Makhluk Apa Sebenarnya Cerpen Itu? :)

Dear Temans,

Makhluk apa sih,sebenarnya cerpen itu?
Alhamdulillah, tahun ini dakuw masih dipercaya Faber Castell dan Tulisen.com untuk mengisi pelatihan menulis cerpen ke berbagai sekolah di Semarang. Sebuah kepercayaan besar untukku dan menjadi peluang untuk berbagi juga belajar berbicara di depan umum, hehe. PR besar untukku juga, jangan cuma bisa mengajar nulis, tapi tahun ini harus menulis BUKU juga hihi.

Buku terbaruku Guru Gaul Guru Galau sebenarnya kumpulan cerpen

Makhluk apa sih sebenarnya cerpen itu?

Tahu dong, cerpen adalah cerita pendek.
Cerita pendek adalah cerita yang panjangnya antara 3-7 halaman. Biasanya hanya memiliki satu cerita dan langsung selesai masalahnya dalam satu cerpen. Pesan dalam cerpen pun harus disampaikan dalam satu cerita saja.

Berbeda dengan novel yang memiliki beberapa sub judul, cerpen hanya berisi satu permasalahan saja. Tokohnya pun tidak banyak hanya 1-5 orang saja. Jika banyak tokoh, akan membingungkan pembaca.

Dalam membuat cerpen, sebaiknya fokus pada satu masalah saja. Agar kisahnya tuntas dalam 3-7 halaman saja. Buang dialog atau narasi yang tidak perlu, yang kurang menduukung cerita. Usahakan jangan bertele-tele hingga membuat cerpen jadi cerpan, alias cerita panjang, hehe.

Media massa biasanya memiliki ruang khusus untuk memuat cerpen. Biasanya hanya 1-3 cerpen per edisi sehingga persaingan cerpen di media lumayan ketat.

Buku Anak Kos Dodol Horor menunggumu membawanya pulang hehe
Setiap media, memiliki persyaratan berbeda-beda tentang cerpen yang dimuat. Majalah anak-anak biasanya meminta cerpen sepanjang 3 halaman, 1.5 spasi. Sedangkan majalah remaja atau dewasa 5-7 halaman.
Walaupun pendek, cerpen tidak bisa dipandang remeh atau lebih rendah dibandingkan novel, puisi dan artikel. Sasatrawan Indonesia banyak terlahir dari cerpen.

Misalnya cerpen legendaris Mbak Helvy Tiana Rosa, Ketika Mas Gagah Pergi. Atau cerpen Seribu Kunang-Kunang di Manhattan karya Umar Kayam. Berderet sastrawan sebut saja Hamsad Rangkuti, AA. Navis, Seno Gumira Ajidarma hingga Dee Lestari, Tere Liye, Bernard Batubara yang penulis kekinian, juga menulis cerpen. Menerbitkan kumpulan cerpen tidak kalah bergengsi dibanding membuat buku non fiksi atau novel.

Anak lanang jadi model iklan buku emaknya hehe
Seperti novel, menulis cerpen juga membutuhkan kerangka karangan, tapi ada pula penulis yang langsung menuliskan kisahnya begitu ide melintas di kepala, tanpa menggunakan kerangka karangan lagi. Cerpen juga memiliki bagian yang sama dengan novel: Punya tokoh dengan berbagai karakter, tema, plot, latar, setting tempat dan setting waktu. Sama seperti novel.

Tokoh cerpen pun sebaiknya digambarkan karakternya dengan baik hingga pembaca percaya atau dapat membayangkan seperti apa tokoh kita, hingga pembaca dapat menyatu dalam kisah kita seperti pada cerpen legendaris diatas. Unforgettable seperti karakter Mas Gagah di cerpen Mbak Helvy.

Tema, penulis bisa memilih tema apa saja untuk ditulis dalam cerpennya. Jika ingin mengirimkan naskah cerpen ke media, jangan lupa baca-baca dulu media yang dituju, apaka segmen dan visi misi cerpen kita sesuai dengan media tadi?

Genre juga bisa bermacam-macam. Mulai dari cerpen horor, komedi remaja, cerpen anak, cerpen rumah tangga, monggo dipilih. Latar belakang cerita atau setting yang menyerupai lokasi aslinya, bisa meyakinkan pembaca untuk larut dalam cerita. Jangan sampai salah, menuliskan nama bandara di Bali jadi Bandara Ahmad Yani, misalnya. Fatal.

Aku sukaa menulis cerpen. Selain tidak membutuhkan waktu lama untuk menuliskannya, cerpen asyik untuk mengembangkan imajinasi dan ide seluas mungkin tanpa harus bertele-tele. Walaupun sekarang jarang nulis cerpen di media massa, dakuw masih sering ikut lomba nulis cerpen lhoo, walau jarang menang yang penting hepii. Hihihi.

Asyik lho bisa menulis satu cerita berdasarkan tema yang ditentukan, mencari ide dengan waktu yang telah ditentukan. Lomba cerpen menjadi ajang yang asyik dan seru untuk menguji kemampuan teman-teman nge-cerpen. Dan cerpen ini, bisa kalian kembangkan jadi naskah buku lho. Seperti cerpenku yang menjadi cikal-bakal novel anak Melacak Penulis Misterius. Asyik kan? 

Kalau ini novel bukan kumpulan cerpen bo Sing Py
Jadi,sudah tahu kan, makhluk apa sebenarnya cerpen itu! Hehehe.
Nah, sekarang bagaimana cara mencari ide menulis cerpen?
Buka mata,buka telinga. Dimana saja kita bisa memungut ide. Dari obrolan dengan kawan, menonton berita di televisi hingga status sosial media teman-teman. Bahkan kejadian sepulang kerja, melihat seorang bapak tua membagikan uang di bus pun bisa jadi bahan cerita lho. Jadi, jangan sampai bilang kamu nggak ada ide! Jutaan ide melayang di udara, menunggu kamu untuk menangkapnya!

Pola menulis cerpen ini masih kuterapkan dalam buku-bukuku. 
Serial yang kutulis seperti Anak Kos Dodol dan 4G Guru Gaul Guru Galau sebenarnya adalah kumpulan cerpen dengan tokoh-tokoh yang sama. Insya Allah tahun ini ingin mencoba menulis cerita pendek dan mengirimkannya ke media massa.

Jadi, walau belum juga menulis buku, setidaknya masih menulis cerpen, jadi nggak dibilang ngaku-ngaku doang penulis wkwkwkw. Jadi, mau menulis cerpen, novel, atau esai? Mau menulis cerita pendek untuk anak atau remaja, bahkan manula? Monggo! Yang penting jangan hanya wacana, tapi mulai menulis sekarang juga!

Selamat Berkarya!
Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

4 Comments

  1. Pengin nulis cerpen namun sepertinya mampet setiap mau nulis mbak :D

    ReplyDelete
  2. Jadi keinget punya pe.er nulis cerpen.

    ReplyDelete
  3. Jadi keinget. Punya pe.er nulis cerpen

    ReplyDelete
  4. MasyaAllah terima kasih mbak Dedew, sungguh bermanfaat untuk aku yang masih harus banyak belajar ini.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post