Siapa Bilang Bikin Prakarya Bersama Anak Itu Susah? :)

Dear Temans,

Lagi-lagi obrolan di grup, kali ini di Watsapp hehe. Kali ini grup Barempong hihi.
Kemarin ngobrolin soal creative box yang berisi perlengkapan prakarya anak.
Soal craft, aku kibas bendera putih deh. Aku paling blank kalau disuruh nge-craft. Iri dengki saja sama teman yang kreatif bikin kerajinan tangan, masak atau melukis. Huaa!Tapi, pengen dong anaknya lebih keren daripada emaknya, pengen anakku kreatif jadi kubelikan deh hehe.

Waktu beli kotak perkakas aku ragu, gimana tuh anak-anakku ntar bikin apa? Secara emaknya nggak ada ide, hehe. Apa nggak mubazir ntar? Beli terus nggak kepake?


Ternyata, ada yang lebih ajaib.
"Mba, kalau beli ini rugi nggak ya? Kan nanti hasil prakaryanya kebuang! Kan sayang udah beli mahal-mahal." tanya seorang ibu di FB temanku.

Temanku si bakul kotak prakarya itu langsung menjawab, "Mbak, sama aja dengan makanan. Kita makan terus nanti kita buang juga. Tapi, manfaatnya kita dapatkan. Gizinya untuik kesehatan tubuh. Walaupun jadi p*p"

Hadehh haha. Jorok deh.

Ya, mengerjakan prakarya banyak manfaatnya. Sudah tahu kan emak-emak, menulis,  menggambar, mengerjakan craft itu melatih kreativitas, meningkatkan kecerdasan berpikir, gimana membuat sesuatu out of the box. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam era globalisasi ini. Ketika semua sekat dan batas negara sudah terbuka. Apa yang membedakan kita dengan yang lain? Kreativitas.

Selain itu,  membuat prakarya juga melatih kesabaran. Semuanya bermanfaat sekali untuk anak. Beda jika anak hanya diberi game atau gadget canggih. Apalagi tontonan televisi. Ia hanya akan mengikuti permainan yang tersedia, menonton saja, pasif, tidak membuat sesuatu yang kreatif.

Dan dalam membuat prakarya. Bukan hasil akhir yang penting tapi proses. 
Gimana anak membuat kerajinan tangannya, mulai dari mencari ide, mengumpulkan bahan yang diperlukan, hingga proses mengerjakannya adalah proses belajar. 

 Gimana caranya agar prakarya tidak terbuang sia-sia?

1. Prakarya berupa kartu ucapan bisa dikirimkan kepada kakek nenek, atau temannya lewat pos.
2. Lukisan atau kolase anak bisa diberi pigura dan digantung di dinding rumah. Jadi hiasan unik dan bakal dikenang oleh anak.

3. Gelangmanik-manik  hasil karya anak bisa dijual ke teman-temannya seperti yang dilakukan Ifa, putri Mbak Dewi Liez dan Keisya, putri Ichen teman saya.
4. Menjadikan hasil karya seperti gantungan kunci dipakai oleh orangtuanya atau digunakan sendiri.
5. Menghadiahkan karyanya kepada teman atau ibu guru yang sedang berulangtahun. 

Banyak kan yang bisa kita lakukan dengan hasil karya anak? Jangan dibuang atuh, sayang. Itu harta berharga kita. Kita bisa lihat step by step perkembangan si kecil dari hasil karya yang dihasilkannya. Anak membuatnya dengan penuh semangat dan bangga kalau kita apresiasi lho emak.

Tapii..hati-hati kalau anak menunjukkan karyanya pada kita. Cermati baik-baik, dia gambar apa, misalnya? Jangan sampai dia menggambar beruang, dan kita mengira gambarnya adalah gambar anjing. Nanti dia down, merasa gambarnya jelek.

Terus, Gimana kalau emak-emak nggak kreatif kayak aku? Hehe.  Bisa bikin apa nih dengan kotak prakarya?

Banyak jalan menuju Puncak, kata alumni AFI. Emak boleh nggak kreatif bikin kerajinan tangan. Tapii, bisa disiasati kok. Kita kreatif..menggugling! Hihi.


1. Intip blog teman yang kreatif bikin prakarya bersama their kiddos, disana adalah sumber ide tak terbatas untuk bikin prakarya.

