Aha Momenku: Tak Takut Naik Pesawat Lagi Berkat Backpackeran ke Lombok

Aha Momenku: Tak Takut Naik Pesawat Lagi Berkat Backpackeran ke Lombok. Dear Temans, Sudah tahu, belum? Aku anak 1000 pulau?

My Aha Moment 

Hehe itu julukan yang diberikan padaku merujuk pada serial TV karya Garin Nugroho zaman dulu kala. Gara-gara, aku selalu berpindah-pindah kota ikut bapakku bertugas sebagai PNS.

Anak 1000 Pulau Niat Pensiun

Ya, setiap dua tahun sekali, Ibuku akan mengepak barang-barang kami dan pindah sekeluarga ke manapun Bapak mendapat tugas berikutnya.

Jadi, jangan heran kalau pihak HRD akan bertanya duluan tentang sekolahku saat aku diwawancara kerja. Soalnya, riwayat sekolahku memang agak unik. SD di Makassar, SMP di Papua, SMA di Palembang dan kuliah di Yogya, hehe.

Siap-siap Jelajah Lombok

Ada efek positifnya sih pindah-pindah melulu itu. Keluarga kami dekat hubungannya. Iya, bapakku keukeuh bawa istri dan anaknya ke manapun berada.

Alasannya kami adalah keluarga harus bareng-bareng ke manapun. Hehe, so sweet. Efek positif lain, Ibuku jadi ahli packing, haha. Beliau bisa packing koper dalam waktu 15 menit saja!

Efek negatifnya, saat memasuki masa ngantor, aku jadi antipati yang namanya traveling, haha. Iyaa, rasanya kenyang deh hidup menclok-menclok saat menjadi anak 1000 pulau.

Alhamdulillah aku sampai di Lombok

Apalagi waktu SMA dan kuliah aku aktif banget jalan-jalan sebagai Pramuka dan pencinta alam. Kami sudah menjelajah Indonesia dan kini saatnya aku beristirahat, menikmati hidup tenang. Haha kesannya uzur banget, yes.

Waktu ngantor di Jakarta, aku lebih memilih pulang ke rumahku di Bogor daripada menerima ajakan teman buat piknik ke Pulau Seribu gratis.

Gila, menolak tawaran hura-hura gratis itu nggak masuk akal! Tapi, rasanya nyaman banget pulang ke rumah setelah 5 hari bekerja dan ngekos di Jakarta.

Surga dunia di Tiu Keleb Lombok

Yup, Aku lebih memilih leyeh-leyeh di rumah! Magerku sungguh paripurna, yes. Kalau ingat, rasanya nyesal. Hahaha. Labil banget sih loe, Dew.

Iya, Aku Takut Naik Pesawat! 

Akhir-akhir ini, mendadak hasratku menjelajah timbul lagi. Tapi nyaliku ciut, hehe. Iyaa, seleb Ungaran mau bikin pengakuan, nih.

Salah satu hal yang membuat nyaliku ciut untuk menjelajah adalah aku ogah naik pesawat kecuali terpaksa banget! Haha.

Desa Sembalun Sumbung

Naik pesawat itu berakibat tensi darahku mendadak naik saking tegangnya. Stres kan nggak baik untuk kecantikan wajah, Bro. Stres saat penerbangan efeknya tidak bagus untuk keimutan wajahku.

Pernah nih, ayah ibuku sedang ke Bali. Aku bilang ingin menyusul dari Semarang bersama Nailah yang masih bayi. Saat akan membeli tiket, aku mendadak keder. Gimana ya rasanya naik pesawat bareng baby?

Lombok indah sekali

Duh! Gimana kalau pesawatnya joget manjaah? Aku harus bersandar pada bahu siapaa? Jawab, Ani! Fix, Punggungku mendadak basah kuyup, dan langsung kubatalkan rencana menyusul ortu. Akhirnya, cuma bisa terisak penuh derita saja mendengar cerita keduanya piknik ke mana saja pas di Bali.

