5 Tips Merangsang Kreativitas dari Wahyu Aditya Hello Motion

Dear Temans,

Alhamdulillah, Saat perhelatan ARKI 2015, dakuw mendapat banyak ilmu keren dan teman baru.
Salah satunya dapat ilmu baru dari Wahyu Aditya aka Wadit. Ia menjadi pembicara di dua workshop yang diadakan Penerbit Mizan dan Kementerian Dikbud di Akademi Remaja Kreatif Indonesia 2015 tanggal 9-12 Desember lalu. Wadit membawakan tema penting dan krusial banget dalam dunia kreatif, yaitu TIPS MERANGSANG KREATIVITAS.

Profil Wahyu Aditya
Bersama Wahyu Aditya, moga ketularan kreatifnya aamiin hihi
Yup, Wadit, begitu ia disapa memang sangat menginspirasi.
Pria kelahiran Malang, 04 Maret 1980 ini adalah seorang animator berbakat Indonesia. Ia senang menggambar sejak duduk di bangku sekolah dasar di Malang. Agar ia aman dari gangguan anak-anak nakal di sekolah, ia menjadikan anak-anak nakal itu sebagai tokoh utama gambarnya, hihihi. Jadi deh ia malah bersahabat karib dengan para biang ricuh di kelas.

Dari kesukaannya menggambar untuk menghibur teman-teman sekelasnya di sekolah, Wadit pun mulai mengikuti berbagai lomba menggambar di Malang. Dan beberapa kali menjuarai lomba menggambar itu.  Wah, baru ia menyadari kalau ternyata ia berbakat, hehe.

Pria yang memiliki Ayah dokter ini punya segudang prestasi lho, Temans.
Diantaranya karyanya terpilih menjadi Animasi Terbaik - Indonesia's Comic & Animation Festival (2000), People Choice Award - Video Music Indonesia (2002), Scholarship - Animation & Cinema Industry by AOTS - Jepang (2006), 30 Most Inspiring People Under 30 di 2008 versi Hard Rock FM,  dan banyak lagi prestasinya. Yup, ia bahkan mendapat beasiswa ke Jepang untuk sekolah animasi. Keren ya!

Profil Wahyu Aditya
narsiiis hihihi
Saat lulus SMA, Wadit memutuskan mengambil kuliah jurusan Interactive Media di KvB Instititute of Technology di Sidney. Ia ingin mengembangkan bakatnya sebagai tukang gambar. Di Sidney, ia tak hanya kuliah tapi juga mengikuti berbagai proyek yang berhubungan dengan cita-citanya sebagai animator. 

Wadit bekerja sebagai komikus paruh waktu. Ia juga memenangkan kompetisi film animasi di Pekan Komik & Animasi yang diselenggarakan Diknas. Judul film animasi yang berdurasi dua menit itu menjadi buah bibir di tanah air. Judulnya adalah Dapupu Project.

Menurut Suami dari Arie Octaviani Arifin ini, kreativitas tidak datang begitu saja. Tapi harus dirangsang alias distimulasi. Yup, anak balita saja biar berkembang kemampuan motorik dan lainnya harus distimulasi oleh emaknya, kan? Balita yang belajar jalan harus dititah emaknya biar cepat lancar berjalan. Begitu juga kreativitas dalam diri manusia, ya harus distimulasi. 

Profil Wahyu Aditya
Wahyu ADitya sharing tentang tips merangsang kreativitas
Salah satu kunci berpikir kreatif adalah, dengan rajin bertanya dan berpikir: BAGAIMANA KALAU?
Ya, dengan banyak mempertanyakan situasi dan keadaan, Wadit akhirnya menelurkan segudang ide brilian di bidang animasi. Salah satu video klipnya yang terkenal adalah video musik lagu grup musik Padi yang berjudul Bayangkanlah. 

Video klip animasi yang dulu ngehits ini ternyata karya Wadit, lho. Dan ia putar saat workshop di ARKI 2015. Aih jadi bernostalgia. Video klip ini memang juara, dan menang beberapa penghargaan musik lho. 

