Jangan Sekadar Ngemil, Pilih Camilan dengan Bijak

Dear Temans,

Siapa diantara kalian yang suka ngemil dan punya stok camilan berlimpah di lemari rahasia?

Angkat tangan!


Wah, ternyata hampir semua tukang ngemil nih! #Fitnah. Yup, ngemil adalah kebiasaan mengudap makanan bukan pada waktu makan yang tiga kali sehari. Biasanya kita ngemil camilan berupa snack atau makanan ringan seperti kue-kue, cake, keripik, buah-buahan hingga kerupuk.

 

Saat pandemi ini dan kita lebih banyak tinggal di rumah ternyata kebiasaan ngemilku makin menjadi-jadi. Rasanya mulut ini tak bisa berhenti mengunyah padahal baru saja makan siang, misalnya. Hiks. Nggak heran kalau dompet semakin menipis karena rajin bikin berbagai camilan atau jajan dan lingkar perut semakin melebar alias makin makmur. Huhuhu. Pengen nangis gerung-gerung nggak sih? Olala, ternyata aku tak sendiri.


Ngemil Bijak


Ternyata, banyak orang, terutama perempuan yang mengalami hal seperti  kualami ini huhu #maribergandengantangan, Sahabat-sahabatku! 

Beberapa waktu lalu, aku mengikuti kelas Zoom tentang Manajemen Stres yang diadakan sebuah kantor konsultan di Makassar. 


Saat aku mengutarakan keherananku atas rakusnya aku selama pandemi ini pada sang mentor, betapa kagetnya aku ketika mendengar jawaban beliau. 

Bagaimana tidak, ia dengan mata berkaca-kaca bilang padaku mungkin kebiasaan ngemilku yang menggila ini ada hubungannya dengan stres! Huaaa, tidak! Masa’ sih?

 

Ya, manajemen stres setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengalami stres jadi susah tidur, ada yang malas makan, marah-marah, eh aku menghadapi stres di rumah saja dengan: Makan membabi-buta! Huaa, jangan sampai bodiku nanti semontok sapi  perah di peternakan! 

Ya, Aku baru menyadari kalau aku ngemil  tak sekadar menghilangkan lapar, tapi karena mulai dilanda stres! 


Dan ngemil adalah caraku menghadapi perasaan tak nyaman yang kurasakan di dalam diri. Bahasa simpelnya, pelarian. Tak heran, setelah aku ngemil makanan tak bergizi alias snack isi angin doang aku jadi merasa menyesal dan bersalah. Sedih, ya!


Pencerahan dari Kelas #NgemilBijak


So, ketika aku mengikuti KelasTips & Trick #NgemilBijak yang diadakan Mondelez Indonesia dan IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) pada tanggal 22 Agustus 2020, aku makin takjub begitu tahu kenyataan kalau ngemil adalah salah satu cara orang Indonesia untuk memenuhi kebutuhan mental dan emosionalnya. Jadi, ngemil bukan melulu untuk kebutuhan fisik dan menghilangkan lapar saja!


Menurut Mbak Tara de Thouars, psikolog klinis yang mengisi kelas Ngemil Bijak, hal ini dinamakan emotional eating yaitu menyantap makanan sebagai pelarian, untuk meningkatkan suasana hati agar lebih bahagia.  Duh, gue banget iniii! Huhu.

 

Yup, Kompleks juga ya cerita dibalik kebiasaan ngemil ini. Menurut survei State of Snacking 2019 yang dilakukan Mondelez International, 84% orang Indonesia mengatakan bahwa ngemil dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Amazing, right?


Ngemil bijak


Ya, kebanyakan ngemil untuk memenuhi lapar emosional dan bukan lapar fisik. Apakah ini yang kualami selama pandemi ya? Karena untuk mengatakan aku ngemil karena perut lapar juga tidak karena baru sekitar sejam sebelumnya aku makan malam dengan jumlah kalori dan gizi yang cukup, hiks.


Untunglah, aku mendapat pencerahan pada acara Ngemil Bijak yang diadakan Mondelez dan IIDN malam itu. Aku jadi belajar banyak tentang bagaimana ngemil yang bijak dan tanpa harus merasa bersalah.


Oh iya, sebelum kita bahas tentang Ngemil Bijak kita kudu kenalan dulu dengan Mondelez Indonesia yang menggagas webinar keren ini. PT. Mondelez Indonesia  adalah produsen berbagai produk makanan dan camilan yang terkenal di Indonesia sebut saja keju Kraft, Oreo, Biskuat dan Cadbury. Wah, semuanya kesukaanku! Mondelez selalu berinovasi dengan berbagai produk makanan yang disukai pelanggan. 