Yaaa, Kalau orang lain yang normal, naik pesawat tuh bisa tidur, makan, baca buku dan ngobrol. Lah gue? Boro-boro. Aku bakal pegangan kursi depan terus dengan badan kaku! Bahaya kan? Bisa stroke mendadak. Hal ini jadi bahan bully an teman-temanku. Puas, puas? #ibukibukteraniaya.

Desa Sembalun Lumbung di Kaki Rinjani

Dew, Katanya pengen jadi traveller kayak Trinity, tapi takut naik pesawat. Jadi, keliling Indonesianya mau naik apa? Getek? Odong-odong?

Siaal. Padahal dengan naik pesawat, aku semakin solehah karena terus berserah diri pada Ilahi. Memperbanyak zikir dan salawat di setiap detik aku mengangkasa, hiks.

Padahal naik pesawat bukan hal asing bagiku yang anak 1000 pulau. Nggak tahu deh, semakin uzur kadar kenorakanku meningkat drastis.

Anak Muda Yang Hobi Menyusahkan Diri Sendiri

Jadi ingat, Aku pernah melakukan perjalanan 2 hari 1 malam bersama Om Yunus dan Tante Sumrah ke Palembang. Saat itu, aku baru lulus kuliah dan menganggur. Kakaknya Mama itu mengajakku ke Palembang, menengok anaknya. Ia bertiga dengan istri dan anaknya yang seusia aku.

Beautiful Lombok

Gimana, mau naik pesawat bareng Yuyun atau naik kereta api bareng Tante? Duh, nggak usah ditanya, kalee! Aku pun ikut perjalanan darat bersama tante yang fobia naik pesawat.

Perjalanan naik pesawat Jakarta-Palembang hanya 45 menit dan aku lebih memilih perjalanan darat yang penuh liku-liku! Mulai naik bus damri ke Merak dan naik feri menyeberang ke Bakauheni. Lalu dilanjutkan naik kereta api ke Palembang. Panjang dan lamaa!

Karena lelah, Om dan Tante mengajakku menginap semalam di rumah kosong milik temannya yang super duper jorok di seberang stasiun, huhu.

Muslimah Backpacker Goes to Lombok

Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan dengan kereta api dari Lampung ke Palembang. Tidaaaak! Jangan tanyakan gimana pegalnya. Rengko nian, anak mudo, kalau kata wong Plembang.

“Sudah, pulangnya bareng aku saja!” sepupuku ngakak pas lihat penampakanku begitu tiba di Palembang. Mata panda karena nggak bisa bobok, muka pucat, rambut awut-awutan kek singa masai. Seram!

Akhirnya aku menuruti sepupuku demi kesehatanku sendiri, naik pesawat bareng dia. Tahu nggak sih, perjalanan 45 menit naik pesawat itu seperti, selamanya, hihihihi, seru, seram, tegang!

Yuyun harus terus mengajakku mengobrol karena mukaku pucat banget. Saat akan mengudara dan mendarat, aku memeluk lengannya kencang-kencang sampai dia mengaduh nyaring. Sakiiit!

Huhu, maaf ya, Yun! Ampuni aku, sepupumu yang noraknya nggak ketulungan ya, Yun. Jangan putuskan tali persaudaraan kita. Kamu harus tabah, Yun.

Aku Anker, Anak Kereta!

Sejak itu, jika harus melakukan perjalanan aku memilih naik kereta api saja. Apalagi saat ini kereta api tak kalah kece dari pesawat. Hingga suatu hari, teman-teman Muslimah Backpacker mengadakan perjalanan ke Lombok.

Muslimah Backpacker ini adalah komunitas traveller muslimah di Indonesia. Pendirinya adalah Teh Ima Zahra, seorang travel blogger yang sudah menjelajah Eropa dan Asia. Kami biasa berinteraksi melalui grup Facebook.



Pemesanan melalui aplikasi Skyscanner

Aww, Lombok!
Biayanya terjangkau dan bayangan akan menikmati waktu seru di tempat yang indah bersama teman-teman Muslimah Backpacker tak mudah untuk dihalau. Tapii, naik pesawatnya kan lamaaa! Nggak bisa naik kereta api ya, Ke Lombok! Huhu. Take it or leave it?