Gimana sih menerapkan BAGAIMANA KALAU? 
Yup, misalnya nih, Wadit suka membayangkan gimana sih kalau dunia perwayangan Indonesia diubah menjadi animasi keren ala Superhero Amerika? Maka ia gambarlah Arjuna, Gatot Kaca, Bima, para jagoan Indonesia dengan gaya gambar ala Marvell. Keren banget jadinya!

Tips yang kedua merangsang kreativitas adalah dengan MERANGKUL KETERBATASAN. 
Biasanya nih, kalau dalam keadaan dan kondisi serba terbatas, manusia malah menjadi semakin kreatif hehe. Ingat Anak Kos Dodol? Gimana anak-anak kos pengen banget merasakan roti bakar enak tapi nggak punya panggangan roti. Dapat akal, membuat roti bakar dengan menekannya pakai setrika panas, hehe jadi deh roti bakar ala Jeng Julia, hihihihi. Kreatif bukan?

Profil Wahyu Aditya
pemutaran klip video musik Padi Bayangkanlah karya Wadit
Begitu juga dengan Wadit. Menurutnya, ia terlahir bukan dari keluarga kaya raya. 
Waktu kecil, Ia tak punya uang untuk les menggambar. Tapi, ia tak patah semangat. Wadit pun belajar menggambar secara autodidak, dengan mencontoh gambar-gambar dari komik yang kerap ia baca. Tanpa mengenal teori-teori, Wadit kecil pun terjun langsung menjadi seniman. Setiap hari, ia tekun menggambar. 

Setelah lulus kuliah, Wadit kembali ke Indonesia dan mendirikan sekolah animasi yang diberi nama Hello Motion Academy pada tahun 2004., pada usia masih muda 24 tahun ey. Sekolah animasi ini ia dirikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para animator Indonesia. Kini lulusan sekolah animasi ini sudah mencapai 3000-an siswa lho. Selain itu, Wadit juga punya rumah produksi bernama Dapupu Production. 

Yang ngehits dari Wadit adalah event Hello Motion Art Festival (Hello Fest) yang diadakan setiap tahun dan dihadiri ribuan orang. Acara akbar ini untuk menggaungkan bahwa Indonesia adalah negara modern dan kreatif, bukan melulu terkenal sebagai negara dengan tingkat korupsinya yang paling tinggi, hiks. 

Di acara ARKI 2015 pula, Wadit memutar satu film pendek berdurasi 1 menit yang ide ceritanya sederhana sekali. Tiga orang sahabat menemukan sebuah benda teronggok di jalanan. Apakah itu kotoran sapi? Hahaha. Ide cerita yang sederhana, pendek, lucu dan njijiki hihihihi. Tapi, Wadit seolah mau bilang. Ide itu ada dimana-mana, bahkan di dalam hal sederhana dan remeh sekalipun seperti kotoran sapi, Bisa menjadi ide cemerlang. Hihihi...

Profil Wahyu Aditya
ide awal hidung lucu Cican dari buah jambu air hihi
Penyuka masakan rawon dan kepala kakap ini juga mencontohkan bagaimana kita bisa berpikir KREATIF dan OUT OF THE BOX. Salah satunya dengan menceritakan kisah Wahyu Ichwandardi aka Mas Pinot, seorang animator dan ilustrator asal Indonesia yang kini memboyong keluarganya ke New York. Mas Pinot ini ternyata putra dari kartunis legendaris Indonesia yang membuat Panji Koming di harian Kompas, Pak Dwi Koen lho.

Mas Pinot ini senang berkutat membuat video pendek berdurasi enam detik di situs VINE. 
Yup, tentang VINE ini dakuw baru tahu gara-gara nonton salah satu seri American Next Top Model Season 22 yang memberi tantangan pada pesertanya untuk membuat video pendek sesuai tema yang diberikan lewat VINE. Aduh, gimana bkiinnya ya video hanya sepanjang enam detik? Ternyata bisa, lho!

Tak disangka, Indonesia memiliki seniman berbakat yang sukses di VINE. 
Dengan keahliannya menggambar, Mas Pinot sering mengunggah video-video unik dan pendek di VINE. Ia memiliki ratusan ribu follower dan ternyata, karya sederhana namun menggelitik Mas Pinot mengundang minat banyak brand ternama untuk menggunakan video-videonya sebagai iklan. Dan karena banyak job di Amerika, Mas Pinot pun memboyong keluarganya pindah. Kini, ia tinggal di New York dan berprofesi sebagai animator, ilustrator dan graphic desainer. Wow, keren! The power of creativity ya!

