Sehari Berwisata di Kota Batik Pekalongan

Dear Temans,

Kali ini, dakuw mau cerita tentang wisata Pekalongan.
Nggak nyangka deh, kota batik ini punya banyak spot menarik untuk dikunjungi wisatawan. Kota Pekalongan pun kian bersolek. Beberapa hotel cantik baru berdiri. Kotanya pun makin ramai oleh wisatawan. Keren! Apa saja yang menarik disana untuk berwisata sehari di Pekalongan? Intip yuk :)

1. Museum Batik Pekalongan

Museum batik yang menyimpan koleksi batik cantik dari berbagai daerah Nusantara hingga luar negeri. Koleksinya banyak disumbang oleh tokoh ternama seperti Maestro batik Iwan Tirta yang menghibahkan koleksi batik Jakarta miliknya. 

Selamat datang di Museum Batik (Foto: Bobi Ertanto)
Di Museum Batik yang menempati bangunan kuno peninggalan Zaman Belanda ini, kita bisa mengenal berbagai jenis alat membatik bahkan bisa mengikuti workshop batik ldengan harga terjangkau lho. Dakuw sudah menuliskannya dan bisa diintip di artikel Terkesima di Museum Batik Pekalongan

ruang pamer batik di museum batik pekalongan

2. Pekalongan Mangrove Park

Salah satu obyek wisata Pekalongan yang masih anyar adalah kawasan mangrove.
Terletak di Pantai Kandangan Panjang, Kelurahan Pekalongan Utara. Luas lahannya sekitar 90 hektar, namun baru dibangun sekitar 5.7 hektar.

Disana, kita bisa naik perahu karet mengelilingi kawasan Mangrove sekitar 30 menit.
Asyik juga sore-sore naik perahu berkeliling, melewati Lorong Cinta wkwkw. Iya, serius itu namanya hihi. Celah sempit dan panjang, rimbun pula, membuat suasana jadi romantis. Perahu menyusuri tanaman mangrove yang mulai tumbuh subur. 

hore hore di Mangrove Pekalongan Park (Foto: Dani)

Sedih, melihat kawasan pantai yang tergerus pasang. Bahkan, ada beberapa bangunan rumah permanen yang hilang diterjang abrasi. Betapa bahaya ya kalau kita nggak peduli pada lingkungan. Daratan dan bibir pantai menghilang dengan cepat.

Pekalongan Mangrove Park

Selain naik perahu, kita bisa main dan berfoto di semacam gasebo yang dihubungkan dengan jembatan.
Ada beberapa ekor burung dan reptil yang dipelihara di kandang. Sebuah gardu pandang yang tinggi melengkapi taman, tapi tidak boleh dinaiki beramai-ramai. Agak rapuh, kata si ibu pemilik warung. Oow..

Pekalongan Mangrove Park
Lorong Cinta di Pekalongan Mangrove

Ada pula ruangan berisi maket rencana Pekalongan Mangrove Park, bakalan keren kalau sudah jadi kelak. Ada hotel besar juga. Ternyata, mangrove ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Tidak hanya untuk melindungi lingkungan, tapi mangrove bisa dijadikan sirup dan sabun lho. 

3. Sanggar Cahyo Kedaton

Ingin menikmati akulturasi budaya Jawa dan Turki?
Mampirlah ke Sanggar Cahyo Kedaton. Kamu bakal disambut sang Habib, pemimpin sanggar yang ramah. Disana, setiap Selasa, anggota sanggar yang terdiri dari berbagai ras, agama dan profesi berkumpul dan berlatih gamelan Jawa dan tari Sufi Whirling Darwis  dengan penuh cinta. Lantunan salawat diiringi gending Jawa menggetarkan sukmaku.

salawat diiringi gamelan jawa

Tak hanya untuk menghibur khalayak tapi juga sebagai wujud kecintaan mereka pada Allah. Dan dakuw terpesona! Cerita lebih lengkap tentang sanggar ini bisa diintip disini.

4. Kampung Batik Pesindon

Kampung Batik ini merupakan obyek wisata Pekalongan yang masih terbilang baru.
Selain Pesindon, ada Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Kemplong yang lebih dulu berdiri. Kampung batik Pesindon berdiri tahun 2011 dan memiliki sekitar 30-an gerai batik sekaligus tempat produksinya. Kampung batik ini terletak di Jalan Hayam Wuruk Pekalongan.

puluhan pengrajin batik berdedikasi di workshop
Di gerbang dimana kita memasuki Kampung batik ini, terdapat denah yang berisi nama gerai di kampung ini secara lengkap. Jadi, kita tidak usah khawatir bakal tersesat. Letak Kampung batik ini bersebelahan dengan Kampung Batik Kauman yang tersohor. Bapak SBY dan Bu Ani SBY pernah mampir disini lho. 

5. Rumah Batik Larissa

Salah satu sentra batik yang cukup besar di Kampung Batik Pesindon adalah Rumah Batik Larissa, yang sudah memproduksi batik sejak tahun 90-an. Pemiliknya adalah Pak Eddy, yang merintis usaha batik sejak kuliah. Keren, berjualan batik di Yogya sambil kuliah. Kami juga mendatangi wokshop batik Pak Eddy yang mengesankan, letaknya persis di belakang butik Larissa. Puluhan pengrajin memeras keringat untuk menghasilkan karya indah.

mendengar cerita perjuangan Pak Edy merintis Larissa (Foto: Dani)
Nama Larissa sendiri, diambil dari nama putri Pak Eddy dan sudah dipatenkan, lho.Bersama puluhan pengrajin batiknya yang loyal, Pak Eddy melestarikan batik Pekalongan. Ada beberapa pengrajin batiknya yang bekerja lebih dari 15 tahun. 