Tema Ngemil Bijak benar-benar berhubungan dengan situasi yang kita alami saat ini. Menurut Mbak Khrisma Fitriasari Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia tema ini dipilih karena saat ini banyak yang tinggal di rumah saja dan pelariannya adalah ngemil. Tapi, setelahnya sering merasa bersalah padahal jika dilakukan dengan bijak ngemil juga bermanfaat lho. Untuk itulah Mondelez menggagas #NgemilBijak ini agar orangtua terutama Ibu bisa membentuk kebiasan ngemil yang baik  dan bermanfaat untuk keluarganya. Sehingga keluarga mendapatkan manfaat camilan yang seimbang untuk tubuh dan pikiran. 


Apa itu Ngemil Bijak? 


Sebuah ajakan untuk masyarakat Indonesia agar memiliki kebiasaan ngemil yang lebih baik.


Sebagai seorang ibu, kitalah yang berperan besar di dalam mengurus rumah tangga sementara suami mencari nafkah. Bahkan, bagi wanita bekerja perannya menjadi ganda. Bekerja sekaligus mengurus rumah tangga. Kitalah yang mendampingi anak-anak belajar dan bermain di rumah. Kita pula yang mengurus kebutuhan makanan dan gizi keluarga.


Ngemil Bijak


So, para ibu memang super woman. Dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, Kita memiliki beban psikologis yang besar karena kita bertanggung jawab memenuhi tuntutan dan kebutuhan keluarga dan dilain pihak Ibu sering merasa bersalah jika melarang-larang anaknya meminta camilan ini itu.

“Duh kasihan anakku jarang merasakan makanan manis favoritnya,”

“Aduh, nggak tega nih temannya pada makan mi samyang dia jadi ngiler,”

Akibatnya? Kita jadi longgar dengan memberikan camilan pada anak yang belum tentu sehat karena kasihan dan tidak tega.


Baca Juga: Ruang Aksara 


Padahal, Seorang Ibu mempunyai peran penting dalam membentuk kebiasaan makan keluarga yaitu Ibu sebagai role model atau contoh, jika kebiasaan ibu hobi ngemil makanan tak sehat maka kebiasaan ini mudah ditiru oleh anak-anak.


Jangan Mudah Jatuh Kasihan!


Ngemil Bijak


Contoh nih, misalnya anak kita nangis karena ingin membeli minuman sirup gelas yang kandungan pemanis buatannya banyak karena tak tahan dengar tangisannya kita membelikannya. Apakah tindakan ini berdasarkan cinta atau kasihan? Hm, tentu saja berdasarkan kasihan semata karena jika kita cinta tak mungkin membelikannya minuman yang mengandung pemanis buatan dan tidak baik untuk kesehatannya di masa depan.

 

Jadi, Masih tergoda untuk ngemil? Tak mengapa, asal ngemil kita dilakukan dengan bijaksana. Berikut ini tips 5 langkah agar kita agar terbiasa ngemil bijak dan menularkan kebiasaan baik ini pada pasangan dan anak-anak. Apa saja itu?


Kenali Sinyal Tubuh

Sebelum Chiki, lemper, bolen pisang dkk memanggil-manggil kamu untuk segera menikmatinya, segera kenali sinyal tubuhmu dan jawablah pertanyaan berikut ini dengan jujur dari lubuk hati terdalam:


Ngemil Bijak

Apakah perutmu lapar dan butuh makanan ini?

Jika lapar, seberapa banyak kamu membutuhkan makanan ini?

Apakah ini physical or emotional hunger


Perutmu lapar atau kamu sedang bosan, sedih sehingga membutuhkan pelarian dengan mengunyah agar terhibur? Jika jawaban jujurmu adalah kamu tidak lapar tapi sedang kesepian, maka mundur alon-alon, dan simpan kembali snack-mu di lemari rapat-rapat. 


Relaksasi

Setelah mengenali sinyal tubuh, kini saatnya kita relaksasi sejenak. Menurut Mbak Tara De Thouars, seorang psikolog klinis yang mengisi kelas malam itu caranya sangat mudah. Sebelum memutuskan untuk ngemil lakukan relaksasi dalam 4 langkah, hitunglah sampai empat saat melakukan hal ini tarik napas, tahan napas sejenak, buang, dan kembali tarik napas.


Ngemil Bijak


Setelah itu, pikirkan baik-baik apa yang ingin kamu makan dan seberapa banyak? Hindari emosi dan terburu-buru karena akan menimbulkan penyesalan setelah ngemil, pikirkan dengan logika dan tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah ini tepat untuk saya?
  • Apakah ini pilihan terbaik saya?
  • Sesuaikah dengan kebutuhan saya?



Mindful Snacking

Yes, ini saatnya untuk menikmati camilan kamu. Jangan terburu-buru, ambil makanan ringan yang ingin kamu santap. Lakukan dengan kesadaran penuh dan tanpa tergesa-gesa. 


