Writer’s Block Itu Nyata: Pengalaman Pribadiku sebagai Penulis

Dear Teman,

Menulis memang tidak mudah, namun prosesnya begitu menyenangkan. Setiap kata yang kita tulis, setiap cerita yang kita buat, memiliki makna dan tujuan tersendiri. Melalui dunia kepenulisan juga, saya dapat mengekspresikan perasaan dan pikiran saya, serta membagikan kebahagiaan dan wawasan kepada pembaca. Buktinya, meskipun sudah menulis lebih dari 30 buku, saya masih merasa antusias dan bersemangat untuk terus menulis dan berbagi cerita. 

Writer’s Block Itu Nyata: Pengalaman Pribadiku sebagai Penulis


Ya, awalnya tidak pernah terbayangkan ya, kelak akan ada 40 buku hasil karya tulisanku yang terbit di pasaran. Semuanya bermula dari sebuah impian dan kecintaan terhadap dunia tulis menulis. Ya, aku mengawali perjalanan menjadi seorang penulis dengan membaca banyak buku dan belajar menulis dengan penuh tekad. Walaupun banyak tantangan yang harus dihadapi, aku selalu berusaha memotivasi diri untuk terus belajar dan mengejar impian. Nothing is Impossible. Termasuk impianku untuk menjadi seorang penulis buku.

Tantangan Menjadi Seorang Penulis

Menjadi seorang penulis memang tidak selalu mulus jalannya. Ada saat-saat ketika ide dan kreativitas meluncur dengan mudah, namun ada juga saat-saat ketika aku menghadapi writer's block, atau kegelisahan kreatif. Writer's block bisa membuat penulis merasa tertekan dan tidak bisa melanjutkan karyanya. 


  1. Saat ide ‘stuck 

Ya, writer's block seringkali datang tanpa terduga. Seperti yang terjadi padaku akhir-akhir ini, Tanpa ada tanda-tanda, aku bisa tiba-tiba merasa tidak dapat menulis apa-apa. Naskahku macet. Hal ini bisa membuatku stres, terutama jika sedang ada deadline ketat atau memiliki banyak tugas menulis.

 Namun, setelah berkali-kali mengalami writer's block, aku belajar bahwa hal ini adalah wajar–ia merupakan bagian dari proses menulis. Sama seperti kita yang selalu membutuhkan istirahat setelah beraktivitas, otak kita juga membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulai kembali.

Writer’s Block Itu Nyata: Pengalaman Pribadiku sebagai Penulis

Kelelahan dan overthinking bisa menjadi penyebab kiya mengalami writer’s block. Nampaknya kedua faktor ini cukup mempengaruhi proses kreatif saya sebelum mulai menulis. Kadang, aku merasa kurang tertarik dengan topik yang sedang ditulis, belum cukup bahan tulisan atau merasa idenya belum cling untuk ditulis.

Ya, Terlalu memikirkan hasil atau output dari tulisan juga berbahaya. Contohnya, merasa khawatir akan kritik dari pembaca atau rekan sesama penulis. Padahal, kalau kita fokus dan tidak overthinking, seorang penulis mungkin tidak perlu mengalami writer’s block. 

Baca Juga: Tips Promosikan Karyamu 

Dengan menjadi penulis, aku belajar bahwa memprioritaskan waktu dan fokus adalah kunci untuk mengatasi situasi seperti ini. Intinya, kalau aku tidak memprioritaskan waktu untuk menulis, maka ide-ide yang ada dalam pikiran akan hilang. Oleh karena itu, aku selalu berusaha untuk menemukan waktu dan fokus untuk menulis saat ide dan imajinasi sedang mengalir.

Terkadang, aku harus libur mengerjakan tugas-tugas domestik demi menyisihkan waktu untuk menulis. Libur beberes rumah atau masak dulu deh demi menyelesaikan naskah, hehe. Ha ini sangat bermanfaat karena memungkinkanku untuk mengejar potensi sebagai penulis dan menghasilkan karya. Semoga aku bisa segera menelurkan buku baru di 2023 ya! Doakan aku!