Rumah Batik Larissa Kampung Pesindon
Larissa menjual berbagai jenis batik mulai dari harga Rp.500.000 hingga jutaan rupiah. Ia menjual batik tulis yang pengerjaannya hanya bisa dibuat oleh satu perajin saja agar mutunya konsisten, sebuah karya seni bercita rasa tinggi. Selain itu, mereka juga memproduksi batik cap yang ternyata pengerjaannya luar biasa sulit. Pantas saja, batik berkualitas berharga mahal. 

proses pembuatan batik cap

Ah, Bersyukur sekali bisa melihat langsung proses pembuatan batik. Menurut Pak Edy, Pekalongan kini kekurangan perajin batik khususnya perempuan. 

6. Internationa Batik Center & Craft (IBC)

Bangunan IBC ini cukup megah. Belum lama diresmikan oleh Ibu Menteri Pariwisata saat itu, Ibu Mari Elka Pangestu tahun 2012. Di sini dijual berbagai jenis batik premium dan kerajinan tangan asli Pekalongan. Beralamat di Jalan Ahmad Yani No.573 Pekalongan. Ada puluhan gerai batik dan kerajinan disini.

berbagai kerajinan di IBC Pekalongan

IBC terbilang masih sepi dan butuh promosi. Bangunan megah ini bersih dan terasa lengang.
Nyaman berbelanja disana dan banyak pilihan. Dakuw sempat kalap di IBC ini membeli daster batik cantik, kemeja dan gaun untuk Nailah. Naksir baju batik couplenya juga, keren dipakai kondangan sama Yayang tapi harganya menguras kantong, Hehehe.Ya iyalah, batik tulis je. Memang deh selera dakuw mahal-mahal, kantongnya yang ngga ku ku hahaha.




Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

32 Comments

  1. Reportase mbk Dew emang ciamik ^_^.next mbk

    ReplyDelete
  2. Pekalongan memang terkenal dgn batiknya ya Mbak...yg memiliki cotak beragam, bahan yg enak dipakai namun harga terjangkau bagi si pembeli... Aku sering lho mendpt oleh2 batik Pekalongan dari teman atau keluarga yg pulang dari Jawa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pekalongan terpilih oleh UNESCO gara-gara batiknya mba, keren yaa

      Delete
  3. Ternyata e trnyata, nggak hanya ada batik aja ya mbak di pekalongan...
    Tengkiu infonyaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama dearr...iya, kesenian dan budayanya juga ciamiik

      Delete
  4. aku juga bakalan kalap mbak kalau lihat batik di sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya menggiurkan ya mba lid hihihi...mumpung adaa...

      Delete
  5. sehari mengelilingi kota batik Pekalongan rasanya tentu kurang memuaskan hati, belanja juga belum sempat habis nih duit yang di bawa dari Jakarta nya ge'..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi harus seminggu ya mas wisatanyaa :D

      Delete
  6. Aku baru saja balik dari Pekalongan.... kota kecil yang banyak keunikan. Heritage, culture, human, kereeen....

    ReplyDelete
    Replies
    1. jatuh cinta jadinya ya maaak pada pekalongan....

      Delete
  7. Mangrove Park-nya bagus ya...asri pemandangannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa. tadinya ada perumahan disana mba, tapi ancur gara2 pasang...semoga cepat subur mangrovenya

      Delete
  8. batik pekalongan abagus-bagus kualitasnya, kemarin Alhamdulillah ada yang ngasiiih. Jadi pingin ke sana langsung

    ReplyDelete
    Replies
    1. bakalan kalap mbaa...pengen ngeborong hihihihi

      Delete
  9. Aku baru sempat ke museum Batiknya sama pasar batik Pekalongan :)

    ReplyDelete
  10. kalo ke museum batik aku paling suka,,,suka lihat motifnya yg beragam :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa aku baru ngeh kalau ternyata motif batik tuh banyak dan punya ciri khas tiap daerah gara2 ke museum hihihi...perasaan dulu sama aja *kasian beud sih eykee

      Delete
  11. Nginepnya di Hotel Namira Syariah, semaleman dibacakke pengajian, banyak yang panas spertinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw iyaa...lupa masukin hotelnya, semalaman ngaji terus, sholeh pisan :D

      Delete
  12. jadi pengen deh berkunjung ke pekalongan, padahal kampung halaman ku deket kalo mau ke pekalongan tapi sampai sekarang belum pernah nyobain kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayukk, suasananya asyik kota pekalongan...

      Delete
  13. berulangkali main ke pekalongan, belum menjejakkan kaki satu pun ke tempat-tempat itu mbak huhuhu
    paling banter ke pasar setono ama alun-alun tok hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihihi telat yaa aku posting ni tulisan mbaa...ayo eksplore lagiii

      Delete
  14. Waaa Pkl tercinta, tempatku menghabiskan masa remaja :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba lusi ni udah melanglang nusantara yaaa :)

      Delete
  15. whuah asyiik ya Mak... jadi pengen ngereview rumah batik di cimahi... sayang ga seasyik ini rumah batiknya hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. review aja mba ida, kan batik tiap daerah kan ada ciri khasnya pasti seru :)

      Delete
  16. Gak nyangka ya. Bayanganku pekalongan itu panaas, trus ga ada apa-apanya. Ternyata banyak tempat menarik yaa.

    ReplyDelete
  17. Dakuw masih mendamba, berperahu rame rame di lorong mangrove. Soale kalo sendirian pasti takuut...

    ReplyDelete
Previous Post Next Post