Berburu Rumah Idaman di Bogor :)

Dear Temans,

Minggu lalu, dakuw bareng adik dan Mama berkeliling Bogor.
Bukan dalam rangka tamasya keliling kota, tapi untuk mencari berburu rumah idaman di Bogor, calon rumah baru buat adik bungsuku yang unyu, hehe. Dia lajang dan bekerja di Jakarta. Udah insyaf untuk mulai mencari rumah yang cocok, hehe, nggak piknik melulu. 

berburu rumah idaman di Bogor
Gegara, acara blusukan berburu rumah idaman itu, dakuw jadi mengerti Bogor hingga ke pelosok. Hihi. Maklum, pegawai baru, dia mampunya mencari rumah cicilan yang ada di Bogor Coret. Jadilah, pencarian kami mulai dari Semplak, Cilebut, hingga Parung. Kemana-mana deh. Blusukan Bogor!

Lumayan banyak juga perumahan yang kami sambangi. 
Diselingi jajan asinan, rujag bebeg hingga batagor, haha. Habisnya cukup menguras tenaga, ey. 
Masuk ke daerah perkampungan, pasang mata kalau ada perumahan baru dengan rumah tipe mungil. Terus, masuk ke perumahan, keliling-keliling kompleks, masuk ke rumah contoh lalu menghubungi kantor pemasaran untuk minta brosur dan tanya-tanya. Sesak napas juga lihat harganya. Tipe 36 dengan tanah imut, mencapai tiga ratusan juta rupiah, boo! 

Ya, memang begitu ya keadaannya sekarang. Harga tanah dan rumah selangit. 
Bismillah, mari berinvestasi. Pasti ada jalan untuk punya rumah sendiri. 
Sekitar enam perumahan kami kunjungi. Ah, happy deh melihat rumah baru. Disana ada harapan untuk hidup nyaman dan damai bersama keluarga. Harapan baru. Idih, kayak nama kompleks perumahan ya. 

Ada perumahan yang cocok harga dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pintu tol dan stasiun, tapi letak tanahnya rendah dan di tepi sungai. Duh, takut banjir! Ada perumahan yang agak blusukan ke dalam, harganya cukup terjangkau tapi lewat rel kereta api. A big no buat emakku hihihi. 

Terus, ada perumahan yang model rumahnya cakep dan ada mesjid di dalam perumahan, sayang nggak bisa KPR, hasrus cash dalam waktu tiga tahun. Glek. Nemu perumahan yang model rumahnya cantik dan lingkungannya nyaman, harga rumah tipe terkcilnya, tipe 36 adalah lebih dari setengah milyar. Gubrak! 

Jadi, setelah berburu rumah idaman seharian, muka adikku mulai ditekuk. Bete, bo. Hihihi. Iya, capek tentu saja. Mana cuaca Bogor saat itu sedang hot-hotnya. Ketek sampai banjiir haha...

"Ayo, jangan merengut. Namanya mencari rumah ya memang seperti ini. Butuh perjuangan tapi kalau nemu yang klik, rasanya puas!" hiburku.
"Jajan es cincau dulu, yuk." Ajaknya.
Eaaa....

rumah mungil nan cantik di Bogor
Iyaa, mencari rumah yang tepat memang seperti mencari jodoh. Hehe.
Pengalaman mencari rumah sendiri sudah kualami 7 tahun lalu. Lagi hamil gede, bareng Mama dan Abah mengubek-ubek Semarang. Hingga ke pelosok. berbekal brosur dari pameran perumahan. Harga dan model rumah di brosur sih kece, pas kami samperin ke TKP. Ternyata lokasinya persis bersebelahan dengan area latihan menembak TNI. Gyaa! 

Alhamdulillah, setelah blusukan Semarang, akhirnya malah kembali ke pilihan rumah semula. Tak jauh dari rumah mertua. Tadinya, kami mundur karena hargnya yang menjulang, tapi lokasinya itu lho. Nggak di daerah dataran tinggi, dekat tebing atau sungai besar. Takut longsor atau kebanjiran. Namanya rejeki Alhamdulillah bisa deh mencicil rumah incaran.

Cerita berburu rumah impian juga dirasakan orangtuaku sekitar 15 tahun lalu ketika kami pindah ke Bogor dari Palembang. Mama dan Abah mengontrak rumah di sebuah perumahan dekat pintu tol Baranangsiang Bogor. Dua tahun mengontrak, daapt kabar kalau tuh rumah mau dijual oleh sang pemilik. Dan ortuku mulai memikirkan gimana kalau membeli rumah ini? 

Lokasi strategis, rumahnya juga di hook. Jadi bisa direnovasi kalau ada dana. Ternyata, peminat rumah ini banyak, ey. Ortuku nyaris putus asa. Duit darimana? Rumah di Makassar belum juga terjual. Untungnya, pemilik rumah kontrakan memberi prioritas pada orangtuaku untuk membelinya. Ia memberi tenggat waktu. Kami hanya bisa berdoa.

Masya Allah, tak lama kemudian, ada orang yang berminat membeli rumah orangtuaku di Makassar dengan cepat dan harga bagus! Rumah di Makassar pun terjual, dan kami bisa membeli rumah kontrakan ini dan merenovasinya beberapa tahun kemudian. Allah Maha Besar!

