Nordic Blanket Cover Sofa, Selimut Estetik yang Kutemukan di Marketplace

Dear Teman,

Saat menikah dan pindah rumah ke Ungaran, kami memesan sofa mungil dari bahan kain yang bertekstur di sebuah studio furniture Livorno Living di daerah PRPP Semarang. Aku memesan satu set sofa custom dan kitchen set kala itu. Kami memutuskan memesan sofa custom karena kalau beli sofa dengan ukuran standar di toko bakal nggak bakal muat di ruang tamu mungil kami. Hihi. 

Sofa ini hanya terdiri dari two seat plus one. Warnanya cokelat tua bergaris dengan bantal besar dengan motif garis-garis cokelat dan krem. Sofa juga dilengkapi meja berbentuk kotak yang di tengahnya ada semacam tempat untuk memajang pernak-pernik. 

Bagian tengah meja ini berisi pasir pantai lengkap dengan kerang-kerangnya yang cantik. Sempat aku tambahkan pasir dari Pantai Kuta di Lombok yang kubawa dengan botol plastik. Desain mejanya khas tahun 2000an hihi. Motif kayunya juga bergaris seperti bantal kursiku. Kata teman, unik mirip kue lapis motifnya. Ada yang punya juga?

Baca Juga: Menata Rumah dengan Koleksi Pernak-Pernik

Sofa itu menjadi andalan hingga bertahun-tahun ke depan. Tempat menerima tamu, tempat bocah main, hingga tempat rebahan santai nonton drakor setelah lelah beberes. Sofa ini bahkan lebih tua daripada anakku yang kini berusia 16 tahun, haha. Makanya, Nai sering menyebut sofa ini Kakak Sofa atau Sofa Sunbaenim. Haha. 

Sofaku ini lumayan jarang dicuci paling disedot debunya. Suatu hari, diduduki anak tetangga yang besar badannya hingga pegangan sofanya patah. Jadinya, sofaku meleyot bagian pegangannya. Huhu. Jelek penampakannya tapi tetap kami pakai karena belum ada dana untuk menggantinya. 

Terus, ketika Mama dan Abahku datang ke Ungaran, mereka membelikan kami satu set sofa baru. Jadilah, sofa ini berpindah ke belakang, tempat yang terbuka semacam teras belakang. Di situ ada dapur dan meja makan open air. Terima kasih atas jasamu, Kakak Sofa.

Sofanya jadi tempat suamiku nongkrong. Suami melepas pegangan yang patah, jadi sofa ini hanya punya satu pegangan saja. Hehe. Tapi, jadi lebih terlihat rapi.  

17 tahun berlalu, tentu saja keadaannya makin lusuh. Walaupun kami cukup telaten merawatnya. 

Saat merenovasi rumah tahun lalu, sofa ini kami biarkan di area belakang rumah. Paling hanya ditutupi plastik saat pak tukang bekerja. Rencananya, sofa ini bakal kami buang karena sudah tak layak pakai. Terus, beli sofa bed jadi kalau ada keluarga datang bisa tidur di depan TV kalau kamarnya tidak cukup.

Saat teras belakang sudah disulap menjadi ruang keluarga, sofa ini berada di tengah-tengah ruangan. Kami tak jadi membuangnya, rencananya menunggu ada dana untuk membeli yang baru. Sofa kami yang lebih baru kan diletakkan di ruang tamu. 

Akhirnya, kami cuci deh sofanya. Tapi, penampakannya ya tetap lusuh. Hehe. Tadinya, mau dipermak dan diganti kain sofanya dengan. Ternyata, biayanya nyaris sama dengan beli sofa baru. Batal deh Dapat ide beli cover sofa setelah melihat IG Ikea dan Informa. Tapi, harganya lumayan mahal, ya. Aku pun membeli cover sofa di Tokopedia dan mengukur lebar sofanya. Saat itu, beli yang termurah asal ada dulu deh biar nampak lebih cantik dipandang. 

Terus, aku keluarkan meja TV panjang dari ruang tidurku. Meja ini juga kami pesan tapi di toko kerajinan lokal di Ungaran. Pakai kayu solid dengan model sederhana banget nggak estetik. Heran juga kenapa dulu tak beli perabot meja yang lebih ringan bahannya dan bergaya minimalis sesuai dengan gaya rumah mungil kami. Mana berat banget lagi bobotnya. 

Meja panjang ini tak sekadar meja tapi sekaligus tempat penyimpanan yang bisa dibuka bagian atasnya. Aku meletakkan gorden dan koper tak terpakai di situ. Meja ini kalau ditaruh di kamarku terlihat bulky dan berat. Eh, begitu aku letakkan di ruang keluarga berpadu dengan sofa tua kok jadi terlihat kecil dan ramping? The power of luas ruangan ya? Senangnya! 

Saat Mama datang, ia ingin membelikanku sofa bed. Tapi, aku menolak ah nanti beli sendiri saja kalau ada rezekinya. Toh, bukan kebutuhan yang urgen, kan. Sofa tua kami masih bisa dipakai. 

Setelah sekian lama, Alhamdulillah, akhirnya punya ruang tamu dan ruang keluarga khusus dengan konsep open space alias tanpa sekat. Ruangan jadi terlihat lebih luas. Tadinya, Mamaku ingin membelikan rak buku yang berfungsi sebagai pembatas antara dua ruangan. Tapi, sebagai pemirsa setia Youtube Rizki Abadi dan Wicak Mifta aku memutuskan ruangan ini tanpa sekat seperti yang sekarang sedang tren. 

