Achmad Noe' man, Maestro Masjid dari Garut


Seorang bocah kecil dengan mata bersinar cerdas, menatap kagum bangunan besar di depannya. Ia menggenggam tangan kokoh bapak yang menggandengnya, lebih erat.

Achmad Noe'man arsitek 1000 masjid dari Garut
Pak Achmad Noe'man (Foto: Goodnewsfromindonesia)

"Bagaimana menurutmu, Nak?" Bapak menoleh. Senyumnya merekah.

Bocah kecil yang bernama Achmad Noe'man mengangguk keras-keras. "Masjidnya bagus sekali, Pak!"

Tah hanya sekali ini, Achmad kecil diajak bapak untuk melihat-lihat masjid yang dibangunnya di Garut. Sebagai pendiri Muhammadiyah di Garut, Muhammad Jamhari beberapa kali membangun masjid di berbagai sudut Kota Garut yang mereka cintai. 

Achmad kecil selalu suka dengan bangunan terutama masjid. Bangunan masjid mungkin tak   selalu besar, tapi selalu menawarkan kedamaian dan ketentraman untuk orang-orang yang melangkah memasukinya. 

Pengalaman berkeliling ke masjid-masjid bersama bapak membekas di hatinya. Ia tak dapat memungkiri kekagumannya pada masjid membuatnya mencari tahu apa yang harus ia pelajari saat kuliah, agar bisa merancang bangunan masjid seindah itu? Dengan pensil dan kertas sebagai arsitek, ia ingin berdakwah menyebarkan agama Islam yang indah. 

Achmad Noe'man arsitek 1000 masjid dari Garut

Achmad Noe'man yang lulus HIS Budi Priyayi di Garut, melanjutkan pendidikannya di MULO Garut lalu MULO Yogyakarta setelah sekolahnya di Garut ditutup. Impiannya adalah menjadi seorang arsitek dan ingin kuliah di Universitas Indonesia, Bandung. Sekarang menjadi ITB. 

Karena saat itu belum ada jurusan arsitektur di UI, Achmad pun sedikit banting setir dan masuk jurusan Bangunan di Fakultas Teknik Sipil tahun 1948. Tahun-tahun saat Indonesia masih berbenah diri menjadi negara baru. 

Achmad remaja bahkan sempat mengubur cita-citanya di ranah arsitektur saat ia meninggalkan kuliah dan bergabung di kemiliteran. Ia membelok begitu jauh dengan masuk Corps Polisi Militer dan berpangkat Letnan Dua. 

Tapi, panggilan hati tak bisa diabaikannya. Di dalam hati kecil, bangunan masjid yang indah selalu memanggil-manggilnya. Di benak, bahkan selalu tertanam seperti apa bangunan masjid yang kelak akan dibangunnya. Bangunan masjid yang tak hanya indah, tapi juga ramah lingkungan. Membuat orang yang beribadah merasa nyaman. 

Panggilan untuk menjadi arsitek kembali menggebu, saat ia mendapat kabar kalau Universitas Indonesia membuka jurusan arsitektur. Bak mendapat durian runtuh, Achmad meninggalkan karir sebagai tentara dan kembali kuliah pada usia 28 tahun. 

Ia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia di Bandung yang kini menjadi Institut Teknik Bandung. Keuletan dan ketekunannya belajar sehingga ayahnya yang sakit melarang untuk memberitahu Achmad keadaannya karena tak ingin mengganggu studi anak itu. 

Achmad Noe'man arsitek 1000 masjid dari Garut
Masjid Al Kasiah Karawang
Kecerdasannya dan bakatnya terbukti ketika saat masih kuliah pun, ia sudah mengerjakan proyek membangun gedung institut dan masjid Muhammadiyah di Garut. Garut menjadi kota pertama Achmad muda untuk mewujudkan impiannya sejak kecil. Membangun masjid yang tak hanya indah tetapi nyaman digunakan beribadah. 

Saat kuliah, ia berpikir alangkah senangnya jika mereka bisa salat di lingkungan kampus. Selama ini, Achmad dan kawan-kawannya harus berjalan kaki cukup jauh, sekitar 2 km jika ingin menunaikan ibadah salat. Achmad Noe'man bahkan sudah merancang desain masjid kampusnya di sela kesibukannya kuliah dan menjadi asisten dosen. 

Ia membayangkan desain masjid tanpa kubah, bentuknya sederhana tapi nyaman untuk digunakan beribadah. Walaupun musim hujan atau kemarau, sirkulasi udara dalam masjid tetap nyaman. Atap masjidnya datar tapi aliran air akan lancar. 

