Menghadiri Upacara Kematian Rambu Solo di Desa Kete' Kesu, Tana Toraja

Dear Temans,

Salah satu wishlistku saat ini adalah berkunjung ke Makassar dan Tana Toraja. Tahun lalu, Mamaku sempat dua kali pulang kampung ke Makassar menghadiri pernikahan dua keponakannya. Tadinya, aku berencana ingin ikut. Apalagi, sudah lama sekali aku tak pulang ke Makassar.

Upacara Rambu Solo di Desa Kete Kesu Tana Toraja
Deretan Tongkonan di Kete Kesu Tana Toraja
Manusia berencana, Allah menentukan. Aku tak bisa ikut karena tiket pesawat melonjak tajam. Pupus sudah khayalanku menjelajah Makassar lalu lanjut ke rumah sepupuku di Makale, Tana Toraja. Sedih banget nggak bisa ikut. Tapi, harus terima kenyataan, hehe. 

Padahal aku ingin sekali mengeksplorasi Tana Toraja yang eksotis. Tanah para raja. Kebudayaannya unik dan masih dipegang teguh persis Bali. Tana Toraja berada sekitar 300 km dari ibukota Sulawesi Selatan, Makassar. 


Biasanya perjalanan kita tempuh dengan kendaraan pribadi atau bus umum. Sekarang malah sudah ada rute pesawat dari Makassar ke Rantepao untuk mengakomodasi turis yang semakin bertambah. 


Kabupaten Tana Toraja yang ibukotanya Makale ini masih memegang teguh adat-istiadat leluhurnya. Orang Toraja memiliki kepercayaan yang kuat. Mulai dari pesta pernikahan hingga upacara kematian dirayakan dengan penuh kekhidmatan. Ada banyak tempat wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi di sana.

Upacara Rambu Solo di Desa Kete Kesu Tana Toraja
Kete Kesu desa adat Tana Toraja

Salah satunya adalah Kete' Kesu. 
Desa Kete Kesu berada di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Berlokasi sekitar 14 km dari Makale. 

Desa adat yang menjadi tujuan wisata ini indah sekali. Dalam perjalanan menuju Kete' Kesu saja kita sudah disuguhi pemandangan alam yang indah. Termasuk persawahan dan perbukitan. Udaranya pun sejuk karena berada di daerah pegunungan.


Kete' Kesu ini berisi enam tongkonan atau rumah adat khas Toraja yang memajang deretan kepala kerbau di tiang rumah sebagai lambang kemakmuran. Selain itu, ada 12 lumbung padi untuk persediaan makanan penduduk. Tongkonan yang memiliki tanduk kerbau terbanyak biasanya adalah milik para bangsawan.

Upacara Rambu Solo di Desa Kete Kesu Tana Toraja
Upacara kematian yang penuh warna

Ya, tanduk kerbau menjadi lambang kemakmuran masyarakat Tana Toraja. Harganya juga mahal dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.


Selain tongkonan yang diperkirakan berusia 300 tahun, tak jauh dari sana ada kuburan kuno yang berada di tebing. Namanya adalah Bukit Buntu Kesu. Ada menhir penunjuk arah menuju kuburan tebing ini dari Desa Kete' Kesu. Tahu tidak, usianya sudah 700 tahun lho, Temans! Isinya makam dan tulang-belulang jenazah orang Tator. 


Bagi bangsawan dan orang terpandang, jenazahnya diletakkan di atas bukit sedangkan orang biasa cukup di kaki bukitnya. Setiap orang yang meninggal dibuatkan boneka dari kayu dengan pakaian yang biasa dikenakan almarhum semasa hidupnya. Deretan boneka ini dipajang di celah batu di bagian atas tebing. 


Upacara Rambu Solo di Desa Kete Kesu Tana Toraja
Rangkaian upacara adat Rambu Solo
Menurut adat Toraja, upacara kematian sering dirayakan lebih meriah daripada pesta pernikahan. Setiap bulan Juli dan Desember adalah bulan yang meriah karena jadwal berlangsungnya Rambu Solo. Atau upacara kematian. 

Bagi mereka, kematian bagi mereka layaknya seperti orang sakit. Sehingga harus dirawat dan dibekali berbagai jenis benda seperti saat mereka masih ada di dunia. Unik, ya. 


Upacara Rambu Solo juga menjadi atraksi yang menarik para turis asing dan domestik. Pada pesta ini disembelih ratusan kerbau dan babi, tergantung pangkat dan kedudukan almarhum saat masih hidup. Mereka percaya dengan menyembelih kerbau, arwah almarhum lebih cepat berada di surga.

Ah, ingin sekali bisa kembali menghadiri upacara ini di Tana Toraja. Semoga ada rezekinya bisa pulang ke Makassar dan mampir ke Tana Toraja, aamiin. Oh iya, saat kalian berada di Kete' Kesu, selalu patuhi peraturan yang ada ya. Karena berbuat sembrono di tempat ini bisa mengakibatkan kalian terkena hukum adat. 

Upacara Rambu Solo di Desa Kete Kesu Tana Toraja
Upacara Rambu Solo 

Untuk kalian yang ingin menghadiri Upacara Rambu Solo yang meriah, jangan lupa hadir Bulan Desember nanti. Sarana transportasi menuju ke Tana Toraja semakin mudah dipesan. Kalian bisa menggunakan Bus Litha & Co dari Makassar, lho. Busnya bermerek Mercedes Benz yang aman dan nyaman.