Aku sering mengintip blog para emak yang kreatif. Misalnya baru-baru ini aku blogwalking ke blog Mak Nia Nurdiansyah yang mengajarkan peta dengan membuat bendera-bendera kecil untuk ditancapkan ke peta. Kutiru deh buat Alde, dia kan senang mewarnai. Nah, kuajak mewarnai bendera-benra sambil mengingat nama negaranya.Aku juga ingin mencoba cara Mak Nia mengajarkan pecahan pada anaknya dengan membuat pizza dari styrofoam, keren mak! Coba deh meluncur ke blognya http://www.brama-sole.com/




pizza matematika mak nia

Di FB, aku suka mengintip FB Retnadi Nuraini yang kreatif banget membuat alat belajar sambil bermain untuk buah hatinya. Istri tercinta Pak Catur ini mengajarkan tentang ayat-ayat dalam Al Quran lewat prakarya. Kreatif ya?


one day one ayat Retno
Aku juga mencontek ide Mak Winda Krisnadefa si pemilik blog emak gaoel yang juga hobi nge-crat. Aih, si mak serba bisa *irii. Intip blognya http://www.emakgaoel.com/ untuk contoh prakarya lainnya. Ada tutorialnya juga lhoo. Ciamik! Si Nai aku ajak membuat kartu hari ayah untuk si ayah dengan teknik melipat seperti gambar di bawah ini. Ayahnya terharu!

Karya Safina putri tersayang Mak Winda


2. Bisa mencontek ide-ide prakarya di Pinterest yang fotonya banyak dan jelas memberikan petunjuk pembuatan.

 Selain blog, intip juga Pinterest, disitu banyak contoh prakarya emak-emak kreatif. Bikin ngences dah. Contek aja cara bikinnya, hihi.
3. Membeli buku panduan untuk bikin prakarya untuk anak. Aku pilih yang cara bikinnya gampang dan bahannya murah meriah dong ya. Salah satu referensi anak-anakku adalah buku karya Fiona Watts yang sudah diterjemahkan oleh Penerbit Tiga Serangkai ini. Ada beberapa seri bukunya. Cara bikinnya mudah ditiru, sayang penjilidan bukunya amburadul, buku gampang lepas terburai jilidannya hiks!



Nah, masih bilang kalau bikin prakarya bersama anak itu sulit dan bikin lieur? Nggak kan? Tinggal blogwalking ajaa, dapat ide deh! Ayo atuh dicoba, bersenang-senang with kiddos dengan cara murah-meriah ala Mak Irits Rahmi Aziza seperti diatas, hihihi.

Kak Nai asyik menjahit


Photo Courtesy of Winda Krisnadefa, Retnadi Nuraini & Nia Nurdiansyah

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

17 Comments

  1. Saya kalau pas ngajar trus kehabisan ide saya googling dulu mak sehari sebelumnya. Biar anak2 bawa bahannya. Sekarang mereka suka sekali kalau suruh bawa apa2. Pasti mereka bertanya, "mau buat apa bu?" Saya buat mereka penasaran.

    ReplyDelete
  2. krratif semua dan ternyata gak terlalu rumit ya membuatnya bisa bahan contekan nih mbak :)

    ReplyDelete
  3. Kreatif dan inspiratif sekali...anak-anak saya juga pasti senang sekali kalo diajak buatnya.. makasih sharingnya... :)

    ReplyDelete
  4. Aku juga bukan ibu yang kreatif, ijin nyontek ya :D

    Etapi katanya, walau kurang kreatif yang penting rajin dan telaten bisa jadi kreatif lho #mencaripembenaran

    ReplyDelete
  5. @mba indjul: iya juga ya mba, kadang dari gugling itu, terinspirasi untuk bikin yang lain, kayak nai bikin kartu jerapah pakai rok lipat seperti yang dibuat safina mak winda hehe...jadi dimodifikasi..

    ReplyDelete
  6. @ika: wah asyiknya punya guru yang fun and asyik kayak dirimu yaaa...

    ReplyDelete
  7. @uniek:hayukk nyontek bareng *plak!

    ReplyDelete
  8. @mak lidya: iya bisa jadi dapat inspirasi yaa...

    ReplyDelete
  9. mak dedew kereen. tulisannya meuni komplit.

    ReplyDelete
  10. Wah menarik sekali kreasinya, kapan kapan pengen belajar ah...

    ReplyDelete
  11. keren nih, perlu dicontek he he he

    ReplyDelete
  12. Susah, mbaaak...
    aku ga bisa bikin origami padahal ada bukunya dan anak-anakku pengen dibuatin tp aku ga ngerti ngituin cara2nya :(

    ReplyDelete
  13. @ela: waah kalau origami aku kibar bendera putih deh..nyerah...biar dicontohin kayak gimana ngga bisaaa :D masih banyak prakarya laen :p

    ReplyDelete
  14. aiih ada mas Very mampir dimarii, nuhuun...

    ReplyDelete
  15. alhamdulillah, makasih mb dew :) baarokallaahu fiik :)

    ReplyDelete
Previous Post Next Post