Bukan tanpa alasan ia tidak menggunakan kubah. Ia ingin masjid terasa lapang dan nyaman, tanpa dihalangi tiang-tiang di tengah masjid yang digunakan untuk menyangga kubah. Tiang ini tentu bisa menghalangi pandangan jamaah dari mimbar. Selain itu, biaya pembuatan kubah bisa dialokasikan ke yang lain yang lebih urgen daripada harus boros. Prinsip kesederhanaan dan tidak boros sangat lekat pada desain beliau. 

Usulnya untuk membuat masjid kampus, sempat ditentang para dosen. Alasannya, nanti menimbulkan kesenjangan dengan pemeluk agama lain. Tapi, ia tak menyerah. Usulnya sampai di telinga Presiden Soekarno yang sangat mendukung usul Achmad Noe'man. Beliau bahkan mengundang arsitek muda ke Istana beserta Menteri Agama. Achmad memperlihatkan desain masjid yang telah ia buat selama dua tahun kepada Pak Soekarno. 

Maka dimulailah proyek pembangunan masjid kampus ITB yang legendaris itu. Setelah selesai, masjidnya dinamakan Masjid Salman yang kokoh berdiri hingga kini. 

Setelah itu, kreativitas Achmad Noe'man seakan tak terbendung. Puluhan masjid ia desain bangunannya dan mengharumkan nama Garut di Indonesia. Ia menjadi legenda hidup bagaimana seorang anak yang sederhana, bisa membangun ratusan masjid yang indah di berbagai kota di Indonesia. Ia terkenal sebagai arsitek masjid tanpa kubah, tapi ia kemudian berkompromi membuat masjid indah yang dilengkapi kubah seperti Masjid At Tiin di Taman Mini Indonesia. 

Achmad Noe'man arsitek 1000 masjid dari Garut
Masjid Soeharto di Sarajevo (Foto: Darko Glazer)

Tak heran, Achmad Noe'man dijuluki arsitek Seribu Masjid karena setelah Masjid Salman, tak terhitung berapa banyak desain masjid ia buat dan wujudkan. Mulai dari Masjid At Tiin hingga Masjid Istiqlal di Sarajevo. Bahkan mimbar masjid Al Aqsa pun beliau tata ulang. Tak hanya di Indonesia, Hingga ke mancanegara. 

Suatu prestasi besar yang membanggakan masyarakat Garut. Juga Indonesia. Menurut putranya Fauzan Noe'man yang juga seorang arsitek dari ITB, Ayahnya tak pernah membedakan masjid besar atau kecil, semua berkesan baginya. 

Maka berbanggalah warga Kota Garut memiliki seorang Achmad Noe'man yang inspiratif. Kota Garut yang kini semakin berbenah diri, mempercantik kota dan menyejahterakan masyarakatnya. Keindahan alam Kota Garut adalah modal dasar yang patut dipelihara. Etos kerja Achmad Noe'man harus ditiru oleh generasi muda Garut. Akan menjadi kekuatan agar daerah ini maju dan dikenal se-Nusantara

Ya, April 2016 sang maestro telah berpulang pada Sang Khalik pada usia 90 tahun. Beliau meninggalkan warisan jejak karyanya yaitu masjid yang bertebaran di Nusantara, bukunya, juga keaktifannya berbagi ilmu, juga rekam jejak keuletan, daya juang, profesionalitas serta kreativitas seorang Achmad Noe'man yang tak lekang oleh waktu.

Generasi muda harus mencontoh semangat beliau berkarya dan berbuat kebaikan pada sesama. Kota Garut beruntung memiliki tokoh yang mencintai kampung halamannya seperti beliau.












Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

28 Comments

  1. Masjid memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati keindahan dan kemegahannya ya Mbak.

    ReplyDelete
  2. Saya juga merasa nyaman banget ketika sedang berada di dekat masjid.

    ReplyDelete
  3. Sebhanallah ini cerita yang sangat bagus dan banyak mengandung pelajaran.

    ReplyDelete
  4. Saya juga suka ketika melihat masjid yang begitu bagus dan megah, kayak timbul kenyamanan tersendiri.

    ReplyDelete
  5. Subhanallah, terimakasih sudah berbagi cerita dan banyak banget pelajaran yang bisa diambil.

    ReplyDelete
  6. Subhanallah, keren sekali bisa mendapat julukan sebagai arsitek seribu masjid.

    ReplyDelete
  7. Masa kecil memang bisa mempengaruhi seseorang sampai dewasa. KAgum dengan ayahnya yang selalu mengajak almarhum dari masjid ke masjid.

    ReplyDelete
  8. Tabarokallah untuk Bpk Achmad Noe'man, ya Allah semogaaa Allah mudahkan anak2 kita semua untuk jadi manusia penuh berkah dan kontributif yaa
    https://bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  9. Lihat masjid yang desainnya bagus tuh bikin senang, ya tentunya ibadah makin adem. Semoga sih gak cuma masjidnya yang bagus, tapi di dalamnya banyak jamaahnya juga

    ReplyDelete
  10. INsyaallah jadi ladang pahala bagi almarhum ya mba, Senangnya punya karya yang bisa membawa kita ke arah kebaikan.

