Yosi Mokalu, Emak Blogger Sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital

Dear Teman,

Beberapa waktu lalu aku mengikuti webinar Virtual Intimate untuk memperingati 10 tahun Kumpulan Emak Blogger melalui Zoom. Beberapa pembicara keren hadir di acara siang itu. Salah satunya adalah Hermann Josis Mokalu yang lebih dikenal dengan Yosi Mokalu, personil Project Pop. Tapi, kehadiran Yosi siang itu bukan sebagai member grup musik tapi sebagai Ketua Umum Siberkreasi. Banyak hal yang menginspirasi dari kehadiran Mas Yosi sebagai pembicara siang itu. Hal yang ingin aku bagikan untuk teman-teman Small Things Kecil Tapi Penting, kali ini.


Emak Blogger Sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital

Siberkreasi adalah gerakan literasi digital yang berupaya mencegah konten digital yang negatif. Gerakan ini juga berupaya untuk mendidik masyarakat agar semakin melek digital. Apalagi, seperti kita ketahui baru-baru ini survei Microsoft memaparkan bahwa Indonesia adalah negara yang paling tidak sopan di internet. Kenyataan yang membuat miris karena dari dahulu digaungkan bahwa kita adalah bangsa yang ramah, dan suka menolong. 

Baca Juga: Narasumber Indonesia Cakap Digital

Orang Indonesia Paling Barbar?

Ada dua kelompok umur yang disurvei Microsoft yaitu kelompok dengan usia maksimal 17 tahun dan kelompok usia diatas 17 tahun. Menurut Yosi, hasil yang menunjukkan orang Indonesia tidak sopan itu berasal dari kelompok umur ke dua yaitu di atas 17 tahun. Hasil digital index ability survei Microsoft telah menunjukkan orang indonesia gampang membully, kasar di dunia maya. Sungguh memalukan ya. Banyak netizen yang tidak terima hasil survei Microsoft ini dan menghujat di akun media sosial Instagram Microsoft yang justru membuktikan kebenaran survei itu.

Sungguh, Kita harus merasa tersentil. Kita yang masuk kelompok usia yang lebih tua ternyata perilakunya jauh dari sopan, suka merundung orang lain, menghujat dan julid. Kita berperilaku seenaknya di dunia maya.

Emak Blogger Sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital

Padahal, justru kita yang harus memberikan contoh pada anak muda bagaimana cara berinteraksi di dunia maya, semua ada etikanya termasuk di dunia maya. Kita lah yang harus mengajarkan pada anak muda bahwa perbedaan itu hal biasa, dan semua hal bisa dibicarakan dengan baik dan sopan. Tanpa harus menghujat orang lain.

Nggak Hanya Ponselnya, Orangnya juga Harus Smart

Perkembangan teknologi memang sangat pesat, Kawan. Pembangunan manusia Indonesia juga harus mampu mengimbangi kemajuan infrastruktur internet. Jadi, nggak ada lagi istilah ponselnya sih smart tapi orangnya nggak smart. Masyarakat Indonesia harus semakin dewasa dan siap menghadapi dunia internet. PR kita menurut Mas Yosi,  Kita harus merangkul sebanyak mungkin masyarakat Indonesia agar melek internet, memahami literasi digital. Kita harus bergotong-royong hingga menjangkau daerah terpencil mendidik masyarakat bagaimana berinternet sehat atau melek literasi digital.

Diharapkan, literasi digital ini membawa perubahan yang lebih baik pada masyarakat Indonesia. Internet tak hanya hiburan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah wawasan, menjalin silaturahmi hingga mendapatkan penghasilan.

Emak Blogger Sebagai Agen Perubahan

Para emak blogger  yang bergabung di KEB tentu sudah digital banget. Masing-masing sudah memiliki kemampuan digital mumpuni. Sebaiknya, emak blogger terus berusaha menambah pengetahuan dan kecakapan digitalnya agar bisa berkarya lebih baik lagi. Mempelajari karakteristik platform agar bisa menambah daya guna kita sebagai penggiat literasi. Tak hanya ngeblog, bisa belajar mengedit, fotografi, coding, dan lainnya.

