Ajakan Mencintai Bumi di Buku Dalam Dekapan Zaman Karya Amanda Katili Niode, Ph.D

Kecintaan pada bumi sudah terpatri di hati Amanda Katili Niode sejak dini. Kata bumi dan lingkungan sudah berseliweran dalam keseharian Amanda sejak balita. Itulah kesan yang saya tangkap dari buku Dalam Dekapan Zaman, Memoar Pegiat Harmoni Bumi.

Ayahnya John Ario Katili, seorang dosen ITB, doktor Geologi yang cinta lingkungan, menularkan kecintaan ini pada putrinya yang cerdas dan kritis, Amanda.  J.A Katili adalah doktor pertama di ITB, doctor in natural science, dan meraih gelarnya pada usia 31 tahun pada tahun 1960.

Puluhan tahun kemudian, Amanda mengikuti jejak ayahnya menuntut ilmu di kampus tersohor itu. Lalu, menjadi doktor di usia 31 tahun seperti ayahnya. Mengagumkan. Kalian bisa membaca jejak pendidikan Amanda di bab 03, Mengukir Landasan Pendidikan.

Buku Dalam Dekapan Zaman Amanda Katili

Like Father, Like Daughter

Inilah yang terbetik di benakku saat membaca buku ini. Amanda begitu mengagumi sosok ayahnya yang mengajarinya betapa krusialnya menjaga bumi untuk masa depan generasi selanjutnya.

Buku setebal 420 halaman ini memang bukan buku yang bisa dibawa ke mana-mana dan dibaca untuk pengisi waktu antrean di bank atau dokter gigi. Buku setebal bantal, begitu anakku berseloroh ketika aku membaca buku bersampul biru dengan ilustrasi bak indah cerita fantasi ini.

Baca Juga: KBA Sunter Jaya Go Green

Bukunya tebal dan berisi pemikiran-pemikiran cemerlang seorang perempuan yang sudah banyak makan asam garam kehidupan ini, Amanda Katili Niode, Ph.D. Bagaimana pergulatan hidup Bu Amanda agar bisa bangkit kembali setelah terpuruk karena kehilangan dua lelaki yang dicintainya, sang ayah dan putra pertamanya, Omar Niode.

Buku Dalam Dekapan Zaman Amanda Katili

Buku ini terdiri dari 11 bab  yang berdiri sendiri namun memiliki benang merah yaitu kecintaan pada lingkungan dan upaya seorang Amanda untuk menjaga bumi. Bagi Amanda, perjalanan menuju keberlanjutan dan harmoni dengan alam penting untuk dijalani. Dan sebaiknya juga dijalankan oleh semua orang karena kita dan bumi saling membutuhkan.

Mengenal Bu Amanda Lebih Dekat

Bagian awal buku, di bab Tentang Penulis, pembaca diajak mengenal lebih dekat dengan penulis memoar yang juga pegiat harmoni bumi. Bu Amanda menduduki banyak posisi penting di pemerintahan berkaitan dengan penanganan masalah perubahan iklim dan lingkungan hidup. Beliau juga menekuni bidang penelitian selama 15 tahun di BPPT dan direktur perusahaan konsultan lingkungan selama 5 tahun.

Baca Juga: Tips Hidup Sederhana

Tak hanya aktif di lembaga dalam negeri, beliau juga giat di beberapa organisasi internasional diantaranya The Climate Reality Project Indonesia, bagian dari organisasi global yang didirikan Al Gore yang peduli masalah krisis iklim, dampak dan solusinya. Kini, Bu Amanda menjabat sebagai direktur The Climate Reality Project Indonesia.

Mulai Mempraktikkan Outdoor Intelligence

Bab 1 menarik untuk saya. Ada sub bab Memahami Nilai Bumi. Bu Amanda menuliskan sebuah paragraf yang membuatku merenung.

Kesehatan bumi secara langsung mempengaruhi keberlanjutan dan kesejahteraan ekosistem alam semesta dan kehidupan yang bergantung padanya.