    ReplyDelete
  11. ternyata mesjid2 indah itu buatan alm bapak achamad noe'man. semoga kisah dan semangatnya terus menginspirasi para arsitek di negara kita

    ReplyDelete
  12. Suami saya kebetulan arsitek juga. Dan kalau di perjalanan, yang selalu diperhatikannya adalah masjid. Saya juga jadi ikut-ikutan memperhatikan deh. Safari Masjid memang seru sih.

    ReplyDelete
  13. Megah dan bagus sekali rancangan Pak Achmad Noe ini. Walau sudah meninggal, apa yang ditinggalkannya akan selalu dikenang.

    ReplyDelete
  14. melanjutkan mba Jiah, desain masjidnya bagus, semoga banyak jamaah, dan programnya jelas setiap hari ada apa aja. hehehe

    ReplyDelete
  15. Sebagai ASGAR alias Asli GArut saya bangga juga, masya allah desainnya bagus - bagus sekali yah

    ReplyDelete
  16. Masya Allaaah .. bapak ini toh yang menjadi arsitek pembangun mesjid! semoga amal jariyah beliau mengalir dan amal ibadahnya diterima oleh NYA

    ReplyDelete
  17. Sungguh aku baru tahu tentang beliau, Arsitek Seribu Mesjid.

    ... dan juga tentang karyanya yang spesial, mesjid tanpa kubah.

    ReplyDelete
  18. Saya baru tau orang dibalik keindahan dan kemegahan Masjid Salman dan Masjid At Tiin, Bapak Achmad Noe sangat menginspirasi sekali ya. Karyanya bisa hingga ke manca negara.

    ReplyDelete
  19. masyaAllah akau tahu bahu sejarahnya ini mba,,, bagus bnget semoga jd Amal ibadah yg yg trs mngalir,, Dan bnayk yg sholat intinya

    ReplyDelete
  20. Meskipun saya bukan warga Garut, saya juga bangga karena ada maestro masjid dari orang lokal, Achmad Noe'man.

    ReplyDelete
  21. Waaah saya yang orang Garut saja nggak tahu ada tokoh sekeren ini asal Garut. Terima kasih insight-nya Mbak. Aku jadi mengenal sosok di balik megahnya masjid-masjid.

    ReplyDelete
  22. Masyaa Allah sudah ribuan mungkin ya yang sudah di bangun Pak Noe'man. Bagus-bagus design masjid yang dibangun beliau. Tabungan akhirat nih. Pahalanya terus mengalir selama masjid digunakan terus.

    ReplyDelete
  23. Wow banget gak nyangka beliau inilah yang bikin bbrp masjid terkenal di negeri ini dan bahkan di luar negeri ya mbak :D
    Bahkan skrng masjidnya juga masih awet ya khususnya masjid ITB :D

    ReplyDelete
  24. Subhanalloh, arsitek Seribu Masjid benar-benar sebutan yang tepat. Enggak cuma gembar-gembor bangun 1000 masjid, tapi benar-benar direalisasikan dengan membuat desain masjid di berbagai lokasi. Dan lumayan unik juga, karena biasanya arsitek masjid maunya bikin kubah gede dan artistik. Beliau justru menolak dengan alasan yang menurutku sangat masuk akal.

    ReplyDelete
  25. Salah satu arsitektur Masjid yang saya suka adalah Masjid Salman ITB.
    Tabarakallahu~

    Masjid ini memang yang paling ideal adalah yang mampu merangkul orang-orang di sekitarnya menjadi lebih aktif produktif, nyaman dan merasa dekat dengan Allah.
    Bener-bener salut atas perjuangan beliau.

    ReplyDelete
  26. Masya Allah indahnya karya Pak Achmad ini. Mbak, aku jadi penasaran sama masjid ITB yang legendaris itu, tak ada fotonya kah? Mungkin ini yang kemudian diATM sama Pak Ridwan Kamil ya?

    ReplyDelete
  27. Termasuk Istiqlal juga...Masha Allah. .semoga menjadi amal yang sangat di perhitungkan kan diakhirat nanti..untuk pak Ahmad.

    Arsitek seribu masjid..

    ReplyDelete
  28. Masya Allah, impian berawal dari kebiasaan sejak kecil keliling masjid yaa. Suamiku suka ngajak anak solat dari masjid ke masjid sambil mengagumi arsitektur indah masjid. Yaa semoga menumbuhkan kecintaan pada masjid seperti alm Achmad Noe'man

    ReplyDelete
Previous Post Next Post