Para anggota Kumpulan Emak Blogger yang sudah berusia 10 tahun dan memiliki ribuan emak blogger di seluruh Indonesia bisa menjadi agen perubahan untuk lingkungan sekitar. Sebagai warga yang melek digital seperti kita, tak hanya kita yang merasakan perubahan karena internet. Tapi, masyarakat di sekeliling kita juga bisa menikmati kemajuan berkat adanya internet ini.

Misalnya kita sudah paham tentang internet marketing nih, nah tugas kita membantu teman-teman pemilik UMKM di sekitar lingkungan kita untuk mengenal jualan lewat internet dan media sosial, misalnya. Atau kita mengajak para remaja di kampung kita untuk belajar menambah pengetahuan lewat akun Youtube yang edukatif. Bisa juga kita mengajak para ibu di sekitar kita untuk belajar ngeblog atau memaksimalkan media sosial untuk berkarya.

Apa yang ditulis tak hanya curahan hati juga, kita juga memikirkan apakah tulisan kita bisa berdampak dan berguna bagi pembaca. Kita harus selalu riset, belajar dan meneliti, serta memperhatikan apa sih yang dibutuhkan oleh pembaca saat ini?

Para Emak, Jadilah Agen Perubahan dalam Keluarga

Kemampuan anak untuk mencari alasan sangat tinggi. Mereka berpikir kritis, kreatif dan cerdas, kita tak bisa asal melarang anak. Untuk menembus bubble digital anak, kita harus mengimbangi kemampuan digital anak. Sebaiknya, kita rajin mengobrol dan berusaha menembus ke hati mereka agar mereka paham dan bertanggung jawab dengan perjalanan mereka di dunia maya. Orang tua bisa mengobrol dengan anak, nyambung. Emak adalah penjaga generasi masa depan. Kita harus melengkapi kemampuan kita agar bisa mengimbangi anak.


Emak Blogger Sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital

Orangtua harus berusaha mengembangkan soft skill anak, jangan hanya mengejar hard skill seperti kemampuan komputer, bahasa Inggris, coding dll. Seorang anak harus diasah soft skillnya, mereka harus memiliki sifat kepercayaan, kejujuran, kesopanan, tanggung jawab, dan perilaku baik lainnya. Modal soft skill ini jauh lebih penting dari sekadar hard skill.

Kita terkoneksi digital tapi apakah personally connected?

Karena berhubungan di dunia digital, kita sering lupa meninggalkan kesan kita secara personal. Bagaimana kita berani menyapa orang lain dengan ramah. Kita bisa menciptakan banyak peluang dengan aktif di pertemuan digital dan memastikan orang-orang mengingat kita sebagai personal. 

Baca Juga: Tips Cerdas Bermedia Sosial

Bekal Anak Memasuki Dunia Digital

Kesibukan orang tua bertambah apalagi dengan adanya distraksi media sosial kita jadi mengabaikan kebutuhan anak. Jangan sampai kesibukan bekerja dan kesenangan berselancar di dunia maya membuat kita para orang tua lupa apa yang perlu kita kembangkan di rumah.

Ingat, kita selalu mempersiapkan tas sekolah anak kita saat mereka kecil. Kita tak ingin anak lupa bekal makanan, buku pelajaran dan lainnya. Sama seperti saat ini. Kita harus mempersiapkan anak kita menghadapi dunia digital yang luas dan keras. Sebenarnya, ada satu hal yang perlu anak bawa di dunia digital. Ada satu hal yang perlu orang tua persiapkan untuk anak.

