Ibu Rumah Tangga Melek Digital? Kudu itu!

Dear Temans,

Sabtu lalu tanggal 10 November 2012, tepat pada hari Pahlawan, saya dan teman-teman Ibu-Ibu Doyan Nulis Semarang mendapat kesempatan untuk mengikuti acara AXIS Melek Digital Untuk Startup Business di Kafe Pisa Semarang. Tak rugi jauh-jauh turun gunung dari Ungaran, tempat tinggal saya ke kota, hehe. Banyak ilmu yang saya dapatkan setelah mengikuti acara yang dihadiri teman-teman dari berbagai komunitas di Semarang seperti Dot Semarang dan Loenpia.

IRT melek digital dong

Saya antusias dengan para pembicaranya yang terdiri dari praktisi bisnis di Semarang; Salah satunya adalah Mas Lilik, Pendiri Jaringan Rumah Usaha, sebuah komunitas yang terdiri dari para anak muda enterpreneur di Semarang. Dengan gaya santai namun bernas, kita tak bosan menyimak sharing beliau. Menurut Mas Lilik, Jaman sekarang adalah jaman yang serba cepat, hot dan crowded.

Dengan masuknya kita pada era digital ini terjadi perubahan besar-besaran. Batas-batas ruang tak ada lagi. Semuanya terhubung dengan cepat melalui koneksi internet. Dalam hitungan detik,melalui internet kita dapat mengetahui informasi apa saja dengan satu klik. Kita dapat mengirim surat, foto, juga melakukan riset dengan mudah. Jaman sekarang, orang-orang sibuk dan berlomba dalam segala bidang. Namun, saking cepatnya kadang kita merasa gamang dan terbawa arus.

Terbawa arus? Kelelep dong!
Betul, terbawa arus membuat kita megap-megap bahkan lewat. Kalau nggak sedia pelampung or belajar berenang abis deh kita.

Kita harus menyiapkan diri kita menghadapi era digital. Kudu fokus pada apa tujuan kita. Karena godaan banyak banget. Gangguannya nggak tanggung-tanggung. Yup, Kesuksesan hanya kita dapatkan bila kita fokus! Dalam berbisnis, Kita ingin bisnis apa? Nantinya jadi apa? Sebesar apa bisnis yang kita inginkan?

Salah satu yang paling penting saat ini dalam berbisnis di jaman serba hot ini adalah kita kudu melek digital. Paham dunia internet dan seluk-beluknya. Jika tak ingin ketinggalan, mulailah menyiapkan diri. Kita yang ibu rumah tangga pun tak terkecuali. Sebenarnya, kaum ibu rumah tangga termasuk yang paling diuntungkan dengan kemajuan teknologi internet dan media digital ini.

Lho, kok bisa begitu? Iya, karena ibu rumah tangga yang memilih tinggal di rumah demi mengurus anak-anaknya, kini diberi kesempatan untuk berkarya lebih luas. Yup, Kita bisa bekerja di rumah dengan lebih maksimal, mendapatkan penghasilan dan wawasan luas. Tak kalah dengan orang kantoran yang sehari-harinya sangat mobile.

Kuncinya? Melek digital ya mommies!

Dengan memanfaatkan teknologi internet, semuanya menjadi mungkin. Dulu, mengirimkan naskah ke penerbit berarti harus meng-print naskah kita, menjilidnya dengan rapi, memasukkannya ke amplop lalu pergi ke kantor pos. Repot dan mahal.

Sekarang? Berkat melek digital, kita cukup mengirimkan naskah tadi via e-mail di rumah. Dalam hitungan detik sampai deh ke editor tercinta di kota lain. Mudah. Murah. Saat ini, memiliki koneksi internet sudah bukan lagi barang mahal. Warnet menjamur, wifi gratisan dimana-mana. Ingin lebih bebas? Beli modem atau berlangganan internet melalui operator. Biayanya terjangkau. Tak ada lagi istilah ibu rumah tangga terkungkung di rumah. Karena, walau di rumah, para ibu punya kesempatan lebih luas untuk maju dan mengembangkan potensinya.

Dengan melek digital, para ibu dapat bebas berkantor dari rumah. Tak ada lagi alasan ingin berkarya, bekerja atau berbisnis tapi anak-anak tak ada yang mengasuh. Ada jalan keluarnya, Moms. Now, You have your own office, moms! You own a business!