Jadilah, kami pulang hari itu dengan tubuh lelah, perut begah kebanyakan jajan, dan setumpuk brosur. Perburuan hari itu belum membuahkan hasil. Kami membawa pulang setumpuk brosur perumahan biar adikku bersemedi dan mencari rumah yang tepat untuknya. Puas juga cuci mata melhiat-lihat rumah bagus, hihihi. 

Padahal, tenaga dan waktu kami bakal dihemat kalau saja adikku membuka website www.lifull.id sebelum kami blusukan Bogor hehe Lifull adalah sebuah website yang khusus mempertemukan para pemburu rumah idaman dengan agen atau developer perumahan. Website ini memperkenankan para agen dan developer perumahan untuk mendaftarkan properti yang mereka jual atau sewakan di website ini secara gratis.

salah satu rumah mungil yang cantik di Bogor
Dan keuntungan untuk kita sebagai pemburu rumah idaman? Kita bisa mencari rumah yang sesuai untuk kita beli atau sewa hanya dengan membuka website lifull.id. Jadi, nggak usah capek-capek blusukan hingga kaki gempor untuk mencari rumah idaman hati, kan?

Website ini memiliki daftar properti yang dijual di berbagai kota. Kebanyakan daftar rumah dijual dan disewakan di kota Jakarta. Tapi ada juga kok kota lain seperti Bogor, Bekasi, hingga kota lain di Indonesia. Agar mudah mencarinya, kalian bisa melakukan pencarian berdasarkan daerah. Kalau adikku yang ingin mencari rumah di Bogor, ia tinggal; klik pilihan kota Bogor. Keluarlah deh daftar rumah yang dijual di Bogor. Praktis, kan? 

Tak hanya list jual rumah, tapi properti lain juga tersedia seperti rumah kos, pabrik, tanah hingga apartemen. properti disewakan juga tersedia listnya. Tinggal klik. Asyik ya? Hihi berburu rumah idaman zaman sekarang ya, semuanya tinggal klik dengan ujung jari lentik kita hehe...


Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

15 Comments

  1. Rumah sekarang mihil-mihil ya mb Dew...., beruntung aku punya suami yang dikasih warisan tanah dari ortunya jadi ga usah beli tanah...hihi, jadi bisa bangun rumah sendiri, tapi sampe sekarang belum jadi2 rumahnya...*nasiiib ....

    ReplyDelete
  2. Asik ya Mbak. Jadi ga gempor cari rumah. Gak habus duit buat beli bensin dan jajan..hihihi..

    ReplyDelete
  3. kalo bicara soal rumah emang seperti mencari jodoh ya mbak..kadang cucok kadang nggak...hahahaha...

    ReplyDelete
  4. :Pengalamnku berburu rumah kedua juga bikin pening. Duit jual rumah pertama kudu cukup untuk beli rumah yang seperti impianku, padahal udah berkurang untuk setor ONH, hihiii. Akhirnya manut sama ibu mertua, pilih yang satu gang dengan bapak ibuku :)

    ReplyDelete
  5. Aku pengen lah mbak cari rumah di semarang coret pengen.menyepi diqtas gunung..kayanya enak..damai hehehhe

    ReplyDelete
  6. Aku pengen lah mbak cari rumah di semarang coret pengen.menyepi diqtas gunung..kayanya enak..damai hehehhe

    ReplyDelete
  7. Pengalaman saya mencari rumah juga heboh mbak...parahnya selisih satu bulan saja harga sudah naik sampai beberapa juta..jadi harus cepat mengambil keputusan... :)

    ReplyDelete
  8. Fenny juga lagi mau blusukan daerah ungaran mencari "jodoh" rumah :D

    ReplyDelete
  9. Rumah yg kita tempati sekarang, udah pernah kita lihat 3 tahun sebelum akhirnya dibeli. Emang jodoh, ngga ke mana. Btw, ketek bisa banjir ? Hihihi

    ReplyDelete
  10. Cantik rumahnya :)

    Sebenernya aku suka daerah Bogor. Masih adem. Tapi jauh dari tempat kerja huhuhu :(

    ReplyDelete
  11. Mihil ya mbak hrg properti sekarang...tapi rumah2nya mank cakep2 ya

    ReplyDelete
  12. wah daerah jajahanku semua itu, alhamdulillah aku dapet di tajur halang mbak :D

    ReplyDelete
  13. kirain lifull itu produknya makanan aja

    ReplyDelete
  14. Wah emang betul cari rumah itu kaya jodoh, dulu pindah ke semarang 2009, 2009 pe 2012 malah ngontrak rumah dari semarang timur pe barat sudah 6x sewa, dan akhirnya malah beli di semarang timur di 2013 dengan harga beda dari 2009 hehe, cuma klo sudah berjodoh segala sesuatunya lancar

    ReplyDelete
  15. Betul itu rumah kaya cari jodoh, 2009 pe 2012 sudah sewa rumah pe 6x, akhirnya 2013 malah beli yg dulu 2009 gak jadi beli hehe, pengen juga beli rumah di bogor atau bandung untuk pensiun nanti

    ReplyDelete
Previous Post Next Post