Apa itu? Ya, Anak harus selalu merasa dicintai, harus sering diberi apresiasi oleh orang tua. Karena, jika anak tidak diperhatikan maka ia akan mencari perhatian di dunia internet. Temukan bahasa cinta anak apakah mereka suka dipuji, dipeluk atau yang lain. Jadi kalau perilaku anak yang seolah mencari-cari, berarti ada yang kurang pada dirinya. Misal mencari follower, apresiasi, dan ketika mereka dibully, anak bisa down dan depresi dan insecure. Pastikan anak kita secure atau merasa aman, punya banyak cinta, jadi tidak sibuk mencari-cari di dunia internet tapi sibuk memberi. 

Foto: Pixabay.com

 

 

 

 

 

 

 

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

44 Comments

  1. Bener banget akibat cyber bullying di internet sudah banyak banget korbannya, hemm sudah sejak lama indonesia terkenal sebagai negara yang paling tidak sopan di internet. Perlu koreksi diri untuk memperbaiki mulai sekarang.

    ReplyDelete
  2. wah daging banget isinya nih. betul sekali, emak2 apapun kegiatan dan kesibukannya tetap harus punya bekal mendampingi si kecil di dunia yang makin uwow ini. semangat selalu buat emak blogger, selalu menginspirasi

    ReplyDelete
  3. Di zaman serba digital seperti sekarang, tantangan dan hambatannya semakin tinggi. Sebagai prangtua kita harus membekali anak2 kita bukan hanya ilmu dunia saja melainkan personal dan tentu saja akhirat ya :) Pintar saja ga cukup, butuh tau cara menyapa orang dengan ramah, bagaimana bersosialisasi offline dan online dan masih banyak lagi. Hidup di era digital kita mesti lekas tanggap dan cermat.

    ReplyDelete
  4. Acara KEB ini seru banget ya...Sayang aku gak bisa fokus waktu ikutan ..jadi seneng banget ada yang bikin tulisannya ttg salah satu materi yang disampaikan sama narsumnya yang kece-kece..

    ReplyDelete
  5. Bener banget mbaa, apalagi pandemi membuat anak-anak banyak aktifitasnya dengan laptop dan hp buat sekolah atau tugas2 lain pastinya disaat emak lengah mereka buka-buka yg lain.

    Bismillah ya semoga kita menjadi ibu yang bisa memberi contoh dan menuntun anak menjadi pribadi yang santun

    ReplyDelete
  6. Akutu pernah datang ke acara Siberkreasi dan kebetulan salah satu pembicaranya kak Yosi Mokalu ini.
    Rasanya semua yang dikatakan itu magnet bagi pendengar. Yosi selain ilmunya kece, dia juga paham banget bagaimana meletakkan kekuatan kalimat per-kalimat yang bisa menyentuh pendengarnya.

    Gak mudah banget sih..
    Tapi aku suka dengan inspirasi yang senantiasa ditebarkan untuk membawa kebaikan di setiap konten yang dibuat. Semoga Emak KEB sukses terus dan anggotanya terus membawa berkah, terutama di bidang digital literasi.

    ReplyDelete
  7. Saya tuh ngeri ya soal cyber bullying di internet ini. Kalau ada kasus yang ke ranah hukum, eh ternyata akunnya anak-anak. Berarti memang mereka di dunia nyata butuh sesuatu dan tidak mendapatkannya. Ini PR banget buat kita orang tua

    ReplyDelete
  8. MasyAllah aku nggak nyangka klo Pak Yosi ini pinter banget ya orangnya. Keliatan ilmuanya banyak banget dan aku setuju ikh ama apa yang beliau sampaikan. Terutama diingatkan lagi bahwa ibu ini memang agen perubahan. Dan memang kalau ngerubah apa apa harus dimulai dari rumah ya

    ReplyDelete
  9. Konten2 di ranah digital memang beragam banget ya Mak.
    Dan benerrr setuju banget dgn semangat yg diusung komunitas KEB
    Juga advise dari Bang Yossi sungguh mantuuulll