Kapan lagi ada kesempatan untuk piknik bareng teman-teman cewek? Pilihan yang sulit. Antara takut naik pesawat dan  hasrat terpendam ingin bersenang-senang di tempat cantik?

Butuh beberapa waktu untuk memutuskannya. Pakai salat istikharah juga. Bismillah, Lombok I’m coming!

Nekad Backpackeran ke Lombok

Untuk menghemat biaya, rombongan Semarang yang terdiri dari aku, Tari, Mbak Una dan Ika memutuskan naik kereta api ekonomi ke Surabaya lalu lanjut naik pesawat ke Lombok. Baiklah, berarti waktu untuk norak-norak tegang di atas pesawat dipangkas! Hihihi.





Pemesanan tiket pesawat melalui
website Skyscanner

Perjalanan naik kereta ekonomi juga cukup menyenangkan. Hanya pantat saja yang sedikit tepos, hehe. Kami mampir dulu di rumah sobat penulis, Mbak Dian Kristiani di Sidoarjo karena bandara tak jauh dari sana.

Ya ampun, capeknyaa! Pesawat kami jadwalnya malam. Berbeda dengan Una dan Ika yang pakai pesawat siang, padahal sama-sama mau ke Lombok.

Entah karena keder lihat bandara, aku merayu Tari agar kami ke Bandaranya siangan saja. Bisa leyeh-leyeh dulu di rumah Mbak Dian. Alasanku bandara kan dekat untuk apa buru-buru. Maka, berangkatlah Una dan Ika naik taksi. Karena jadwal penerbangan mereka siang.

Duh, padahal kalau dipikir-pikir, kenapa nggak sekalian saja bareng? Biar irit ongkos taksi! Dasar bukan traveler sejati, hehe. Kami pun sempat tidur siang di rumah Mbak Dian! Alamak, santainya!

Episode Ketinggalan Pesawat, Tidaak!

Pas bangun, buru-buru kami order taksi ke bandara yang tak seberapa jauh itu. Alhamdulillah, langsung dapat! Kami pun buru-buru naik, nggak sempat cipika-cipikil sama pemilik rumah. Hihi. Ngaciir!

Alamaak, macet pol! Sidoarjo kan kota industri. Sore begini kendaraan tumpah di jalanan. Huhu mau nangis deh rasanya. Setelah terjebak beberapa lama, akhirnya sampai juga!

Pontang-panting kami berdua memanggul ransel dan berlari masuk bandara. Mencari loket untuk cek in. Kami carinya konter bertuliskan Lombok, padahal mestinya kan Mataram! Saking paniknya!

Pas dapat loketnya, olala kami berdua ditolak karena terlambat. Sudah telat untuk check in. saat itu, kami belum kenal yang namanya web check in.

Musnah harapanku. Melayang sudah tiket promo yang kami beli berbulan-bulan sebelumnya. Hiks. Perasaanku campur-aduk. Antara lega karena gagal naik pesawat, bercampur nelangsa tiket hangus dan gagal ke Lombok. Huaa!

Iya sih nggak jadi deg degan naik pesawat tapi masa pulang ke Semarang dengan tangan hampa? Hangus juga dong, paketnya! Batal dong have fun with the girls! Tidaaak!

“Ayo, kita cari tiket lagi!” ajak Tari penuh tekad.
Aku terseok-seok memanggul ranselku mengejarnya.

Akhirnya, kami berburu tiket di agen bandara. Lagi-lagi, karena saat itu kami masih beginner banget. Ada tiket seharga 800 ribuan di agen perjalanan. Aku akhirnya pinjam uang Tari. Hiks.

Tiket pun di tangan. Tak lama, kami naik ke pesawat. Keringat dingin mengucur deras, perutku mulas, tubuhku kaku karena stres tadi plus mau naik pesawat. But, we did it. Yeah!