Plak. Sebagai manusia, kita bergantung sepenuhnya pada bumi dan alam. Lalu, mengapa kita begitu serakah mengeksploitasi alam seolah tiada hari esok? Padahal, manusia hanya memiliki hak pakai, hak pinjam pada bumi dan alam. Kita mengambil seperlunya dari bumi dan alam untuk kita gunakan sehari-hari. Lalu, akan diteruskan pada anak dan cucu kita. Begitu seterusnya.

Buku Dalam Dekapan Zaman Amanda Katili

Manusia dan keserakahannya membuat polusi kian tak tertahankan, daratan Pulau Belitung dan Bangka bopeng-bopeng akibat dikeruk habis-habisan timahnya. Belum lagi tambang emas Freeport yang gunungnya dipapas dan dieksploitasi habis-habisan puluhan tahun. Perubahan iklim yang makin drastis membuat kita selalu kepanasan, kebanjiran, bahan pangan yang sulit didapatkan, semuanya karena ulah manusia.

Baca Juga: Gaya Hidup Minim Sampah

Ada bagian menarik di bab 01 Mengenal Bumi, Nilai, dan Nasibnya. Saya tertarik dengan tulisan Bu Amanda tentang Outdoor Intelligence yang diajarkan Fi Macmillan. Seorang petualang, coach pendiri Wild Leadership di Inggris. Ia mengajarkan bagaimana caranya untuk kesinambungan dengan alam dan bisa kita tiru agar lebih dekat dengan alam. Diantaranya adalah berdiri di luar ruangan selama 1 menit dan berjalan kaki selama 10 menit-1 jam di luar rumah. Hal ini menarik untuk kita ikuti agar senantiasa terkoneksi dengan alam.

Belajar dari Para Pejuang Bumi

Bab 02, Menggalang Memoir untuk Bumi berisi cerita perjalanan sebuah buku memoar para pejuang lingkungan yang bergabung di The Climate Reality Project Indonesia berjudul Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi. Bab ini menarik karena Bu Amanda menuturkan kisah inspiratif dibalik terbitnya buku setebal 536 halaman itu.

Baca Juga: Makanan Ramah Iklim Gorontalo

Kita bisa membaca bagaimana pengalaman hidup para kontributor bergulat dengan masalah lingkungan hidup. Bagaimana seorang penulis bercerita tentang sulitnya para nelayan mencari ikan dan harus bertarung nyawa ke tengah lautan karena perubahan iklim.

Ternyata, tak mudah mengumpulkan tulisan para kontributor ini. Akhirnya selesai dengan 93 tulisan. Memoar unik ini saya harap bisa dibaca banyak kalangan dan mungkin tersedia di aplikasi Ipusnas agar anak-anak muda bisa terinspirasi dan lebih peduli masalah bumi dan lingkungan hidup ya.

Mengenal Profesi Konsultan Lingkungan Hidup

Bab 04 Mengembangkan Profesi Harmoni Bumi, Bu Amanda menceritakan bagaimana awal mula ia berkecimpung menjadi pegiat harmoni bumi. Seperti yang sudah diceritakan di bagian awal buku, Bu Amanda sudah belasan tahun menjadi ASN di BPPT, menjadi narasumber berbagai kegiatan lingkungan hidup.

Pengalamannya bergiat masalah lingkungan hidup di pemerintahan membawanya menjadi seorang konsultan lingkungan hidup yang akhirnya menjadi pegiat harmoni bumi. Konsultan lingkungan hidup adalah profesional yang memberikan masukan pada klien tentang hal-hal terkait lingkungan hidup dari proyek mereka.

Buku Dalam Dekapan Zaman Amanda Katili

Menurut Bu Amanda, profesi ini bisa memiliki peluang bagus seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan keberlanjutan lingkungan. Nah, para milenial dan Gen Z bisa nih mulai belajar giat agar bisa menjadi konsultan lingkungan hidup yang mumpuni seperti beliau.

Mulai Gaya Hidup Berkelanjutan

Pada Bab 05, Menuju Masa Depan Berkelanjutan, Bu Amanda menceritakan kesadaran para pemimpin dunia pentingnya bumi yang sehat untuk kelangsungan hidup manusia di masa depan. Pentingnya pembangunan berkelanjutan dituangkan dalam 17 SDgs. Sebagai penulis buku anak, kami juga mulai menuliskan 17 tujuan ini dalam buku-buku kami. Bagaimana mengenalkan tentang 17 SDgs ini pada pembaca cilik.