    ReplyDelete
  10. Aku pernah baca sih hasil penelitian ini, di satu sisi kadang ada benarnya soalnya aku sering banget baca komen2 yang dengan entengnya menuliskan kalimat ngak pantas dan konotasi jorok, bahkan dengan akun fake. Ini bikin aku agak was-was kalau anak-anak bersosmed meskipun emaknya karena memang profesinya sangat bersentuhan dengan dunia digital wajib memiliki akun sosmed. Semoga dengan kesadaran bersama dari orangtua untuk sama-sama mendidik anak-anak agar memiliki sopan santun yang baik meskipun di dunia maya. Happy Anniversary KEB, ngak terasa sudah 10 tahun juga kebersamaanku dengan KEB.

    ReplyDelete
  11. Pesan Yosi yang nempel di aku waktu ikutan acara KEB ini ya tentang si tas ransel itu, mbak. Benar banget, kita perlu menyiapkan bekal anak memasuki dunia digital. Eh sekarang udah ada pelatihannya lho, bisa diakses secara mandiri dan topiknya ada yang untuk umum, orang tua, juga anak berdasarkan usia di academy dot digitalcitizenship dot id

    ReplyDelete
  12. Aku nggak nyangka lho Yosi yang selama ini lebih saya kenal sebagai komedian ternyata adalah ketua Siberkreasi. Dan kemarin waktu lihat bagaimana dia menyampaikan materi ini, aku makin ter wow...wow... dan salut sama dia.

    ReplyDelete
  13. Emak Blogger sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital, wow ini semacam penamaan yang bikin para blogger terutama emak-emak berasa mengemban tugas mulia memperluas literasi digital di seluruh Indonesia

    ReplyDelete
  14. KEB memang betul jadi agen perubahan nih. Biar kita melek digital tapi juga diimbangi dengan tanggung jawab dan jangan sampai meninggalkan jejak negatif di dunia digital.

    Peran orang tua dalam menamani perkembangan anak memang penting banget. Anak-anak sekarang tu makin kreatif dan cerdas. Jadi jangan sampai mereka kebablasan tanpa memberikan arahan yang tepat.

    Kita terkoneksi digital tapi apakah personally connected <== bener banget nih.

    ReplyDelete
  15. Halo mba. Senangnya ikut acaranya. Jadi senang juga ada informasi seperti ini, mba. Menginspirasi dan menguatkan kita sebagai emak blogger

    ReplyDelete
  16. Bagaikan pedang bermata dua ya internet itu kalau kita tak bijak dalam menggunakannya. Membekali anak dengan kemampuan memilah apa saja di dunia internet terasa makin penting agar mereka tidak terjerumus dalam dunia maya yang kadang-kadang menampilkan sisi menyenangkan saja.

    ReplyDelete
  17. aku sih lebih milih jadi ortu yang smart nih kalo bisa yah, daripada ngasih anak smartphone yang smart, hahaha. kejadian di dunia maya emang bikin kita kudu waspada , dan jangan sampai anak , sanak saudara kita juga kena.

    ReplyDelete
  18. Eh iya lho, aku pun tertohok pas lihat data bahwa katanya netizen Indonesia itu paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Jadi inget pas ada drama Korea tentang perselingkuhan itu, trus netijen Indonesia berbondong-bondong membully pemerannya di IG. Ya Allah, kayak ngga bisa bedain mana yang akting mana yang nyata. Padahal dulu kita dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun, yaa... Kemana perginya itu semua? Hiks...

