Nulis Seru dengan Mind Map di Semarang International School


Dear Temans,

Alhamdulillah, Hari Selasa lalu (28/10), Dakuw diundang oleh Semarang International School untuk sharing tentang menulis buku. Kok bisa dakuw diundang? Yup, berkah silaturahim. Manajer Bisnis SIS adalah Imam Santosa, sobatku di Kelompok 2 Kelas Inspirasi Semarang. Hehe.

berpose dengan wuri winda alde dan mas imam di depan sekolah
Kebetulan, Sekolah Mas Imam mengadakan Bookweek dan ketua Semarang Runners ini mengajak dakuw untuk berbagi tentang menulis di sekolah. Awalnya, dakuw keder menerima tantangan ini. Secara, Mas Imam mengajakku sharing dalam bahasa Inggris! 

Oh em jii..bahasa Inggrisku terutama conversation kacau beliau mas! *gimana mo dapat beasiswa nulis kayak Mba Asma Nadia?!

Akhirnya, Mas Imam mengundangku sharing dalam bahasa Indonesia hihi. Maafkan dakuw yang dudul ini Mas! Dan biar kegrogian berkurang, dakuw mengajak dua sobatku dari IIDN Semarang, Mak Winda Oetomo dan Wuri Nugraeni. Untunglah, mereka bersedia diculik hari itu.

Oh iya, beberapa hari sebelumnya, aku menjadi panitia Talkshow Mas Gol A Gong. Dan pas acara itu, beliau bilang, jangan berani duduk di depan lappy tanpa persiapan kerangka karangan. Hehe. Dan ternyata, tanpa persiapan itulah mengapa para penulis sering terjangkit Writers Block. 

mind map ala Tony Buzan
Maka, putar otaklah aku. 
Gimana ya, dalam waktu sejam, kami bisa mengajarkan cara menulis buku? Jadilah, aku meraih buku Mind Map karya Tony Buzan ku yang jarang disentuh. Ah, kita ajak anak-anak mencari ide tulisan, membuat bukunya sendiri dengan mind map!

Jadi deh, pada hari H, aku, Mak Winda dan Wuri bertemu dengan tampang deg-degan hihi.

Kami disambut oleh Mas Imam, diajak berkelling sekolahnya yang tidak terlalu besar. Tapi, homey bangeet. Lebih mirip sekolah TK karena begitu colourful, permainan kreatif di kelas banyak, pajangan karya siswa begitu semarak, asyik banget.

Ruang kelasnya hanya sedikit terisi kursi, mereka lebih banyak belajar ala lesehan. 

"Boleh duduk di kursi, atau lesehan, asal mereka mengerti apa yang diajarkan," jelas Mas Imam tentang sekolah yang terletak di Jalan Jangli Raya No.37 Candisari, Semarang ini.

Wow, gimana kalau Nailah yang tengkurap di kelasnya, apa ngga dimarahin bu guru yaa?

Perpustakaannya luas. Dengan banyak buku, ada karpet dan bean bag yang nyaman. Betaah.

Begitu kami diajak ke semacam aula. Langsung deh keringat dingin lagi akyu. Anak-anak yang kelar makan siang dan bermain, dikumpulkan di aula itu. Ada sekitar 29 anak kelas 3-6 SD dan beberapa guru mereka. Bsmillah.

Huaaa! Kami diperkenalkan oleh Bu Beti, yang menjadi pendamping kami hari itu. 

Dakuw membacakan salah satu cerita dari bukuku yang berjudul Abah Jago Nyetir, dari buku My Funny Father terbitan TS. 

membacakan cerita dari bukuku moo moo


Mengapa dipilih cerita itu? Ide cemerlang Winda niih. Katanya bisa jadi inspirasi anak-anak kalau menulis cerita itu bisa dari pengalaman sederhana sehari-hari. Apa saja bisa ditulis.

Huhuhu, garing ndak yaaa? Tancap bleh! Winda dan Wuri disebelah kananku senyum-senyum menyemangati. Huhu, mestinya kan Winda yang story telling, *kejar Winda.

Ana membacakan ceritanya tentang cyber bully

Setelah story telling yang bikin keringat dingin, karena daku kudu menirukan suara mobil, suara sapi dengan pede, akhirnya dimulai deh sesi menulis buku. Aku menjelaskan sedikit mind map dari cerita tadi. Apa judulnya, nama tokoh, setting, alur dan ending. 

Lalu, Winda menjelaskan gimana cara mencari ide tulisan dengan mind map. Gimana mengembangkan mind map jadi sebuah tulisan. Winda pun mengajak anak-anak membuat mind map bukunya sendiri. Dan ternyata, belum dipersilakan, mereka sudah mulai duluan! Hihi.

Sebenarnya, mereka sudah biasa menulis esai, resensi dan blog. Tapi, agak kesulitan menulis dengan Bahasa Indonesia. Berulang kali mereka bertanya pada kami. Boleh nggak pakai Bahasa Inggris? Hehe.

Ternyata, mereka idenya keren-keren!
Ada yang menulis judul My Mean Sister, My Naughty Brother.
Ada yang ingin membuat mind map dengan gambar-gambar. Monggo, boleh kisanak.

Juan menulis cerita tentang pegulat WWC kesayangannya


Bahkan 4 orang cowok, kompak menulis tentang zombie. Hihi efek nonton TV iki.
Kami bertiga pun berpencar, menemani mereka bkiin mind map. Ternyata, ada yang sudah selesai!

Namanya Ana.
Ia ingin menulis buku tentang Cyber Bully. 
Dengan lancar ia membacakan idenya. Gimana seorang anak dibully secara diam-diam oleh sahabatnya sendiri di internet, socmed. Wow.

Sebagai hadiah, aku berikan bukuku untuk anak. Semoga syukaa!
Kami bertiga tercengang. Idenya yahuud, kami aja nggak kepikiran!
Bisa pensiun dini nih eykee hihihi.

Di akhir acara, kami berfoto bersama. Dua anak cowok menyapaku, "Your son is very handsome miss." katanya dengan gaya dewasa. Lalu menepuk-nepuk kepala Alde.

Aku terbahak. "Thank You,"
Alde tersipu. Halah.
unforgettable day


What a great experience.
Semoga anak-anak SIS bisa segera menelurkan karya di media massa atau buku yaa, aamiin.
Terima kasih Mas Imam dan Semarang International School sudah mengundang kami. 
Terima kasih Winda, Wuri dan Aldebaran. Muach!
 

Photo Courtesy of Wuri Nugraeni &irisreading.com

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

3 Comments

  1. berkah ikut kelas inspirasi dong ya mbak :)

    ReplyDelete
  2. Senangnya bisa berbagi ilmu dengan anak-anak ya mbak... barokalloh :)

    ReplyDelete
Previous Post Next Post