Begitu sampai di penginapan malam buta, aku sujud syukur. Hihi malu soalnya kalau sujud syukur di bandara. Aku berhasil menginjak bumi lagi! Ya, akhirnya aku sampai di Lombok, destinasi idamanku! Satu mimpiku tercapai. Satu ketakutanku berhasil kuatasi. I feel wow!

Aku dan Tari baru bisa ketawa-ketawa mengingat hebohnya perjalanan kami hari itu. Betapa culunnya kami. Pahit juga ketinggalan pesawat. Apalagi mengingat harga tiket yang baru kami beli kemarin. Nyesek, bo!

Belum Kenal Skyscanner, Sih!

Satu pelajaran berharga, coba saat itu kami sudah mengenal Skyscanner, nggak bakal deh kejadian kayak di bandara itu. Kami panik dan kelimpungan mencari tiket untuk berangkat. Akhirnya terpaksa bayar mahal banget untuk tiket pesawat.

Skyscanner adalah mesin pencarian global. Beralamat di www.skyscanner.co.id. Juga aplikasinya bisa kita unduh melalui Google Store. Dengan menggunakan aplikasinya, kita bisa melakukan perjalanan dengan biaya lebih hemat.

Iyaaa, Dengan pakai aplikasi Skyscanner, kita bisa membandingkan harga tiket pesawat dan sewa hotel dari banyak aplikasi pemesanan tiket online. Tahu kan, saat ini bejibun agen yang melayani pembelian tiket pesawat dan hotel secara online.

Iyaa, kami terlanjur panik! Padahal kalau punya aplikasi Skyscanner, nggak ada deh yang namanya galau cari tiket pesawat murah, atau lieur buka berbagai website agen tiket online untuk cari yang termurah. Apalagi, sampai harus lari-lari ke agen di bandara cari tiket! Sesak napas, Sis!

Cukup buka website atau aplikasi Skyscanner di ponsel android kamu. Lalu, Masukkan tanggal keberangkatan langsung deh aplikasi melacak semua penerbangan sesuai jadwal yang kita minta lengkap dengan harganya. Tak berapa lama, kita akan menemukan harga termurah dari semua agen tiket online. Praktis banget!

Dengan Skyscanner, Kami pasti bisa mendapatkan harga yang paling terjangkau hari itu, tanpa panik lari-lari ke beberapa agen perjalanan di bandara dengan muka kusut masai, haha. Make up jadi luntur, cyiin! Hihi.

Cukup duduk manis, membuka aplikasi Skyscanner dan tadaaa! Dapat deh tiket pesawat murah!

Tak hanya itu, Skyscanner juga bisa sebagai referensi untuk merancang liburan yang terjangkau bagi wisatawan atau traveler Indonesia ke luar negeri. Kita bisa melihat di fitur Month View, misalnya kapan bulan termurah wisatawan Indonesia pergi ke suatu negara.

Menurut Skyscanner ada 8 negara yang populer sebagai destinasi wisatawan Indonesia berdasarkan harga tiket pulang-pergi, kemudahan visa, serta biaya hidup. Diantaranya Korea Selatan, Singapura, Thailand dan Australia. Dengan Skyscanner, perencanaan liburan lebih mudah dan terjangkau, ya!

Alhamdulillah, Aku Bisa!

Ya, Perjalanan pertamaku ke Lombok, berkesan sekali. Tak hanya selama kami di Lombok tapi juga perjalanan menuju Lombok, penuh deramah. Haha. Kalah deh cerita sinetron di televisi. Semuanya jadi pengalaman berharga untuk aku dan Tari.

Yes, Aku berhasil mengatasi berbagai rintangan yang ada di perjalanan. Pengalaman hari itu membuatku jadi percaya diri. Ya, aku bisa. Aku bisa jika aku berusaha melawan segenap ketakutanku. Takut naik pesawat, takut mencoba hal baru. Takut yang tak beralasan. Rasanya, Aku semakin dewasa berkat perjalanan, hehe.

Bersyukur banget, setelah backpackeran pertama ke Lombok, selanjutnya banyak perjalanan seru ke berbagai daerah yang kualami. Naik pesawat juga beberapa kali. Masih mules juga, sih.