Baca Juga: Dengarkan Alam Bernyanyi

Pembangunan berkelanjutan bukan lagi masalah pemerintah saja, tapi menjadi masalah seluruh penduduk dunia. Kita sebagai warga dunia harus memiliki sustainability mindset. Tak hanya ketakutan akan dampak perubahan iklim, tapi kita juga berusaha mencari cara untuk mengatasinya.

Sudah saatnya kita mengadopsi gaya hidup berkelanjutan yaitu memahami bagaimana pilihan gaya hidup akan memengaruhi dunia sekitar kita dan menemukan cara bagi semua orang untuk hidup lebih baik dan lebih ringan. Misalnya lebih banyak jalan kaki dan bersepeda dibandingkan naik kendaraan bermotor.

Membawa Perubahan Dengan Kata

Pada bab 07 yang berjudul Membawa Perubahan dengan Kata, Bu Amanda menceritakan bagaimana dahsyatnya kekuatan kata-kata untuk membawa perubahan. Komunikasi yang ia lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan krisis iklim ia lakukan di berbagai platform seperti media massa, workshop, hingga media sosial seperti Instagram dan Facebook. Jadi, tak hanya menulis tulisan ilmiah, tapi ia juga belajar menulis artikel bergaya populer untuk media yang lebih umum.

Buku Dalam Dekapan Zaman Amanda Katili

Senang sekali ketika membuka halaman 221, ada artikel Bu Amanda berjudul Bumiku Kelak: Suara Generasi Baru. Bagaimana tidak? Anak sulung saya, Nailah Aieola Nabihah mengikuti kegiatan komunikasi lingkungan yang diceritakan Bu Amanda.

Bersama belasan penulis muda, anak pertama saya mengikuti pelatihan menulis intensif bersama Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea tahun 2022 lalu. Alhamdulillah, dua tulisan Nailah ikut diabadikan dalam buku Seribu Pohon Satu Bumi terbitan Penerbit Alinea tahun 2023 lalu. Terima kasih Bu, sudah meningkatkan kesadaran Nailah dkk tentang pentingnya mencintai Bumi.

Mencintai Kuliner Lokal, Turut Menjaga Bumi

Nah bagian yang juga menarik perhatian saya adalah Bab 10 Mengangkat Citra Kuliner Lokal. Saya pertama kali tahu sepak-terjang Bu Amanda dari aktivitasnya mengenalkan kuliner Gorontalo yang ramah iklim lewat Zoom tiga tahun lalu. Saat itu, Bu Amanda membahas buku Memilih Makanan Ramah Iklim + 39 Resep Gorontalo yang diterbitkan Omar Niode Foundation tahun 2021 lalu.

Makanan ramah iklim, adalah makanan yang bersumber dari bahan lokal di sekitar kita, sehingga kita tak hanya memberdayakan petani dan nelayan lokal tapi juga mengurangi jejak karbon yang timbul akibat proses produksi dan distribusi bahan pangan tersebut.

Saya suka sekali ide beliau mengampanyekan gemar makan makanan khas daerah masing-masing sehingga makanan khas daerah takkan punah, petani dan nelayan serta pedagang di pasar lebih berdaya dan meningkatkan perekonomian darah, sekaligus kita menjaga lingkungan alam kita. Daripada mengimpor bahan makanan dan merusak lingkungan?

Kesan Saya Tentang Buku Ini

Buku tebal ini ternyata begitu menarik untuk dibaca. Di akhir tiap bab, ada lampiran artikel atau esai tulisan Bu Amanda yang bisa menambah wawasan kita tentang lingkungan. Seperti di bab 10 ada lampiran artikel berjudul Binthe Biluhuta Gorontalo yang menambah wawasan saya tentang kuliner Gorontalo yang unik.