Lakukan mindful snacking. Mindful snacking ini bertujuan untuk menikmati camilan dengan penuh kesadaran dan menikamtinya dengan segenap panca indera kita. Jadi, camilan tak asal lewat saja di mulut tapi benar-benar kita rasakan dan nikmati dengan segenap jiwa.  Saat mengemil, nikmati perlahan dan rasakan. Jangan disambi dengan kegiatan lain karena akan membuat kamu semakin rakus dan porsi camilan tidak terkontrol. Pernah mendadak kaget makan keripik kentang pas nonton TV dan ternyata habis sekantong besar?

 

Bagaimana cara Menikmati Mindful Snacking?

  • Amati camilan, Ya amati camilan yang akan kamu nikmati baik-baik. Perhatikan bentuknya, teksturnya dan bayangkan bagaimana rasanya yang gurih bakal kamu nikmati sebentar lagi
  • Fungsikan indera penciuman, maksimalkan indera penciuman kamu. Baui makanan yang sedang kalian pegang. Bagaimana aromanya? Apakah menggoda?
  • Gunakan indera peraba, jangan terburu-buru, sentuh permukaan camilan kalian. bagaimana teksturnya? Apakah kasar atau lembut diraba? 
  • Setelah mengenali camilan tadi, inilah saatnya! Masukkan makanan perlahan ke dalam mulut, pejamkan mata. Rasakan camilan memenuhi mulut dan menyentuh lidahmu. Bagaimana rasanya? Apakah dominan manis? asin? Luangkan waktu sejenak untuk menikmatinya tanpa gangguan kegiatan lain. Kunyah dengan baik, nikmati dengan hati penuh syukur dan bahagia!


Tunggu Sebentar

Selesai menikmati camilan? Ingin tambah camilan lagi?

Eits, Tunggu sebentar sekitar 15-20 menit untuk memberikan waktu pada otak memproses bahwa makanan saudah masuk ke perut, untuk memberitahukan otak perut kita sudah kenyang atau belum. Hal ini menghindari kita dari perbuatan ngemil membabi-buta hehe.

Ngemil Bijak


Bersyukur

Setelah camilan masuk ke perut, segeralah bersyukur dan katakan,  "Apapun makanan yang masuk perut saya, saya bersyukur, Terima kasih, Tuhan,"


Lalu buatlah rencana untuk acara makan dan ngemil selanjutnya dengan detail misalnya saya akan menakar camilan saya. Dan berusalah untuk mematuhinya.


Bagaimana menurut kalian? 


Terdengar ribetkah untuk dijalankan? Mau ngemil saja butuh 5 langkah, persis langkah-langkah pemakaian skincare Korea, haha, harus menikmati camilan dengan mindful snacking. Duh, repot!


Tapi, cobalah tips ini perlahan setiap kali kalian ingin ngemil. 


Maka akan kamu rasakan perbedaannya. Betapa nikmat ketika ngemil dengan kesadaran penuh, dinikmati dengan segenap panca indera kita dan tentu saja tak ada penyesalan setelahnya.






 

 

 

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

24 Comments

  1. harus tau ya sinyal tubuh dengan baik, apakah lagi beneran laper atau cuma butuh ngemil ya..

    ReplyDelete
  2. Aku, aku, akuuuuuu! *angkat tangan*
    Benerrrr buangettt ini Mba.
    Cemilan tuh kayak "adiktif" gitu lah :D
    Dibutuhkan mindfulness banget untuk bisa #ngemilBijak yak

    ReplyDelete
  3. jangan sekedar ngemil, ngemillah secara bijak... Aku jadi membayangkan betapa nikmat ketika ngemil dengan kesadaran penuh, dinikmati dengan segenap panca indera kita dan tentu saja tak ada penyesalan setelahnya...wah, selama pandemi aku juga naik berat badan, padahal jarang-jarang, soalnya ngemilnya losss...hiks! Reminder nih artikelnya:)

    ReplyDelete
  4. Hahhaaa..Akoo..
    Numpuk di keranjang dari ciki2an, biskuit, snack hihi.

    Awalnya pasti ribet dengan 5 langkah di atas, tapi lama kelamaan terbiasa Mak. Ga ada yang bisa selama ada kemauan, yeeaah..

    Mari ngemiil lagii..
    Aku hari ini bodynya lagi minta cemilan berat lupis, bhuaha

    ReplyDelete
  5. Semontok sapi perah, mbaaakk aku ngakak, haha.
    Eniwe, aku tipe yang ngemil demi emotional hunger. Belom lagi ngemilnya milih ngemil nggak sehat. Mau nurunin BB jadi susah banget nih, hiks. Mau belajar ngemil yang bijak ah

    ReplyDelete
  6. 84% orang Indonesia mengatakan bahwa ngemil dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka .. wow ... hehe. Soalnya ngemil itu bikin nyaman ya padahal ada caranya supaya bisa benar-benar dinikmati.