Tapi aku bisa mengatasi hal itu dan melihat banyak hal baru berkat keberanianku melakukan perjalanan backpackeran pertamaku ke Lombok. Alhamdulillah.

Photo Courtesy of Katerina, Andrie Potlot, Rahmi Aziza 

Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

18 Comments

  1. Foto-fotonya baguuuuusss!!!! Indah banget pemandangan. Enak jalan-jalan, gak ada yg ngajakin aku jalan-jalan :(
    Eh wktu itu prnah juga pake skyscanner...kadang kalo beruntung bisa nemu harga lebih murah daripada aplikasi tiket sebelah. enak emang pake app ini. Gampang pakenya.

    ReplyDelete
  2. Wah.. Ternyata takut naik pesawat. Pantes aja gak pernah lagi ke Makassar, huh!

    ReplyDelete
  3. Wah ternyata Mbak Dewi pernah hidup di pulau pulau besar Indonesia termasuk papua. Berarti mbak dewi sudah menyelami berbagai karakter penduduk Indonesia. ahhh, bisa menjadi sumbu cerita di Novel :)

    ReplyDelete
  4. cieee seleb ungaran.
    catatan sekolahnya banyak juga, pindah mulu. Koleksi Buku raportnya juga pasti banyak

    ReplyDelete
  5. Aku juga ada rencana ke Lombok, tahun depan mungkin. Untuk mendaki Rinjani. Semoga kesampaian, faigk!

    ReplyDelete
  6. aku juga pas pertama kali naik pesawat juga takut kak, saya ingin berkunjung ke lombok Juga nih.

    ReplyDelete
  7. Terima kasih ya sudah ikutan Blog Competition "Aha Moments" Skyscanner Indonesia. Good luck :)

    ReplyDelete
  8. Jejak. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)

    ReplyDelete
  9. Hihihi. Jgn kalah sama Alde, Mak

    ReplyDelete
  10. Oalahhh pantas, pernah SD di Makassar ternyata. SD di mana dulu, kak? *kemudian kepo

    Hihi segitunya ya, Kak demi menghindari perjalanan udara 45 menit harus melewati perjalanan darat yang berlika-liku hahahaha. Beruntungnya bisa ke Lombok (meskipun ada drama ketinggalan). Semoga suatu hari bisa ke Lombok juga, kayaknya pake Skycranner lebih gampang ya, kak?

    ReplyDelete
  11. seruuuu....moga menang ya mamaku sayang

    ReplyDelete
  12. Wah keren penulis favoritku ini mah 😊

    ReplyDelete
  13. Aduh kapan yah bisa ajak anak2 liburan naik pesawat juga?

    ReplyDelete
  14. Ku baru tau ada aplikasi yang bisa gini...
    Skrng jd lebih mudah ya cek tiket nya. Gak perlu instal dan buka aplikasi pesan tiket online satu per satu...
    Pakai aplikasi ini bisa lebh efisien ...
    Mantab mbak artikelnya

    ReplyDelete
  15. Aku belum pernah naik pesawat mak... Pengen. Tapi dredek juga keknya hihi

    ReplyDelete
  16. Aku takut naik pesawat mba..tapi pengen

    ReplyDelete
  17. Seru banget :)
    Sama mba, saya jg suka jd lbh solehah kalau lagi naik pesawat :D

    ReplyDelete
  18. wadduh, gimana dengan aku (berhubung dari garis darah Mama mu aku panggil Tante, kamu jadi adik nih jatuhnya, umur mah jauh bedaaaa lah yau). Aku juga takut dan perut rasa melilit sebelum terbang...apalagi ada yang memakan waktu hingga dua hari baru sampai di tujuan plus stop over di airport aja dgn connection flight. Tugas kerja lah yang menjadikan keluarga harus nomaden mengalami pernah hidup di 7 negara 4 benua.!..hingga hari ini Gerhard hidup di London & Berlin, Andre hi California dan kami di Jakarta. gimana tuh...harus terbangggg. Salam sayang dari Rauch Jakarta

    ReplyDelete
Previous Post Next Post