Ya, Kita mendapatkan banyak sekali wawasan dan pengetahuan baru dari buku karya Amanda Katili yang cerdas dan membumi. Buku ini bagus dibaca segala kalangan yang ingin mempelajari bagaimana gaya hidup berkelanjutan itu. Bahwa menjaga lingkungan tak hanya sekadar buang sampah pada tempatnya tapi juga bagaimana menjalankan gaya hidup berkelanjutan yang serasi dengan alam.

Ingin membaca buku ini? Hubungi Penerbit Diomedia di WA 0856-4376-2005. Harga buku Rp. 145.000,- belum termasuk ongkos kirim bukunya ya.

Judul Buku: Dalam Dekapan Zaman: Memoar Pegiat Harmoni Bumi

Penulis: Amanda Katili Niode, Ph.D

Penerbit: CV. Diomedia, Solo.

Cetakan: Pertama, Oktober 2024.

Jumlah Halaman: 420 Halaman.

Harga: Rp145.000,-

 

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

44 Comments

  1. covernya bagus sekali, jadi tertarik pengen baca juga :D

    ReplyDelete
  2. Ya Allah usia 31 tahun sdh mencapai gelar Doktor, like father like daughter MasyaAllah :) keren sekali ya mba dan kini karya dekapan zaman dngan 400 halaman sukses membuat penasaran nih jadi pengen baca juga bukunya

    ReplyDelete
  3. Kayaknya kesadaran dari kita tuk menjaga alam yang masih kurang ya kak. Tau akibat dari perbuatan merusak alam, tapi bertingkah seolah olah tak terjadi apa apa. Yuk, terus kita ingatkan anak2 kita untuk mencintai alam, di mulai dari hal terkecil dulu. Jadi pnasaran ama buku y.

    ReplyDelete
  4. Saya langsung searching, Mba siapa Amanda Katili ini. Cerdas banget ya orangnya. Saya pikir seusia kita, ternyata dah lansia ya. Tapi tetep keliatan cantiknya. Kecerdasannya terlihat dari cara beliau peduli sama lingkungan. Kecintaan sama alam tuh emang dipupuk bukan pas sudah besar ya, Mba dari kecil seperti ibu Amanda yang dipupuk kecintaannya sama Ayah beliau.

    ReplyDelete
  5. Takjub sekaligus kagum terhadap kiprah dan segala rekam jejak ibu Amanda dalam mencintai bumi. Hadirnya buku Dalam Dekapan Zaman sangat menghangatkan hati, serasa diajak untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga dan mencintai bumi 🥰.

    Bahasa ibu Amanda, sangat mudah dipahami buku tebal rasanya tidak jadi beban. Enjoy memabaca, aku kelar baca buku ini sekitar 9 harian mba mungkin karena sambil sering wara-wiri juga. Semoga buku ini semakin banyak diminati sama berbagai kalangan sehingga setiap individu yang membaca bisa memperoleh wawasan, serta terketu hatinya untuk melakukan aksi nyata secara konsisten buat menjaga bumi tercinta.

    ReplyDelete
  6. Buku yang inspiratif banget ya mbak, memang benar sih kalau kita menyayangi alam maka alam pun akan baik pada kita. Bersama kita pasti bisa jaga alam, yuk bisa yuk

    ReplyDelete
  7. Buku yang menarik dan banyak pelajaran yang didapat tentang bagaimana menjaga bumi dan kehidupan berkelanjutan. Baca ulasan mbak Dedew jadi pengin segera beli dan baca buku ini.

    ReplyDelete
  8. Suka geram ya kalau melihat keserakahan manusia terhadap bumi. Padahal bumi adalah tempat tinggal manusia satu-satunya. Mau ke mana coba kalau bumi udah sakit? Ini bukunya menarik banegt, lho.

    ReplyDelete
  9. Bukunya terlihat menarik sekali sih, walo tebal sampai 400 halaman tapi kalau ceritanya mengalir pastinya kita bakalan betah membacanya sampai tamat yaah

    ReplyDelete
  10. Jadi penasaran bener sama bukunya. Tebal memang, tapi justru jadinya memang komprehensif ya, melihat pelestarian dari berbagai sisi. Apalagi banyak ilustrasinya juga, nggak bakalan bosan dibacanya.

