Keseruan Ajang KPCI 2017 Penerbit Mizan & Kemdikbud RI

Keseruan Ajang KPCI 2017 Penerbit Mizan & Kemdikbud RI. Dear Temans, mau cerita keseruan Ajang KPCI di Bogor bulan lalu. Alhamdulillah, setelah ikutan menyeleksi peserta KPCI di BSD, ternyata aku mendapat kepercayaan untuk menjuri lagi di Konferensi Penulis Cilik Indonesia di Bogor 26-29 Oktober 2017. 

Bersama Sri Izzati di KPCI 2017

Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) merupakan ajang pertemuan para penulis cilik serta siswa Sekolah Dasar (SD) yang tertarik di bidang sastra se-Indonesia. Pertama kali diselenggarakan tahun 2008, Para penulis ini lalu tergabung dalam komunitas Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) dari Penerbit Mizan.

Seru banget deh hotel Bogor Icon dipenuhi para peserta yaitu 165 anak terpilih serta pendampingnya. Belum lagi ada orangtua yang ikutan menginap di hotel, membayar sendiri. Heboh.

Goodie Bag KPCI 2017

Para peserta mengirimkan naskah untuk diseleksi dalam lima kategori lomba, yaitu: Cipta Cerpen Tingkat Pemula, Cipta Cerpen Tingkat Penulis, Cipta Syair, Cipta Pantun dan Mendongeng.

Hepi banget bisa bekerja bareng Kak Shinta, Kak Ary dan Kak Eno para penulis kawakan

Pada penyelenggaraan tahun ini jumlah peserta dari SD seluruh Indonesia. Mereka yang hadir beruntung karena karyanya terpilih dari ribuan karya yang masuk. Untuk dongeng, peserta mengirimkan video mereka menampilkan sebuah dongeng. Sedangkan untuk cerpen pemula saja, ada 600 cerpen dari seluruh Indonesia dengan tema persahabatan dalam keberagaman. Duh, Ibu juri sampai buram niiiy matanya baca karya adik-adik, hihi.  

Hari pertama, 26 Oktober 2017

Malu deh, aku telat datangnya pas briefing peserta untuk lomba. Sambil menyeret koper kecapekan baru pulang dari event ASUS di Jakarta. Para juri Lomba Cerpen, Dongeng, Pantun dan Syair diperkenalkan. Pas namaku dipanggil untung sudah hadir, bisa dadah dadah, hihi. 

Bareng Mbak Shinta dan Teh Eno

Alhamdulillah, bisa ketemu kakak-kakak juri kece lagii termasuk Teh Ary Nilandari, penulis Keo Noaki, idolaku dari Bandung! Aak, kami sekamaar! Asyiiik!

Setelah perkenalan, para juri cerpen briefing untuk menentukan tema cerpen untuk lomba besok. Ada 6 juri cerpen, aku, Kak Shinta Handini dan Kak Ginan juri cerpen penulis. Formasinya sama kayak saat seleksi peserta di BSD. Sedangkan Kak Triani Retno, Kak Huda dan Teh Ary, juri cerpen pemula.

Semoga Nailah bisa ikutan KPCI aamiin

Sempat panjang juga diskusinya sambil ngemil ngopi malam, dan ketemu deh tiga tema pilihan untuk digarap anak-anak besok. Hore! Yuk, bobok cantiiik! Di kamar, aku siap-siap bobok ehh Teh Ary masih asyik ngetiik buat naskah Watpadd! Keren pisaaaan! Aku ngiriii!

Hari Kedua, 27 Oktober 2017

Waktunya lomba! 
Ya, seluruh peserta KPCI kembali diuji kemampuannya. Untuk cerpen, syair dan pantun, para peserta kudu menulis on the spot dengan kertas yang dibagikan panitia. Temanya pun baru kami beritahu di TKP. Wow, keren ya para peserta KPCI. Kalau kita bisa nggak yaa? Hihi. Sedangkan untuk dongeng, mereka langsung tampil mendongeng dengan atributnya di panggung di hadapan juri.

Ayocari ideee ayo nuliiiis

Iya, setelah diberi tema dan pengarahan langsung deh mereka menulis di ruangan saat itu juga. Boleh cari gaya sesukanya. Di meja, tiduran, atau duduk di karpet. Bebas! Waktunya hanya dua jam! Para juri dan kakak panitia nongkrong deh nungguin peserta pada nulis! 

Bebas mau gaya apa saja

Makan bekal dan bersantai setelah lomba

Kunjungan ke Kantor Kemdikbud
Jakarta

Setelah lomba, seluruh peserta dan pendampingnya berangkat ke Jakarta untuk bertemu Pak Menteri Kemdikbud! Jadi ingat pas jadi juri ARKI dan ngintil anak-anak ketemu Pak Anies Baswedan yang masih jadi Menteri. Hehe. Teh Ary ngga ikut karena pengen rehat. Ya ampun, maceeet! 

Pose duyuuuu bareng Juri berbatik

Di Kemdikbud, sedang ada Festival Literasi Sekolah ada pameran dan pentas seni. Peserta dihibur oleh seorang penyanyi tunanetra cilik bersuara merdu dan sarat prestasi. Akk, terpesona dengar suaranyaa! Masya Allah.  

Festival Literasi Sekolah Kemdikbud

Para juri ikut pulang duluan dengan bus karena lomba dongeng mau dilanjutkan. Teleer! Nanti malam begadang nih, baca cerpen peserta! Hihi. Puas-puasin bobok di bus. 

Penjurian

Malamnya, begadang time! Hihi.
Berbekal camilan melimpah, bergelas-gelas teh serta kopi di ruangan miting, para juri berjuang melahap tulisan tangan peserta KPCI. Ganbatte ne!