Moms dapat menjadi apa saja yang diinginkan sesuai passion dan bakat. Menjadi penulis dan editor, memulai bisnis sebagai penerjemah buku. Bisa banget. Startup bisnis? Wah, bisa! Membuka toko online adalah salah satu pilihan cocok untuk para stay at home mom. Jaman kini orang kian sibuk, serba butuh sesuatu dengan cepat. Orang tak sempat pergi ke mal pada hari hari kerja atau bahkan malas berjejalan di mal pada akhir pekan. Maka, belanja online mulai menjadi pilihan.

Dengan bermodalkan netbook dan koneksi internet, kita bisa memulai suatu bisnis, mom. Tak perlu modal banyak. Tak perlu menyewa ruko untuk toko kita. Nggak perlu repot-repot berdandan untuk ke kantor atau ke toko kita, nggak perlu pusing cari mbak atau baby sitter untuk menjaga anak kita ketika kita keluar rumah. Bermodalkan laptop atau PC, kamera saku serta koneksi internet, para ibu bisa memulai bisnis sendiri.

Para perempuan yang tergabung di REOS (Recommended Online Seller) memilih Facebook dan website untuk memasarkan produknya. Salah satu anggotanya, Nika Hanidhah yang seorang arsitek membuktikan keseriusannya dalam berjualan online. Nika awalnya bekerja di kantor namun pekerjaan sebagai arsitek sangat menyita waktu. Ia merasa bersalah karena memiliki waktu terbatas untuk menemani buah hatinya bermain.

Maka, banting setirlah Nika menjadi online seller dengan membuka supermarket online. Bermodalkan laptop, kamera, dan koneksi internet, ia memulai bisnisnya. Nika menjual segala macam barang. Sebut saja, ia akan berusaha mencarikannya. Layaknya supermarket. Jika memiliki produk baru, ia akan memotretnya dengan menarik, menambahkan narasi di foto tadi dengan copy writing yang lucu lalu mem-postingnya di social media dan website miliknya. Para calon pembeli cukup melihat-lihat foto produk yang ada lalu memberi komen di bawahnya. Nika akan merespon pertanyaan dan pemesanan pelanggan dengan cepat.

Tak melulu iklan, Nika suka membuat status lucu tentang kejadian sehari-harinya. Misal tentang obrolannya dengan sang anak. Dengan cara itu, pelanggan merasa lebih akrab dengan Nika. Tak hanya hubungan bisnis namun pertemanan. Mereka bisa mengobrol dan bercanda dengan Nika. Pendekatan personal, cara berinteraksi yang jarang dipakai pelaku bisnis saat ini. Dengan pendekatan teman, Nika berhasil menggaet hati pelanggan.

Pendapatan NIka saat ini 30 juta rupiah per bulan. Hanya nongkrong di depan laptop di rumahnya. Wow! Seorang sahabat, Wuri Nugraeni yang jago membuat aneka kerajinan flannel seperti tas, boneka jari, puzzle edukatif, tutupebagainya memilih membuat website juga socmed untuk memajang karyanya. Ia melayani pesanan dengan online, bisa melalui inbox socmed ataupun e-mail. Start up bisnis online juga cocok untuk para perempuan yang tidak percaya diri untuk berjualan secara langsung, menghadapi pelanggan dan menawarkan produk kita.

Seperti saya contohnya. Saya seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai penulis buku. Sebagai pemula, saya ingin sekali berbisnis namun saya terlalu pemalu untuk mencolek orang dan menawarkan produk saya, hihi. Takut ditolak mungkin ketakutan terbesar saya.

Apalagi, Harga paket buku itu termasuk mahal untuk ukuran kantong orang Indonesia. Berjuta-juta rupiah walau bisa dicicil ataupun sistem arisan. Dengan melek digital, saya bisa berjualan secara online memasarkan buku-buku karya saya juga paket buku berkualitas untuk anak balita.

Tidak perlu berjalan dari pintu ke pintu untuk menawarkan produk.Karena malu-malu menawarkan secara langsung pada tetangga dan teman, saya memajang foto-foto produk saya di akun socmed. Tentu saja dengan foto yang menarik dan menuliskan berbagai manfaat buku-buku ini untuk buah hati. Jangan lihat harganya. Manfaatnya dong  begitu tulis saya.