    ReplyDelete
  11. Saya tau bu Manda Katili ini waktu ikut cmpaign beliau beberapa tahun yang lalu. Baru tau, kecintaannya pada bumi ternyata diturunkan dari ayah beliau ya. Salah satu yang menarik dari beliau itu suka makanan khas tradisional, sering bikin lomba juga

    ReplyDelete
  12. Bu Amanda Katili Niode memang tak pernah lelah dalam mengedukasi, meneladankan , mensosialisasikan oentingnya menjalankan gaya hidup berkelanjutan yang serasi dengan alam. Buku yang lengkap dan inspiratif seirang pegiat harmoni bumi

    ReplyDelete
  13. Buku Dalam Dekapan Zaman ini pasti ditulis dan dicurahkan dengan penuh perasaan. Buktinya buku ini sampai 420 halaman. Pasti banyak banget yang ingin disampaikan Bu Amanda dalam menulis buku ini. Saya juga suka banget sama cover bukunya, cantik banget. Jadi penasaran baca keseluruhan isinya

    ReplyDelete
  14. Nai yang ikut pelatihan nulis itu ternyata bersama Ibu Amanda ya, keren banget sampai dua tulisan yang dimasukkan dalam bukunya.

    Baca buku Dalam Dekapan Zaman serasa mendapat asupan wawasan yang bergizi ya mbak. Banyak banget inspirasi yang baru saya ketahui, terutama tentang penulisan memoar yang bisa membuat kita menjadi lebih mengenal diri sendiri

    ReplyDelete
  15. Ternyata dahsyatnya kata-kata bisa menimbulkan perubahan besar dalam mencintai bumi. Salut sama para kontributor buku Dalam Dekapan Zaman yang bergelut di pelestarian lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan. Aku pernah tuh join di buku Ibu Amanda tema makanan Gorontalo waktu itu datang ke event-nya. Senang ya buku ini sangat menginspirasi kita semua.

    ReplyDelete
  16. Amanda Katili, beberapa kali saya membaca nama ini dalam berbagai kesempatan. Ternyata ada buku memoar Beliau. Jadi pengen baca juga. Setelah 400 an halaman, pastinya Beliau menuliskan secara detail setiap topik yang ada di buku ini

    ReplyDelete
  17. Suka bagian covernya karena warna kesukaan daku hehe.
    Buu yang menginspirasi untuk dimiliki dan sekaligus sebagai reminder diri juga ya agar semangat melestarikan bumi

    ReplyDelete
  18. Sukaa..
    BUkunya cerah dan dalamnya pun berwarna.

    Pengalaman beliau yang dibagikan melalui tulisan di Buku Dalam Dekapan Zaman Karya Amanda Katili Niode, Ph.D menyadarkan kita semua untuk sayang terhadap lingkungan sekecil apapun langkah tersebut, sehingga akan memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan.

    ReplyDelete
  19. Bu amanda beneran membuktikan nyata dengan usaha dan perbuatan nya falam mencintai bumi. 5 dekade beliau memberikan kontribusi untuk mencintai bumi. Data dan fakta yang dikumpulkan sungguh lengkap. Makin membuka mata kita sih untuk bergerak dan berbuat nyata

    ReplyDelete
  20. Saya setuju banget dengan kalimat ini "Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan" karena pada kenyataannya teori tidak mungkin berarti tanpa rangkaian tindakan nyata. Itu yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh bumi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Bu Annie, harus disertai tindakan nyata dari kitanya. Dan tentunya kudu berkelanjutan ya. Jadi jangan satu hari aja, terus selanjutnya udahan huhu

      Delete
  21. Mencintai bumi bisa dilakukan dengan banyak cara ya mbak
    Selain aksi nyata gaya hidup ramah lingkungan, bisa juga dengan membaca buku yang penuh kisah inspiratif seperti ini ya mbak

    ReplyDelete
  22. ibu amanda keren sekali, cover bukunya manis dan membuatku ingin membaca setiap bab dalam momoir itu

    ReplyDelete
  23. Salut sama ibu Amanda yang mampu menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk mulai memperhatikan bagaimana menjaga lingkungan. Setuju banget, hal2 harian yang kita lakukan bisa menjadi gerakan untuk menjaga bumi ini. Mulai dari jangan buang2 makanan, membeli produk2 dalam negeri, hemat penggunaan listrik. Jika kita memulainya sekarang, semoga diikuti juga oleh generasi berikutnya ya demi masa depan yang lebih baik

    ReplyDelete
  24. Aku JD tahu Omar niode yg menjadi nama yayasan ternyata nama anak beliau yg berpulang ya mba .