    ReplyDelete
  19. Wah iya, di era digital seperti ini emang perlu banget peran para emak
    Emak blogger emang paling tepat KLO menjadi agen dunia digital ya mbak

    ReplyDelete
  20. Bener banget mbak, kalo lihat coment2 di akun artis duh pada ga dikontrol jarinya nitizen, sedih deh. Paragraf terakhir menohok sekali. Takut banget anak2 ku terbawa arus ga baik dari internet kalo ga dibekali soft skill sejak sekarang

    ReplyDelete
  21. Aku kmrn sempat kaget sama fakta yg disampaikan itu, soal ketidaksopanan netizen Indonesia. Tp memang ya apa adanya data, kita sering lihat sendiri war komen di medsos, contohnya.
    Ayo deh, semangat untuk menyebarkan kebaikan di dunia kebaikan yang dimulai dr diri sendiri

    ReplyDelete
  22. Setuju banget bang Yosi nih, orang tua harus mengembangkan soft skill anak. sejak dini aku juga lebih concern tentang softskill ini untuk anak-anak aku. Gimanapun juga dunia digital sudah di depan mata, harus bisa menyiapkan sebaik baiknya

    ReplyDelete
  23. Duh, jadi ikutan miris bacanya Mbak Dew. Orang Dewasa Indonesia jadi barometer tidak sopan di Internet. Malu juga kita ya, sebagai bangsa yang terkenal ramah. Kok bisa ya ramah tapi di belakangnya berperilaku gak sesuai. Semoga dengan terus diedukasi tingkat kesopanan kita di internet meningkat ya.

    ReplyDelete
  24. Wah asyik ya ada kak Yosi Project Pop. Emang sedih kalau kenyataannya netizen Indonesia barbar dan suka ngomong seenaknya sendiri.

    ReplyDelete
  25. Materi yang disampaikan saat acara Intimate Virtual KEB ini memang berbobot banget, kita jadi lebih bijak kalau bersentuhan dengan dunia digital ya mbak

    ReplyDelete
  26. Hasil digital index ability survei Microsoft telah menunjukkan orang indonesia gampang membully, kasar di dunia maya. << dengan hal ini kita sebagai penulis terlebih blogger harus lebih banyak membuat konten-konten yang positif untuk dapat merubah gambaran kita orang Indonesia. Senang tahu kalau Emak Blogger memilih Sebagai Agen Perubahan di Dunia Digital.

    ReplyDelete
  27. jadi banyak belajar setelah baca artikel ini, apresiasi terhadap anak-anak itu penting banget ya dari kecil dan dimulaid ari rumah, sehingga mereka tidka mencari perhatian di dunia luar, dan bahkan baiknya lagi mereka akan lebih merasa percaya diri dan merasa disayangi

    ReplyDelete
  28. Keren materinya. Setuju banget internet bisa dimanfaatkan utk menambah wawasan, menjalin silaturahmi dan penghasil cuan. Dan emak² pun bisa berkarya dan berdaya dari sini. Hidup emak blogger 😊✊

    ReplyDelete
  29. Seperti biasanya tulisan Sang Dewi, padat gizi!
    Laaaf banget.

    Aku seperti diingatkan lagi betapa pentingnya soft skill ini!

    Penting baget ya, terutama ketika masuk ke lingkungan dunia kerja.
    Kudu harus tahu kapan waktu yang tepat berbicara, berempati atau beropini.

    Setuju!
    Emak blogger kudu menjadi bagian dari agen perubahan di dunia digital!


    ReplyDelete
  30. Terkadang banyak pihak yang lupa. Bahwa yang anak butuhkan sejatinya adalah perhatian dan kasih sayang. Materi memang penting. Tapi nggak bisa lebih penting dari bounding anak dan orang tua. Pelajaran banget ini.

    ReplyDelete
  31. PS baca hasil surveynya, malu memang. Tapi kenyataan memang begitu. Liat aja pengguna internet dari Indonesia yg suka komen2 si banyak akun asing, trutama kalo contentnya ada ttg Indonesia, semua yg komen Indonesia kebanyakan 🤣🤣.