Dan menurut Mas Pinot di Twitternya, tak terasa ia sudah tiga tahun di Vine dan menggambar sekitar 600 video animasi, yang berarti ia telah membuat sebuah film animasi yang digambar manual selama 1 jam. Wow, keren! 

Profil Wahyu Aditya
bersama si lucu Cican, abaikan sendal hotelnya hahaha
Tentu saja, para akademia ARKI 2015 menjadi tergugah dan semangat untuk berkarya ya. Termasuk dakuw hehehe. 

Tips ketiga dalam merangsang kreativitas menurut Wadit adalah dalam berkarya CARI REFERENSI, SEBAGAI PEMBANDING. Wadit menceritakan bagaimana monotonnya logo 70 tahun Indonesia Merdeka. Dari tahun ke tahun, logonya selalu sama. Paling hanya berubah sedikit, ada tambahan 1 bendera setiap tahun, hihihi. Mungkin di tahun 2050 pun logo itu tetap sama hanyak bakal dijejali gambar bendera hihi. 

Maka Wadit pun melakukan riset, mencari referensi logo dari berbagai negara. Tak usah jauh-jauh, ia mengintip Malaysia. Ternyata, desain mereka keren! Disela kesibukannya, Wadit pun iseng membuat logo 70 tahun Indonesia dan ia sebar secara cuma-cuma. Tak disangka, logo itu disukai khalayak, malah dipakai oleh pemerintah, stasiun TV, media cetak, dan lainnya. Hihihi banyak pahala ya, banyak berbagi. 

Tips berikutnya dari Wadit adalah Manfaatkan CROWD SOURCING.
Crowd Sourcing ini mencari ide, menangguk ide dari khalayak ramai. Dan di era sosmed yang kian menjamur ini lebih mudah dilakukan. Para seniman, pekerja seni dan pekerja kreatif bisa menangguk ide di sosmed, dengan cara bertanya pada follower di Twitter, misalnya. Jadi semacam sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui ya, karena kita juga jadi menjalin ikatan dengan para follower atau fans di sosmed dengan bertanya pada mereka. 

Salah satu cara memanfaatkan crowd sourcing ala Wadit ini adalah ketika memperkenalkan tokoh Cican, karya terbarunya pada khalayak. Cican, adalah sosok kelinci berponi karya Mas Wadit terbaru yang diterbitkan Penerbit Mizan. Dan acara ARKI 2015 itu pula, ia memperkenalkan Cican dan seluk beluk dibuatnya Cican. Latar belakang pembuatannya karena Mas Wadit melihat betapa sedikitnya karakter kartun karya Indonesia yang melekat di hati anak-anak. Baru ada si Komo, Si Bolang dan Unyil. Terus, ada Adit dari animasi Sopo Jarwo. Yang lain belum banyak hits. Kebanyakan menyukai karakter luar negeri seperti Upin-Ipin, Mickey Mouse dll.

Idenya sendiri dari Icha, anak Mas Wadit yang berponi dan tokoh binatang lucu dan menggemaskan, kelinci. Hidungnya Cican didapatkan dari ide bentuk buah jambu air, hihi. Syarat untuk jadi tokoh kartun yang happening adalah harus mudah digambar oleh siapa saja. Untuk mengetes minat pada Cican ini, Wadit pun meng-share tokoh buatannya di sosmed diantaranya IG dan Twitter. Ia mengajak followernya menggambar si Cican menurut versi masing-masing. Dan ternyata, Cican digemari dan dibikin banyak versi oleh mereka. Jadi, tunggu saja ya buku dan merchandise Cican di toko buku. Lucuu!

Tips kelima, Pelajari bahasa visual.
Wadit kini sering mengampanyekan gerakan melek visual. Tak hanya gerakan memberantas buta huruf. Melek visual terutama untuk pekerja kreatif seperti kita sangat penting. Bagaimana mengungkapkan keinginan dan maksud kita lewat bahasa gambar. Menurut Wadit, Fajar Nugros sutradara muda Indonesia sempat mengeluh padanya. 