    Aku yakin juga pasti daging banget isi buku ini. mengingat buku2 Bu Amanda lainnya, atau buku2 yg pernah beliau prakarsai semuanya bagus dan menarik.

    Bicara perubahan iklim, lalu serakahnya manusia terhadap kekayaan alam sendiri, aku pun jadi tersadar, mau kayak apa nasib bumi kita nanti 😔. Semua dikeruk habis2an. Sampah aja seenaknya dibuang di sungai dll. Giliran banjir, baru nangis. Itu juga ga sadar, masih nyalahin pemerintah.

    Langkah kecil yg aku bisa lakuin, palingan membiasakan anak2 utk buang sampah yg benar, dan selalu habiskan makanan. Paling benci kalo makan sampe nyisa. Selain sampah makann itu merusak iklim, tp hrsnya kita juga inget banyak orang ga mampu yg msh kelaparan di luar sana. :(

    ReplyDelete
  25. Ajaran yang diberikan oleh Fi Macmillan itu simple banget ya Mbak Dew, tapi banyak gak dilakukan orang termasuk aku sendiri. Padahal gak susah untuk "menyatu" dengan alam, bertelanjang kaki, merasakan nikmatnya bersentuhan langsung dengan rumput, tanah dan menghirup udara segar. Aku belakangan sering lari, tapi masih pakai alas kaki. kayaknya bagus pas selesai/istirahat bisa lepas alas kaki dan bila perlu baringan di rerumputan, selama gak habis hujan sih hwhw.

    Salut dan angkat topi dengan Ibu Amanda, semoga gerakannya terus berlanjut dan meluas. Aku juga jadi termotivasi walaupun baru melakukan hal-hal kecil.

    ReplyDelete
  26. bagus banget mbak isi bukunya.
    isinya menarik untuk semua kalangan.
    Bener banget sih kita harus banyak-banyak peduli dengan lingkungan bumi kita, karena kalau bukan kita siapa lagi ya yang akan menjaganya.

    ReplyDelete
  27. cukup tebal juga bukunya ya mba. tapi cocok buat bacaan supaya cinta bumi di tengah pemanasan global

    ReplyDelete
  28. Huaaaaa doktor di usia 31? Berarti habis S1 langsung S2 dan S3? Keren banget Bu Amanda.

    Ilmu yg didapat dari kampus diterapkan yaa dan dibikin campaign untuk cinta bumi.

    Aku suka judul bukunya, romantis.

    ReplyDelete
  29. Banyak cara sih ya untuk bisa lebih mencintai dan menjaga lingkungan. Ga mesti ribet beli ini itu, cukup dengan naik transportasi umum aja sebenernya udah ngurangin polusi. Apalagi ,sekarang angkutan umum juga perlahan mulai bergeser ke kendaraan listrik. Jadi makin hijau pula.

    Rasa cinta lingkungan ini haruslah disebarkan pada bibit-bibit muda kita. Seperti semangat ibu Amanda

    ReplyDelete
  30. Mengenal bumi dan lingkungan sudah sejak balita rasanya memang bu Amanda sudah dipilih oleh waktu untuk membawa hal-hal baik pada kehidupan.

    Bumi adalah poros kehidupan dan beliau begitu jelas mengasihinya lewat bukunya, semoga banyak insan bisa membaca buku beliau sehingga kasihnya pada Bumi semakin meluas.