2.              Saat kebanyakan ide

Nah, sebaliknya, ada saat-saat ketika ide dan imajinasi kita mengalir begitu deras sehingga kita merasa sangat ingin segera menulis. Saat-saat seperti ini membuat proses penulisan jadi lebih menyenangkan dan produktif. 

Situasi kebanyakan ide begini, kadang malah bingung haha harus menulis yang mana dulu? Atau saat idenya lagi berlimpah eh kita sedang sibuk dengan kegiatan lain. Galau banget. Takut idenya kabur kalau tak segera ditulis. Dalam situasi seperti ini, aku berusaha segera menuliskan naskah walaupun dalam waktu sempit atau alat terbatas seperti mengetik di ponsel dan bukannya di laptop.

Menulis saat banyak ide ternyata memerlukan tingkat konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, memiliki alat perang yang membantu dalam proses penulisan sangat penting. Salah satu peralatan tersebut adalah printer. Dengan adanya printer multifungsi (bisa untuk print, scan dan copy) sendiri di rumah memiliki beberapa keuntungan yang sangat berguna bagi seorang penulis.

Writer’s Block Itu Nyata: Pengalaman Pribadiku sebagai Penulis

Aku dapat bebas mencetak draft tulisan kapan saja tanpa harus pergi ke luar rumah atau menunggu waktu lama. Ini membuat proses revisi dan editing tulisan menjadi lebih cepat dan efisien. Memang lebih mudah mengecek draft naskah dengan mencetak naskah dengan printer dibandingkan dengan memeriksa tulisan di layar komputer. Mata lebih mudah lelah dan kurang konsentrasi. 

Selain itu, kadang aku juga mengeprint bank ide-ideku di kertas agar mudah mengulik dan mencorat-coretnya biar lebih matang. Hal ini juga berguna untuk mengecek tulisan dan melihat kemajuan naskah yang aku tulis. Memiliki peralatan yang mendukung membuatku lebih produktif dan kreatif berkarya. Aku bisa mencetak tulisan kapanpun tanpa repot-repot harus pergi ke kios fotokopi.  

Proses penulisan kreatif membutuhkan waktu dan konsentrasi tinggi. Untuk itu, aku berusaha membuat ruang kerjaku lebih tenang dan bebas gangguan sehingga dapat fokus menulis. Menulis saat ide dan imajinasi mengalir memang menyenangkan, namun juga membutuhkan usaha dan perencanaan yang baik untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Aku bersyukur bisa terinspirasi untuk terus menulis serta berbagi cerita melalui karya-karyaku. Aku harap, melalui tulisan-tulisan tersebut, aku bisa menghibur pembaca. Terima kasih sudah membaca buku dan blogku ya, Semoga tulisan-tulisanku bisa bermanfaat ya.

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

29 Comments

  1. Ternyata writer's block itu nyata ya. Kalau aku sih belakangan ini memang sedang kurang rajin menulis karena banyak urusan. Pikiranku terdistraksi dan secara fisik juga kurang sanggup melakoninya. Ya sudahlah dinikmati aja dulu hahaha kan nanti juga ada waktunya ngeblog lagi, toh ga akan ditinggalkan. Namanya juga hobi, insya allah terus dikerjakan sepenuh hati.

    ReplyDelete
  2. Saya kalau menulis di blog pun harus fokus. Kalau banyak gangguan bisa gak selesai-selesai tulisannya. Apalagi kalau menulis buku, ya. Pasti harus lebih fokus menulisnya

    ReplyDelete
  3. Jadi tantangannya memang bukan hanya pada saat gak punya ide yaa mbak, tapi pada saat kebanyakan ide juga, ahaha. Malah bingung mau ditulis yang mana duluan dan ngerasa semua penting jadi penuh banget yaa isi kepalanya mikirin itu, ihihi

    ReplyDelete
  4. Masya Allah, selalu salut sama Mbak Dedew dengan banyak karya berupa buku. Mengalami writer's block namun tak surut, selalu mengatasinya. Semoga segera ada buku baru di tahun 2023 ini ya, Mbak. Aamiin.