Bus Litha & Co berdiri sejak tahun 1967 di Makale, Tana Toraja. Pemiliknya adalah Litha Brent. Awalnya, memiliki usaha mengangkut berbagai kebutuhan barang pokok dari Makassar ke Tana Toraja. Bisnisnya lalu berkembang menjadi perusahaan transportasi yang ternama. 

Ratusan Bus Litha & Co kini melayani 18 rute diantaranya ke Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Mereka menawarkan empat kelas yaitu kelas ekonomi non AC, kelas ekonomi AC, VIP hingga kelas Eksekutif. 

Kantor pusatnya berada di  Jalan Urip Sumoharjo No. 15, Tello Baru, Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Jika ingin menghadiri Upacara Rambu Solo, jangan lupa memesan tiket bus online Litha & Co pada Bulan Desember nanti, ya! 

Sumber Foto:
Raiyani Muharramah

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

21 Comments

  1. Kayaknya aku pernah ngeliat liputan upacara ini di TV. Unik ya mba, apalagi kalo bisa menyaksikan langsung. Pasti nggak terlupakan banget tuh

    ReplyDelete
  2. Jadi meskipun ini upacara adat, bisa dilihat siapa saja, ya, Mbak? Maksudnya nggak yang sakral sampai tersembunyi banget, gitu.
    Menarik, adat istiadat dari Indonesia selalu menarik ditelusuri.

    ReplyDelete
  3. ke sini itu kayak paket komplit, ya, pemandangannya kece, budayanya masih kental, bentuk rumahnya menarik, jadi pengen ke sana, soalnya belum pernah

    ReplyDelete
  4. Memang pemandangan di Tana Toraja keren banget, ya. Birunya langit begitu kontra dengan warna bangunan dan kostum penduduknya

    ReplyDelete
  5. Aku pun dari dulu pengen bangrt explore makassar blm kesampean. Ntar pankapan barengan yuk semoga harga tiketnya segera stabil ya

    ReplyDelete
  6. Oh.. Rambu Solo itu nama upacara kematian ya mba.. hehe..tadinya saat baca judul kukira nama orang..
    Hm, pengen juga nih melihat langsung upacara adat ini

    ReplyDelete
  7. DAri kecil aku tuh udah penasaran dengan tebing untuk kuburan itu mbak. Moga tiket jadi murah ya mbak, bisa ke Tana Toraja

    ReplyDelete
  8. Daku juga pengen banget kesana mba, terutama pengen nyaksiin prosesi rambu solo
    Semoga ada rejeki lebih deh biar bisa explore makassar

    ReplyDelete
  9. Dulu waktu lihat di tv nampaknya indah dan memukau sekali, belum pernah lihat secara langsung. Pasti mengesankan

    ReplyDelete
  10. Sy baru sekali ke Toraja dan belum liat langsung Rambu Solo... Btw, Boleh nih Kopdar kalo ke Makassar lagi...

    ReplyDelete
  11. Tana Toraja.. Salah satu tempat impianku untuk dikunjungi. Semoga Makdew bisa segera pulang Makassar dan jalan2 ke sana ya..

    ReplyDelete
  12. Kalau pas ada liputannya di TV, aku selalu duduk paling depan. Takjub banget, Mbak. Kemudian lihat yang bukit untuk menyimpan orang meninggalnya, aku penasaran, pengen banget bisa menyaksikannya secara langsung.

    ReplyDelete
  13. Kete Kesu tuh hits banget ya dengan Rambu Solonya. Banyak teman-teman yang memasukkan Kete Kesu ke dalam wish list travelingnya. Yuuk kapan-kapan ke sana bareng Dew *gaya bet :)

    ReplyDelete
  14. Indah nian kak. Ingin sekali berkunjung ke sana. Menikmati kekhasan dan pemandangan alamnya

    ReplyDelete
  15. Untuk upacara kematiannya sendiri nih mbak, kira-kira dengan upacara yang demikian tersebut. Apakah bisa diliput semua atau ada beberapa prosesi yang tidak boleh dilakukan peliputan...

    saya pribadi kalau menemukan adat baru biasanya sering mengabadikan, tentunya setelah izin dari warga setempat

    ReplyDelete
  16. Kemaren2 kenalnya cuma bali yg memegang teguh adat leluhur.

    Eh di makassar ada juga ya...


    Semoga lestari ya .....

    ReplyDelete
  17. Budaya Indonesia memang luar biasa ya... bahkan upacara kematian pun bisa terkemas sedemikian unik

    ReplyDelete
  18. Ini juga jadi salah satu wish list saya Mbak. Sekalian dengan Ramang-Ramang juga mendaki Gunung Latimojong.

    ReplyDelete
  19. Aku juga pengen ke MAKASAR. kayaknya nunggu negara yang memperjalankan. Secara tiket mahal sekali ya saat ini. Dan itu lumayan menguras tabungan

    ReplyDelete
  20. Tanah toraja ini udah kuknela sejak SD. Tapi kita emang cuma tahu saja. Jalan2 belum pernah ke sana.

    ReplyDelete
  21. Toraja masuk wish list aku, mau naik sleeper bus nya Indonesia di sana

    ReplyDelete
Previous Post Next Post