    ReplyDelete
  7. Berarti manajemen stress saya tuh dengan mengenyangkan perut ya. Saya baru paham. Saya kira emang hasrat saya begitu. Duh kudu bisa ngemil bijak nih

    ReplyDelete
  8. Kalau 5 langkah ngemil bijak itu diterapkan, bisa-bisa stok camilan di rumah bisa awet bertahan lama. Kebanyakan mikir dan mempertimbangkan, terus nggak jadi ngemil deh

    ReplyDelete
  9. Suamiku senang banget ngemil Mba, kalau bisa harus ada stok camilan di meja, hehehe. Kalau aku sih gak terlalu, udah makan besar cukup.

    ReplyDelete
  10. Ternyata pilih cemilan saja harus bijak ya mbak, apa kabar ini aku yang kadang suka gak kontrol kalau pas ngemil. Belum lagi kalau cemilannya aku suka banget jadilah suka lupa diri.

    ReplyDelete
  11. Wah ternyata kebiasaan untuk ngemil ini bukn tumbuh dari kebutuhan fisik aja ya mba Dew, untuk menaikkan mood boster tuh aku sadar banget dan yg paling gbs ke kontrol kadang tuh ngemil keripik

    ReplyDelete
  12. Ngemil bijak bagus juga nih jargonnya, masih bisa ngemil meskipun gak mau gemuk ya dengan menerapkan ngemil bijak

    ReplyDelete
  13. Udah banyak b=istilah ngemil ini ya ada ngemil cantik, dan kini ngemil bijak hehe. Btw, karena aku dulu nggak suka ngemil jadi badan tetap segini-gini aja. Nah kebetulan pas hamil ini selera ngemil mulai naik jadi aku nikmati apa saja yang dibelikan suami untuk ngemil di rumah. untuknya memang yang dia beli yang sehat-sehat. kebanyakan buah.

    ReplyDelete
  14. kayaknya sat seperti sekarang kita ngga mungkin ngga ngemil ya mba. Hanya harus tau ngemil yang baik seperti apa

    ReplyDelete
  15. Mbak, akupun kalau stres suka ngemil. Kalau bosan pun ngemil, pokoknya hidup ngemil huhuhu. Kayanya abis baca ini harus lebih mindful lagi nih ngemilnya biar tetap sehat.

    ReplyDelete
  16. iya aku juga suka delay dulu, ini beneran pengen ngemil doang atau laper, maunya makan apa cuma sekedar kripik , buah atau apa gitu,, nice sharing...

    ReplyDelete
  17. Ngemil juga harus bijak ya jangan asal nyemil

    ReplyDelete
  18. Mbaaak toss dulu ah kita. Ternyata selama pandemi ngemil terus. Naik 4 kg kan jadinya aku. Ini mau nurunin susah. Ngemil kalau nggak bijak ya jadi gini nih...

    ReplyDelete
  19. Ternyata ada cara ngemil yang bener nih...jadi gak asal comot dan telen aja ya...haha Yuklah aku mau belanja camilan dulu...

    ReplyDelete
  20. Bener juga ya Dew, ketika kita mencoba merencanakan dengan benar-benar apa saja cemilan dan kandungan kalorinya, pasti segala keribetannya bakalan bikin kita ga pengin nyemil deh. :)) Terapi yang bagus nih agar tidak menjadikan ngemil sebagai pelarian ketika menghadapi masalah.

    ReplyDelete
  21. Ngemil itu suatu kebutuhan ya mba... cuma kita harus kelola dengan baik biar memberi manfaat lebih...

    ReplyDelete
  22. Iya emang kyknya selama ini aku ngemil krn pelampiasan stress atau cuma lapar mata doank haha. Berasa engap lama2 apalagi pas kondisi di rumah aja seperti skrng, makanyaaku jg gk mau ngemil los2an lg maunya ngemil bijak jg :D

    ReplyDelete
  23. kegiatan nyemil ini memang melenakan. krupuk setoples bisa ludes🤣
    btw mau absen mbak, saya sita yg ikut kelas blog pemula😁

    ReplyDelete
  24. "Seorang Ibu mempunyai peran penting dalam membentuk kebiasaan makan keluarga ".
    Wah bener banget ini mak. So, penting banget bagi setiap emak untuk memanage stok camilan di rumah dan kebiasaan ngemilnya di rumah. Kudu dipastikan camilan di rumah adalah camilan yang sehat dengan porsi yang proforsional, ngak berlebih-lebihan. Penting juga diperhatikan kandungan gizinya. Jangan sampai camilan isinya angin doang hehe....

    ReplyDelete
Previous Post Next Post