    ReplyDelete
  5. masya Allah... keren banget mak Dewi sudah memiliki beberapa buku yang laris manis dipasaran nih. Memang ya kalau ide nulis sedang ada tuh rasanya ngalir banget saat mau menulis, setuju sih aku yang penting konsisten dengna apa yang kita kerjakan ya.

    ReplyDelete
  6. Terkadang, saat terlalu banyak ide-ide bermunculan malah bingung mau apa yang ditulis. Salah satu solusinya bikin corat-coret pake printer berkualitas ya Mbak Dedew. Aku juga terkadang lebih suka ngedraft pake kertas yang diprint sih.

    ReplyDelete
  7. Aku pun kalau sedang butuh fokus untuk menulis, kutinggalkan rutinitas yang biasanya ga sebentar, misalnya masak. Sebagai gantinya, aku catering. Tapi tiap hari catering sih, karena sendiri di rumah. Urusan antar jemput anak sekolah pun kuserahkan dulu ke driver (anput sekolah). Nanti kalau udah selesai dan santai dari urusan nulis/bikin konten, baru pegang sendiri lagi.

    ReplyDelete
  8. Ga nyangka penukis sekece mbak dedew ngalamin writer's block juga. Kako lagi ngalaman kek gini enaknya jeda bentar yq mbak ngopi dulu atau melakukan hal lain asal jangan kelamaan ntar jd males heheh

    ReplyDelete
  9. Kurang ide pusing, banyak ide juga mumet. Jadi memang kudu diprioritaskan ya, Mbak. Buat rencana, atur waktu. Gini kok pada bilang kalau jadi penulis gampang. Padahal ya gak juga

    ReplyDelete
  10. Setuju banget sama Mba Dewi. Kalau kebanyakan ide yang menari-nari di kepala malah bikin pusing dan bingung mau menulis dari yang mana. Jadinta stuck deh..

    ReplyDelete
  11. Kereeen mb dedewww..aku saluuut sekali. Di saat satu buku pun belum bisa aku tuntaskan, mb dedew uda puluhan. Semoga aku bisa mengikuti jejak mb dedew. Tips ini sangat berguna. Memang penting banget untuk mendisiplin diri yaaa... Btw, semoga tahun ini banyak buku yang terbit dr mb dedew. Doakan aku juga yaaa...

    ReplyDelete
  12. hari ini aku ngalamin nih writers block, udah dipancing sama segelas kopi, sambil nonton, dengerin musik, masih aja stuck, sedih deh

    ReplyDelete
  13. Oh ternyata kelelahan dan overthinking ngaruh banget jadi stuck idenya ya mba. Aku pernah mau nulis artikel, udah bikin draft, mendadak ngeblank.

    Nah kalo sedang banyak ide juga bikin bingung tuh. Ide mana dulu yang mau ditulis karena takutnya keburu lenyap, hahahaa.

    ReplyDelete
  14. Mbak Dedew nih salah satu penulis produktif yang kukenal sejak zaman milis SK haha. Mau donk diajarin nulis buku :D
    Jangankan nulis buku, nulis blog juga kadang aku stuck. Ada masanya produktif ada masanya gak mau megang keyboard sama sekali huhu.
    Emang kudu atur mood kyknya yaa.
    Jd penasaram printer multifungsi ini buat skala rumahan atau yg printer portable itu ya?

    ReplyDelete
  15. Kka Dew..keren banget..
    Senang sekali bisa mendapat pengalaman dan testimoni langsung dari seorang penulis yang produktif menghasilkan karya. Memang semua ide itu bisa come and go dan semoga tetap bisa mengangkap ide-ide yang fresh menjadi sebuha karya yang menginspirasi.