Andaikan ia bisa menggambar. 
Jika Fajar bisa menggambar, ia akan lebih mudah mengkomunikasikan apa yang di otaknya lewat gambar. Agar lebih tercapai saling pengertian antara ia dan krunya. Jadi, Wadit menyarankan akademia ARKI 2015 dan kita semua untuk belajar menggambar. Nggak perlu bagus dan indah, yang penting orang mengerti apa yang kita maksud, apa yang kita sampaikan lewat gambar kita. Keren!

Wow, ternyata tulisanku tentang Mas Wadit panjaaang ya, hihi semoga nggak lieur bacanya. 
Semoga bermanfaat 5 tips merangsang kreativitas ala Wahyu Aditya ini untuk kalian, pembaca blogku tersayang. Selamat liburan, ya!



Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

28 Comments

  1. Anakku juga suka gambar. Pengen aku kenalin sama sosoknya mas Pinot ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, coba intip video mas pinot di VINE kreatif bangeeet...

      Delete
  2. meski panjang, dirikuh membacanya sampai habis Mbak, wah.. jadi melek beneran nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe ia lagi mengejar postinan blog 1000 kata mba wahyu :D

      Delete
  3. waw, meski panjang dirikuh membacanya sampai habis Mbak. Wah wah wah, melek beneran nih, kece badaiii :)

    ReplyDelete
  4. tulisan yang bermanfaat... jadi terangsang menulis terus nih

    ReplyDelete
  5. wah, inspiratif ya, bagus nih. Faris juga suka gambar, tapi wadahnya belum ada.

    ReplyDelete
  6. Waditya emang super inspiratif mak.
    Aku takjub dgn semua ide2 yang meledak dari kepalanya

    ReplyDelete
  7. Duh keren banget sih kreatif ya mas Wadit inih.

    ReplyDelete
  8. Setiap orang pasti punya bakat dan kreatifitas masing-masing, tinggal diasah dan dikembangkan ya mbak :)

    ReplyDelete
  9. Dulu juga suka banget sama.video.klip nya padi ternyata ini yg bikin..kerenn

    ReplyDelete
  10. Wow .... logonya dipake pemerintah gratis? Hebaaat.
    Tipsnya oke2 yah .. TFS :)

    ReplyDelete
  11. Keren. Bisa beeguru langsung sama orangnya. Iri euy. Hhaha.. thanks for sharing.
    Btw aku jg pengin bisa gambar ngarang sendiri. Selama ini kalau gambar pasti nyontoh gambar lain.

    ReplyDelete
  12. Apah? Beasiswa ke Jepang? Mupeeeeeng :((

    ReplyDelete
  13. the power of keterbatasan yaaa, roti dibakar pakai setrika :D

    ReplyDelete
  14. Hahahaha.. keren idenya jadiin anak-anak nakal sebagai tokoh utamanya :D

    ReplyDelete
  15. Coba terapin ke bocah2 ah biar kreatif juga kayak Mas Wadit dan Mas Pinot. All thumbs up for them (y)

    ReplyDelete
  16. Karena senang berbagi ya, si Wadit jadi makin eksis dan sukses. Semoga Naufal terinspirasi oleh Wadit :)

    ReplyDelete
  17. wah bis abelajar langsung gitu, jadi iriiii

    ReplyDelete
  18. orang dewasa juga harus di reangsang ya agar bisa distimulasi kreativitasnya

    ReplyDelete
  19. Makasih jadi nambah informasi buat baby saya,,,,

    ReplyDelete
  20. memang harus di bantu oleh orang tua, agar kreativitas anak bisa tersalurkan kepada hal - hal yang lebih positif

    ReplyDelete
  21. keren banget. Najin sekarang lebih suka bikin komik. tapi tetep nggak suka baca sama nulis. hampir tiap hari corat coret buku buat bikin komik. Yang penting dia suka.

    Bagaimana kalau? emang ini pertanyaan orang maju dan kreativ.

    ReplyDelete
  22. Ini keren banget tips-tips dari Mas Wadit! Perlu ditulis dan ditempel di tembok, supaya pas lagi mentok nggak lupa.. TFS Mbak.. :)

    ReplyDelete
Previous Post Next Post