    Ini yg bikin aku serem, takut anakku Keikut begitu. Makanya selalu aku wanti2 mba, utk tetep sopan kalo bicara di channel apapun. Setuju yg ttg kurang kasih sayang, sehingga mereka mencari perhatian dari dunia Maya melalui komen2 kasar.

    ReplyDelete
  32. Dunia digital memang sangat mudah sekali orang melemparkan sesuatu lalu bersembunyi di balik identitas yang mungkin bisa saja palsu. Bagaimana mengajarkan anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang tetap kuat dan mampu memanfaatkan dengan baik dunia digital, dunia tanpa batas.

    ReplyDelete
  33. Wow kereeen banget ya. Siberkreasi istilahnya. Duuuh kemana aja ya saya kok baru tau istilah ini. Hehe..

    Bene banget sih. Perlu perbekalan untuk masuk dunia digital. Jangan sampai hari kita menyebabkan luka di orang lain.

    ReplyDelete
  34. Wow kereeen banget ya. Siberkreasi istilahnya. Duuuh kemana aja ya saya kok baru tau istilah ini. Hehe..

    Bene banget sih. Perlu perbekalan untuk masuk dunia digital. Jangan sampai hari kita menyebabkan luka di orang lain.

    ReplyDelete
  35. Dunia digital memang memudahkan namun juga melenakkan ya jd kudu pinter pinter bawa diri juga ya kak biar ga asal viral ghemez liatnya ama konten2 yg asal viral asal comment

    ReplyDelete
  36. Zaman digital seperti sekarang ngebuat orang tua kudu semakin banyak belajar. Dunia digital berkembang pesat, ngebuat kita berkejaran dengan waktu, menjaga dan merawat sikap. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang lain

    ReplyDelete
  37. Pernah juga ikt acara webinar yag pembeicaranya beliau, keren banget dan awalnya aku gak ngeh klo beliau it salah satu personel dari project pop. Aku sepakat acara kek gini bisa berkelanjutan mengingat dunia digital saat ini sudah menjadi kebuthan sehari-hari, menjadi netizen yang smart memang sangat perlu karean agak miris sih melihat komentar yang pedas, salah seidit klo menal org gak kuat lama2 jadi nyalahin diri sendiri dan gak bagus banget buat kesehatan mental kita.

    ReplyDelete
  38. Keren banget nih Mbak dew. Perlu memperbanyak konten positif biar yang negatif semakin tergeser ya.

    ReplyDelete
  39. Emang sekarang tuh ngeri banget kalau orang ngomong di sosmed, gampang untuk menjelekkan orang lain, memang literasi digital seperti ini yang dibutuhkan

    ReplyDelete
  40. Keren banget mba acaranya KEBnya kemaren pengen banget ikutan padahal.... emang bener ya kalau ibu dulu sering nyiapin tas anak sekolah maka sekarang harus nyiapin anak memasuki dunia cyber dengan baik...

    ReplyDelete
  41. emang bener banget, anak itu yang paling utama ya diajarkan soft skillnya,herannya kebanyakan orangtua jaman sekarang lebih bangga kalo anak-anaknya unggul di hard skillnya, ditekan untuk mengejar hard skillnya...semoga kita semua mampu menjadikan anak-anak kita sebagai penerus bangsa yang memiliki etika yg baik

    ReplyDelete
  42. Serius deh, anak-anak memang harus dibekali sama literasi digital kayak gini. Murid-muridku kebanyakan anak SMA. Aku pernah gak sengaja nemu akun tiktok mereka dan bahasanya Masya Allah banget :')

    ReplyDelete
  43. aku ga ikuttt
    tapi yosi ini bisa terjun ke dunia digital dari entertainment seru juga ya
    emak blogger emang keceee. dirgahayuuu

    ReplyDelete
  44. wah iya bener banget bukan cuma ponselnya, orangnya juga kudu smart ya mba.... ini sih nampol banget buat kitah kitah ya....

    ReplyDelete
Previous Post Next Post