Tulisan tangan beragam dari yang rapi hingga ala dokter, adaaa! Hihi. Sementara kami menjuri, para peserta KPCI konferensi.Semangat, kiddos!

Hari Ketiga
28 Oktober 2017

Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Alhamdulillah, penjurian selesai, nilai pun direkap. Tugas kami beres! Tinggal menunggu malam penganugerahan. Waktunya pikniiik! Sementara adik-adik KPCI piknik ke Jungle Land, juri nggak mau kalah, hihi.

Muka cerah kelar penjurian

Piknik ke Kebun Raya Bogor

Berhubung kebanyakan panitia dari Bandung, mereka minta piknik saja. Nggak mau nonton bioskop atau ngemal. Ada insiden membangunkan Kak Ginan yang tidurnya kek pingsan. Digedor nggak nyahut akhirnya panggil petugas hotel untuk buka kamarnya. Ia berhasil dibangunkan. Fiuhh, Kak Ginan bikin kaget deeh! Ternyata, Kak Ginan kelelahan abis menjuri! Hahaha.

Gaya gokil para juri yang ngalahin anak TK

Menunggu angkot hijau lewat hahaha

Langsung deh cuss ke KRB naik Go Car. Meuni maceet pisan hari Sabtu teh! Seru banget piknik dengan mereka. Ngalahin anak TK berisiknya. 

Selamat Hari Sumpah Pemuda Merdeka!

Sedang pemotretan di Kebun Raya Bogor

Pas di KRB nyanyi lagu pemanggil hujan diiringi harmonika dan gendang. Bress! Hujan deras! Lama deh berteduh di area loket KRB. Pulangnya nyarter angkot, haha. Lanjuut nyanyi lagi di angkot diiringi harmonika Kang Andi Yudha Isfandiyar, seruu! Supir angkotnya sampe request lagu Ridho Rhoma, hahaha. Masih untung, tahun lalu Kak Andi bawa seekor ular besar pas penjurian! Gyaaa!

What a beautiful day

Malam Penganugerahan KPCI Award

Malamnya, seru banget!
Acara dibuka dengan musik akustik dari grupnya Sri Izzati, penulis KKPK Mizan yang kini sudah lulus dari UI. Surprais karena Izzati mengaku penggemar Anak Kos Dodol. Akkk!

Bersama Sri Izzati dan kawan segengnya hihi

Juara 1 Cerpen Penulis

Senyum sumringah para jawara yang sebelah kanan Kak Shara peraih Buku KKPK Sepanjang Masa

Sesudah itu, pengumuman pemenang lomba KPCI. Ternyata pemenangnya merata dari berbagai daerah. Lanjut, juga penganugerahan KKPK Award. Kategorinya diantaranya Penulis Pendatang Baru, Penulis Terproduktif, Penulis Best Seller.


Paling heboh, Ada kategori Buku KKPK Sepanjang Masa. Pemenangnya adalah Shara yang bukunya berjudul Reporter Cilik! Ditulis saat SD kelas 4 alias 9 tahun, sekarang Shara sudah SMA kelas 12, hingga kini bukunya masih dicetak ulang dan laris! Wow. 


Alhamdulillah, berkesan sekali ikut ajang KPCI 2017 ini. Terima kasih Penerbit Mizan, Kang Dadan Ramadhan, Kak Dita dan Kak Riska, serta Kemdikbud RI sudah berkenan mengajak saya. Jangan kapok, ya! Hihi.

Photo Courtesy of
Penerbit Mizan, Shinta Handini, 
Ary Nilandari, Triani Retno dkk

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

10 Comments

  1. Seru banget deh kayaknya, jadi malu sama adik2 KPCI dan KKPK masih kecil sudah punya karya, kerenlah....

    ReplyDelete
  2. KPCI tempatnya asah kreatifitas dan imajinasi anak... terbaiik memamng

    ReplyDelete
  3. Ada 600 cerpen yang mesti dibaca? Wah. Itu dikasih waktu berapa hari? :O

    ReplyDelete
  4. seru banget ya Mbak Dedew acaranya, sayangnya ga ketemuan kita huhuhu padahal di Bogor T_T

    lain kali kalau ke bogor colek colek ya mbak, siapa tau rejeki ketemu lagi yaaa.. aamiinn ..

    ReplyDelete
  5. Juri sama peserta sama-sama hebohnya hehe... Salam buat Mbak Sinta Handini ya

    ReplyDelete
  6. Seru banget acaranya, bikin mupeng, pengen piknik, ahahaha. adek adek ketje, kecilkecil banyak karya. keren.

    ReplyDelete
  7. Selalu berbinar-binar kalau lihat anak-anak kreatif dan berprestasi

    ReplyDelete
  8. Seru banget Mbk, suatu hari pengen banget berada di sana hehe entah nemani anak atau jadi juri, aamiin

    ReplyDelete
  9. Kalau liat acaranya ini jadi baper wakakak
    Kenapa gak ada acara buat penulis yang sudah dewasa wakakka

    ReplyDelete
  10. DE PITA11 DECEMBER 2017 AT 15:39
    hehehe aku pernah jadi juri lombanya, trus dibawain ikan asin sama kain sasirangan dari ortu yang dari banjarmasin. Dia berterima kasih sekali karena dihubungi. Jadi waktu itu VCD yang di kirim rusak gak bisa di putar. Karena satu2nya wakil dari kalimantan kami tim juri sepakat untuk menghubungi barangkali bisa mengirim lagi video via email. Dan ternyata dongeng anaknya bagus. Pokoknya emang the power emak-emak lah kalau anaknya lomba kwkwkw

    ReplyDelete
Previous Post Next Post