Saat rumah belum direnovasi, ruang tamuku sekaligus ruang keluarga tempat anak-anak belajar dan bermain. Jadi, bisa terbayang betapa riuhnya ruang tamu kami yang berukuran 3x3m ini. 

Ya, namanya saja rumah di perumahan ukuran tipe 45. Jadi, ruangannya terbatas sekali. Alhamdulillah, sekarang lebih leluasa gerak kami. Anak-anak sering mengajak teman-temannya ke rumah. Entah main atau kerja kelompok. Mereka jadi lebih nyaman di rumahku. 

Baca Juga: Rekomendasi Channel Menata Rumah 

Ruang tamu dan ruang keluarga ini kutata bernuansa kayu dan cokelat tua dan berbagai gradasinya. Menyesuaikan warna gorden dan sofa tua, hihi. Perabot juga kebanyakan kayu. Hanya rak susun IKEA yang terbuat dari besi dan dicat putih. 

Jadilah, aku menggunakan taplak meja, karpet, dan keset dengan warna senada sesuai tema ruangan. Jadi lebih nyaman deh walaupun aku tak tahu konsep apa namanya ruangan ini. Dibilang minimalis, tidak juga karena pernak-pernikku banyak dan dipajang di berbagai sudut ruangan, haha. 

Balik ke sofa, beberapa waktu lalu aku memutuskan membeli cover sofa baru untuk dipakai selang-seling dengan cover sofa lama. Aku dan anak-anak kan sering nongkrong di sofa tua ini karena sofa baru tak boleh untuk berbaring, haha. Sofa ini nyaman untuk mengetik, nonton drakor dan lainnya. 

Aku mengetik cover sofa di kolom pencarian Toped dan keluarlah banyak toko yang menjual aneka cover sofa. Kebanyakan seperti yang aku beli dulu bahannya tipis dan lebih cepat lusuh. Nah, pandanganku tertuju pada cover sofa yang bentuknya berupa selimut agak tebal. Cover sofa throw blanket jadi cara pakainya tinggal dihamparkan saja di atas sofa. 

Baca Juga: Cara Belanja Online di IKEA

Terus, aku menemukan motif Nordic Blanket yang cantik banget. Selimut ini bisa untuk cover sofa, seprai, selimut bahkan properti foto yang cantik. Serba guna, ya.

Nordic itu sebutan untuk negara-negara yang ada di kawasan Benua Eropa bagian utara. Tepatnya dekat Laut Baltik. Diantaranya Denmark, Swedia, dan Norwegia. Kalian sering lihat Nordic blanket ini di IKEA kan? Dihamparkan di atas sofa atau tempat tidur. Sering juga kita lihat di Pinterest menghias rumah bergaya Nordic dan Skandinavia. Estetik banget, ya. 

Aku jadi tergiur. Apalagi, aku berhasil menemukan toko di Toped yang harga selimutnya lebih murah dibandingkan toko lain namanya SmithTom dan pengiriman dari Jakarta Barat. 

Toko lain harga barangnya sekitar 200 ribuan, toko ini menjual selimut ukuran 130x180 cm hanya sekitar 165 ribu, Nordic Blanket ini ada yang tanpa motif, ada yang motifnya geometris khas Nordic. Etnik banget. Ada tiga jenis ukuran kain yaitu 130x180 cm, 180x260cm dan 180x340cm. Sayangnya, ukuran yang tersisa hanya yang paling kecil. Hanya dua motif tersisa pula, Maple Jeruk, Sucre dan Geometris. Laris juga ya toko ini! Dapat rating bintangnya juga bagus. 

Aku baca deskripsi barang di tokonya:

1. Nordic blanket ini berbahan katun dan campuran serat polyester dan akan lebih lembut setelah dicuci. 

2. Nordic blanket warna putih tidak melalui proses pemutihan jadi lebih aman dan nyaman digunakan. 

3. Nordic blanket ini ditenun dengan mesin tradisional, jadi ada kemungkinan ada benang berlebih, ujung kain kurang rapi. Cukup digunting saja. 

4. Selimut ini bisa dicuci dengan air suhu normal atau mesin cuci dry clean, atau mesin cuci biasa. 

5. Nordic blanket ini berbulu tapi bukan rontok. Bulu ini akan menghikang sendiri setelah beberapa kali dicuci. 

Menurut info di flyer selimut ini menggunakan teknologi anti tungau level mikron. Terbuat dari serat ultra halus dua komponen. Jadi, lebih halus dan ramah kulit, anti tungau serta anti bakteri. Wow. 

Akhirnya, aku pesan deh selimut dengan motif Maple Jeruk menyesuaikan dengan warna temaku yang cokelat. Motifnya unik dengan paduan warna cokelat oranye dan biru donker. Proses pengemasan dan pengirimannya memakan waktu empat hari. Saat tiba, aku senang banget karena selimutnya tebal dan apik motifnya! 

Selimut ini ada dua sisi jadi bisa kamu balik untuk suasana berbeda di ruangan. Sayangnya, saat menghamparkannya di sofaku eh ternyata agak kekecilan! Jadi tidak menutupi sofaku dengan sempurna. Hiks. 

Ya, gimana memang nggak ada stok ukuran lebih besar lagi. Untungnya, dapat diskon lumayan dan ongkir gratis dari Toped. Semuanya habis. Tapi, berhubung warnanya senada jadi ya nampak cantik juga! Aih, senangnya rasa hati! Semoga nanti ada rezeki lagi ya bisa beli Nordic Blanket motif lain dengan ukuran lebih besar.