    Sukses selalu kak Dew.

    ReplyDelete
  16. writer's block itu bukan hanya ketika kurang ide. Saat kondisi banyak ide menulis malah bingung juga ya.
    kupikir writer's block hanya buat penulis newbie macem aku. Eh sekaliber Mbak Dewi pun bisa stuck, tapi udah tahu kuncinya supaya pikiran lancar lagi.

    ReplyDelete
  17. Bener juga ya, harus punya bank ide agar sewaktu-waktu bisa kita gali dari sana ide yang hendak kita kembangkan. Kelamaan ga nulis lama-lama bisa blank juga ya Dew.

    ReplyDelete
  18. Jika penulis mengalami writers block, maka aku pun yang seorang desainer mekanikal suka mengalami semacam itu, buntu banget mau bikin apa, mau digimanain desainnya. Apalagi kalau udah dikejar deadline ya, I feel U.

    Keren banget sudah menghasilkan 40 karya. Semoga sehat terus Mbak dan diberikan kemudahan untuk membuat karya-karya selanjutnya.

    ReplyDelete
  19. Harus mendesain ruang kerja yang lebih tenang dan membuat nyaman ya supaya ide selalu mengalir.

    ReplyDelete
  20. Ya ampuun, emang sering banget kok memikirkan hasil atau output. Malah kadang pada akhirnya merasa enggak layak terbit tulisannya. Hihihi

    Semoga kita terus semangat menulis ya, Mbak. Hebat bangett udah nerbitin lenih dr 30 buku. Melu seneeng mbacanya.

    ReplyDelete
  21. Kayanya aku juga sekarang lagi kena writers block nih.. huhuhu. Rehat sejenak plus baca buku, berita atau tulisan-tulisan kayanya cukup membantu saat terkena writers block ya maaak

    ReplyDelete
  22. Penulis sekaliber mbak Dewi aja ngalamin writer's block yaa. Apalagi aku yang nulis receh2 begini. Kalau aku seringnya kena writer's block karena kebanyakan ide dan jadi bingung mana duluan yang mau ditulis. Ujung2nya nggak ada yang ditulis. Hahaha.

    ReplyDelete
  23. kadang kalau lagi writer's block itu mau dipaksa juga tetap nggak bisa nulis ya, mbak. kayak aku sekarang lagi malas banget ngisi blog padahal ada banyak bahan yang bisa dijadikan tulisan

    ReplyDelete
  24. Wah, ternyata yang seniorpun pernah mengalami writers Block. Aku sempat merasa tidak berbakat menulis karena sering stuck mba..Duh, malah curcol nih di sini. Semangat terus menerbitkan karya mba Dew

    ReplyDelete
  25. Pengalamanku nulis dan pernah nulis tapi selalu mandek di tengah2 itu kadang terlalu banyak ide berjejalan di otak, pengen semua rampung di eksekusi tp kehalang fisik capek/ngantuk. Giliran diterusin besoknya udah ilang mood dan idenya walopun itu udah dicatat, direkam, dsb. Udah gitu aku orangnya rada susah meruntutkan seusatu juga.

    ReplyDelete
  26. Bener mbak, emang harus fokus deh. Kalo gak fokus, gak selesai-selesai naskahnya kayak aku ini. Terpecah dengan nulis blog hehe.

    ReplyDelete
  27. kak, gimana ya tipsnya
    biar konsisten nulis aku susah banget kalau nulis yg tanpa deadline dr orang. kalau aku yg nentuin deadline akhirnya molor mulu

    ReplyDelete
  28. Kereeen.. Aku aja yang nulis blog bisa kena writers block (alias mood2an), apalagi mau nulis buku.. haaa, tampaknya masih sebatas angan-angan.

    ReplyDelete
  29. Nice post thank you Panurak

    ReplyDelete
Previous Post Next Post