbak. Serem ih. Saya pas secar anak kedua bawa anak sulung inap di RS. Gak ada yang ajak soalnya.

    ReplyDelete
  33. Paling sedih kalau anak sakit. Pernah anakku dirawat karena peunomania, ya Allah cemasnya luar biasa. Semoga anak-anak Indonesia tetap sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post