    ReplyDelete
  31. Terwajib baca buku ini supaya kita ngga serampangan dalam bertindak ya.

    apalaagi klo yg berefek pd alam semesta.

    masyarakat urban tuh entah kenapa kok hobi bangettt boros dan buang2 pangan.

    klo dine in, kliatan bgt makanan ga abis yg pada bercokol di piring😴 aku yg lihat doang, sbnrnya pengin bungkus, kan bs aku kasihkan ke kucing di rumah

    ReplyDelete
  32. Boleh nih masuk list rekomendasi wajib baca. Apalagi melihat kondisi alam kita saat ini yang lumayan rusak, cuaca semakin tak menentu butuh banget asupan2 positif tentang sustainable life, sustainable environment dan kisah inspiratif seperti yang dilalui dan dibagikan oleh Kak Amanda dalam bukunya.

    ReplyDelete
  33. Pesan utama buku ini sangat kuat: kita harus menjaga bumi sebagai rumah kita bersama. Amanda berhasil menyajikan informasi yang kompleks tentang isu lingkungan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

    ReplyDelete
  34. membuat karya dari hal-hal yang disukai, seperti cinta lingkungan. Dengan buku ini memberikan wawasan baru bagi pembaca akan pentingnya menjaga lingkungan, apalagi perubahan iklim sekarang ini makin sering terjadi dan menjadi perhatian serius juga dari masyarakat dan pecinta lingkungan

    aku sendiri berusaha memulai gerakan cinta lingkungan dari sekitarku dulu atau lingkunganku, dan membiasakan go green

    ReplyDelete
  35. Mbaaak, lempar sini dong bukunya
    Mau baca juga nih tapi budget low banget haha
    Penasaran mau baca karena menurut semua review yang ada sangat menarik dan ilustrasi juga bikin baca menyenangkan
    Hmm... ayo mbak Dew, lempar yak hehe

    ReplyDelete
  36. Penasaran dengan bukunya niy mba Dew, apalagi penulisnya seorang Ph.D. paastinya juga pola pikirnya akan berbeda juga pasti ada sisi noveltinya mungkin ya, apalagi berkaitan dengan lingkungan atau bumi gitu ya

    ReplyDelete
  37. Sejujurnya bukan tipe pembaca buku tebal, tapi kalau materinya "bergizi" gini apalagi ya memang relate sama kehidupan sekitar kita, ya why not?? Pengen banget bisa ikutan baca bukunya

    ReplyDelete
  38. Tulisan Ibu Amanda serasa mengajarkan kita untuk terus selalu terkoneksi dengan alam. Agar rasa kecintaan dan kepemilikan inilah yang perlahan membuka hati kita untuk menjaga bumi agar tidak terkontaminasi sampah anorganik atau apa-apa yang kita lakukan sehari-hari seperti memilih produk lokal, menjadi bagian dari lifestyle masyarakat secara alami.

    ReplyDelete
  39. Duh, bukunya bermanfaat banget yaa. Makin menyadarkan pembacanya untuk lebih peduli kepada lingkungan karena dampaknya sangat mempengaruhi kehidupan kita sendiri juga.

    ReplyDelete
  40. Baca secuplik kisah hidupnya Bu Amanda dari tulisan Mba Dewi bikin aku kagum sama beliau. Bu Amanda panutan banget, ya. Concern di pendidikan sampai S3 di usia yang masih muda. Kecintaannya sama bumi juga kelihatan banget sama apa yang dilakukan Bu Amanda. Inspiratif sekali... :)

    ReplyDelete
  41. Seperti pepatah "Alam tidak hanya menyediakan keindahan, tetapi juga kedamaian." Seneng udah banyak lagi yang aktif dengan gerakan back to nature mbak dedew

    ReplyDelete
  42. Buku yang menarik nih. Bu Amanda bisa banget menjabarkan campaign cinta bumi dengan cara-cara sederhana setiap harinya.

    ReplyDelete
  43. Kalau melihat penulisnya, Ibu Amanda, pastinya bukunya jadi deep meaning banget yaa..
    Ngobrolin isu-isu lingkungan bersama ahlinya, pasti berdasarkan data dan fakta sehingga pembaca mendapatkan pengalaman sekaligus bisa menerapkan satu per-satu hal sederhana yang bisa di ATM.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post