Serunya Kegiatan Kelas Literasi Kereta Baca di SD Islam Bintang Juara Semarang

Dear Teman, 

Alhamdulillah, Kamis lalu (25/9) aku dan teman-teman @semarangbaca mengadakan Kelas Literasi Kereta Baca berkolaborasi dengan Sekolah Bumi Lestari di SD Islam Bintang Juara Semarang. 


Kalian sudah berkenalan kan dengan Klub Semarang Baca? Bisa intip artikel yang kutulis ya. Klub Semarang Baca adalah komunitas penggemar buku yang rutin berkumpul bersama untuk baca bareng dan membahas buku. 

Selain anggota Klub Semarang Baca, acara ini juga dibuka untuk umum, jadi kami mengundang relawan untuk menjadi pembaca nyaring atau pun fasilitator kegiatan. Alhamdulillah, jadi dapat teman baru deh lewat kegiatan ini. 


Kegiatan membaca nyaring ini diadakan agar anak-anak tertarik untuk mencintai buku dan tertarik untuk membaca buku-buku lebih banyak lagi. Kali ini, kami bacakan buku tema lingkungan hidup agar mereka lebih peduli lingkungan sekitarnya. Ya, sesuai tema kolaborasi kami dengan Sekolah Bumi Lestari. 

Sekolah Bumi Lestari didirikan oleh Nia Nurdiansyah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup. Sekolah Bumi Lestari mengajak anak-anak menyayangi bumi yang kita tinggali ini. Berbagai kegiatan menarik yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan bisa kita lakukan di berbagai kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Bumi Lestari. 


Hari Kamis itu, para fasilitator dan reader sudah berkumpul di SD Islam Bintang Juara. Kami antusias dengan acara ini dan berharap anak-anak pun merasakan hal yang sama. 

Kelas 2 diisi kegiatan seru, membaca buku oleh Kak Ola lalu dilanjutkan kegiatan membuat pembatas buku dari daun dan bunga kering dengan fasilitator Kak Rahma. Seru ya! 

Kelas 3 diisi dengan kegiatan membaca nyaring oleh Kak Sarah dengan buku Sampahku Tanggungjawabku. Kemudian, anak-anak kelas Bunga Matahari membuat lukisan dengan pewarna alami dari buah dan sayur bersama fasilitator Kak Yulia. 


Kelas 4, diisi kegiatan membaca nyaring bersama Kak Rita dan Kak Aisyah. Selanjutnya, anak-anak membuat lukisan dengan teknik antotipia yaitu teknik memanfaatkan pigmen fotosensitif tanaman bersama Kak Uniek.

Kegiatan kelas 5 dan 6 tak kalah seru. Mereka dibacakan buku oleh Kak Vivi, mahasiswi UIN Walisongo Semarang. 

Setelah itu, mendapatkan materi pencemaran air karena limbah tekstil dari pabrik oleh Kak Nia Nurdiansyah. 

Aktivitasnya tak kalah seru yaitu praktik mewarnai kain dengan teknik pencelupan pewarna alami yaitu kulit bawang dan daun mangga bersama fasilitator Kak Zulfa dan Kak Anike.


Nah, Aku dan Fitri bertugas di kelas 1 yang terdiri dari 69 anak. Wow, meriah sekali pas kami masuk kelas. Agak grogi dikit, bisa tidak ya berbagi dengan seru di kelas ini? Hihi. 

Pertama, aku baca buku Wila tentang rempah-rempah untuk anak-anak, lalu dilanjutkan dengan sesi membaui aroma rempah-rempah yang kami bawa ke kelas. Ada Laos, kecombrang, daun mint hinga jahe dan kunyit. Anak-anak antusias membaui rempah yang segar aromanya ini. 

Juga kita belajar kegunaannya misalnya jahe untuk minuman dan obat, kecombrang untuk sambal dan lainnya. Walaupun lelah, tapi hati gembira deh menemani anak-anak Bintang Juara belajar tentang rempah-rempah!


Setelah read aloud buku tentang rempah-rempah, aku dan Fitri mengajak mereka mengenali aroma rempah dan manfaatnya apa saja seperti untuk bumbu masakan, bahan minuman hingga untuk produk kesehatan kulit. Setelah itu, mereka diajak menggambar berbagai jenis rempah-rempah. 

Untuk itu, kami bawa nampan berisi jahe dll. Nah, aku nggak ikut briefing pas pertemuan klub buku, tapi pas datang ke sekolah dibriefing kilat sama Fitri, partnerku hari itu. 

"Mbak ini jahe, kecombrang, daun mint, dll." Oke, beres. Gampang. Wkwkw, maklum nggak jago masak. 

Pas kegiatan, ada anak yang bertanya, "Bu ini rempah apa?" ia sambil memegang dedaunan dari nampan.

Aku yang sedang menyodorkan berbagai jenis rempah ke anak-anak untuk dibaui, berhenti sejenak. Lho, kok ada daun pinus? 

"Oh itu, bukan rempah Nak..sepertinya terbawa di nampan, itu daun pinus, " jawabku yakin. 

Ia mengangguk-angguk. 

Tiba-tiba, salah satu guru mendatangimu. "Bu, maaf itu bukan daun pinus, itu rosemary." ia tersenyum simpul. 

Jederr, haha.. iyaa itu daun rosemary kata Fitri tadi, aku lupaa! Malu banget deh, aku kasih informasi menyesatkan pada anak-anak, wkwkw.. maaf ya Nak, maklum guru newbie, haha. Tertarik ingin berkolaborasi dengan kami bikin kegiatan serupa di sekolahmu? Hubungi IG @semarangbaca, ya! 

Sumber Foto: 

SD Islam Bintang Juara 


Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

Post a Comment

Previous Post Next Post