Tak hanya itu, saya memperkenalkan buku-buku jualan saya melalui email atau pun milis, forum dan komunitas online yang berhubungan dengan buku dan parenting. Saya juga berpromosi di grup BBM (Blackberry Messenger).

Untuk melancarkan komunikasi dengan pelanggan baik untuk pemesanan maupun pertanyaan-pertanyaan, saya juga bisa dihubungi via E-mail dan Yahoo Messenger atau Skype, juga memiliki no SMS Hotline yang siap siaga melayani menerima apapun kebutuhan konsumen.

Tak disangka, pembeli mulai berdatangan. Awalnya hanya saudara dan sahabat-sahabat saya. Namun, lama-lama orang luar. Ada yang membeli tunai, mencicil ataupun arisan. Alhamdulillah, hingga kini saya berhasil menjual paket buku tersebut hingga 90 an paket. Dan itu berarti komisinya berjuta-juta rupiah. Cukup lumayan untuk ibu rumah tangga yang pemalu dan imut-imut kayak saya hihi.

Saat ini, untuk menambah pelanggan, saya mencoba membuat website sendiri juga mencoba ikut berjualan secara offline dengan ikut pameran bazaar di sekolah-sekolah. Tak sekedar hanya menggaet pelanggan dan berhasil melakukan penjualan, Dengan persaingan ketat jaman sekarang, sangat penting untuk membangun brand kita. Bagaimanapun banyaknya pesaing kita, jika brand kita kuat, orang-orang akan tetap mengingat dan memesan pada kita.

Branding ini bisa dibangun dengan melek digital, Moms. Seorang teman saya, Iffah Dewi pemilik Sogan Batik di Yogya mengaku awalnya kesulitan memasarkan produk batik karyanya. Ia membuka butik dan workshop di Yogya. Bekerja sama dengan agen perjalanan untuk membantu mengenalkan produk mereka pada turis. Tapi, menurutnya belum maksimal. Produk mereka belum kedengaran. Hanya segelintir pecinta batik yang mengenal produk mereka.

Ketika socmed boomimg, Iffah memanfaatkan momentum itu. Ia berpromosi melalui berbagai akun socmed. Teman-temannya diminta memberi testimoni via Twitter atau FB. Bukan mouth to mouth lagi ya tapi dari tweet ke tweet atau jempol ke jempol hehe, produk Sogan Batik pun mulai dikenal orang. Disebut-sebut orang di FB atau dimention di Twitter. Hasilnya, mencengangkan. Pesanan pun berdatangan dari berbagai kota di Nusantara. Wow. Dashyatnya melek digital, Moms. ..

Pemasaran dengan socmed, dari jempol ke jempol ternyata lebih dahsyat dan murah daripada beriklan di media massa. Prinsip gethok tular masih sangat berpengaruh, lho. Semakin banyak produk kita dibicarakan di socmed, maka orang akan penasaran, lalu mampir di website atau blog kita dan terjadilah closing atau penjualan

Namun, walau dengan melek digital dan sadar berinternet, bisnis kita tentu saja tak boleh melupakan beberapa hal ini:

• Mengutamakan kepuasan pelanggan
• Pendekatan personal lebih mengena agar pelanggan merasa di-wong ke kata orang Jerman.
• Selalu kreatif dan inovatif, mencari terobosan baru dalam hal produk atau pelayanan
• Konsisten dalam pelayanan dan produk, mempertahankan kualitas produk dan pelayanan kita
• Pengiriman barang yang tepat waktu

 Tapi, Melek digital juga menjadi sia-sia bila tidak didukung operator yang canggih. Baik jaringan maupun harganya. Kesulitan utama dalam nge-net itu ketika browsing lemot banget, atau bahkan tidak ada jaringan. Wah bisnis kita bisa merugi dan tidak dipercaya lagi kalau jaringan hidup segan mati tak mau. Atau pas ada calon pelanggan menghubungi kita via telpon atau ingin bertanya lewat BBM atau SMS, jaringan blank.

Wah, Bisa-bisa pelanggan kabur. Dikiranya kita sok dan tak peduli pada mereka. Karena itu, kita kudu sobatan dengan operator seluler kelas wahid yaitu AXIS.


Jadi, tunggu apa lagi startup your business now, Moms! 



Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

1 Comments

  1. mak dew tulisanmu keren sekali... pengen deh menghasilkan 30 juta perbulan ky mba Nika hehehe

    ReplyDelete
Previous Post Next Post