Kenal Lebih Dekat: Dian Ari dan Bros Cantik Lauza

Dear Temans,

Aku paling kagum pada teman yang kreatif bikin craft dan pernak-pernik. Habisnya, aku buta craft banget haha.

Kali ini, Aku mau nulis profil seorang sahabatku nih di Reos Semarang.
Namanya Dian. Ia pemilik usaha bros handmade Lauza di Semarang. Karya-karyanya laris diborong customer setiap kali ia mengeluarkan model terbaru. Penasaran? Simak yuk!

Dian dan yayangnya
Terjun di dunia kreatif, bikin bros jilbab ternyata tidak disengaja lho. Awalnya, di tahun 2009, Dian join dengan temannya yang produsen tas membuka online store yang menjual organizer dan tas perempuan. Usaha mereka berkembang hingga merambah produk lain seperti bank pocket dan joa. Sambil buka OS itu Dian juga masih menjadi marketing produk Johnson Baby lho.

Ketika berkenalan dengan penjahit, Dian pun memakai jasa makloon, yaitu produkna dibuatkan pihak lain. Di tahun 2011, seorang reseller memesan bros sedangkan Dian dan pihak yang membuatkan produknya tidak bisa membuat bros. Tapi, reseller itu memaksa.

"Mbak Dian  pasti bisa."

Ditantangg, Dian pun mencoba belajar membuat bros. Suatu hal yang nggak pernah dibuatnya. Ia mencontoh bros praktis dan simpel yang ada di internet. Ternyata, ia bisa! Resellernya pun hepi.

Dian malah ketagihan, karena begitu dapat ide bisa langsung diproduksi. Langsung kelihatan hasilnya. Beda dengan makloon organizer, agak sulit mewujudkan ide desain seketika. Harus membuat sampel dan lainnya.


produk Lauza dikemas cantik
Awal membuat bros, Dian dibantu oleh tantenya di rumahnya di Mranggen, Demak. Ia juga bergabung di komunitas crafter untuk menimba ilmu. Untuk memasarkan produknya, ia memakai Fan Page yang sudah ia buat untuk menjual tas dan organizer. Dian juga berjualan di Toko Bagus saat itu.

seruu

Kini, produk yang ia beri label Lauza, laris dibrong pembeli. Malah ia tidak mau punya terlalu banyak reseller karena takut keteteran memproduksi bros. Di rumah ia kini dibantu beberapa karyawan untuk produksi bros yang ia upah ada yang per bulan, ada yang per pieces produk. Walaupun karyawannya keluar-masuk kerjanya. Ia tetap semangat.

bros unyuu

Dian memproduksi model baru secara berkala. Namun tidak ada jadwal rutin, sesuai moodnya saja sebagai seniman. Ia mengeksplor bahan-bahan mulai dari bulu ayam, manik-manik-manik, renda, dan banyak lagi.

Pemasaran produk Lauza, selain di Facebook dan Instagram yaitu Dianari Lauza, Dian juga mengikuti berbagai pameran seperti pameran kerajinan di Jakarta dan Semarang yang animo pengunjung terhadap Lauza menggembirakan. Dian juga memajang foto-foto customernya memakai produk Lauza di FB dan Instagramnya.

pelanggan Lauza memamerkan bros kesayangannya

Oh iya, ada salah satu cara pemasaran lagi. yaitu meminta seleb untuk mengendorse produk Lauza. Dian ingin Peggy Melati memakai produknya. Ia pun menghubungi asisten Peggy untuk meminta alamat beliau. Tak lama kemudian, Peggy memajang fotonya di Twitter memakai bros Lauza sambil berterima kasih pada Dian. Ia menyukai bros buatan Dian.

Dian juga pernah memberi workshop untuk anak-anak remaja penghuni panti asuhan di Meteseh, Semarang. Agar produknya semakin menarik pembeli, Dian juga belajar memotret dan dibantu sang suami agar foto produk Lauza yang dipajang makin keren.

Lauza kini memproduksi setelan gamis

tas anyam yang dikombinasi dengan bros Lauza sebagai aksen

Ia tidak takut berbagi ilmu dan tidak khawatir desainnya dijiplak. Beberapa waktu lalu, akun FB dan FP nya dibajak orang. Ia kehilangan kontak dengan banyak customer setianya. Tapi, Dian nggak putus asa. ia membuat akun baru lagi.  Ya, Dian terus berkarya.

Ingin memesan produk Lauza? Add Fan Page Dian di FB atau add pin BBM 227D34FE atau no HP 0857-4033-4949.





Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

5 Comments

Previous Post Next Post