Tips Sukses Menjalani Kehidupan Ala Ustadzah Ami

Dear Temans,


Malam ini, dapat teguran dari Alde, my baby boy.
Dakuw kan lagi mengurus Nai yang sedang demam, sambil beberes rumah dan cari bahan untuk nulis. Lagi rempong tralala trilili. 

"Mama, shalat Maghrib dulu ya. Temani Kakak." kataku pada Alde.
Alde mengangguk.




Dan, shalatlah dakuw. 
Tak lama kemudian, dakuw kembali ke ruang tengah tuh. Apa kata Alde?
"Mama kok shalatnya cepat banget. Baru saja masuk kamar kok udah keluar lagi."
Plak!




Rasanya tertampar. 
Ya, kalau dilihat mungkin shalatku nggak sampai lima menit. Shalat ala senam kesegaran jasmani zaman baheula. Nggak pakai zikir, doa, apalagi mengaji setelah shalat. Banyak pekerjaan yang harus buru-buru diselesaikan sebelum suami pulang ke rumah.

Dakuw nyengir. Speechless mau jawab apa. 
Shalat cuma sebentar. Padahal shalat adalah perbincangan dengan sang Khalik. Dialah yang mendengar keluh kesah kita, permohonan kita. Dan Ia kalah dengan kesibukan kita. 
Lebih lama waktu yang dihabiskan untuk beberes rumah, mengetik cerita, bahkan membaca novel atau menonton film Korea. Hiks.

Astaghfirullah, bahkan dakuw belum mulai ODOJ hari ini! Sudah injury time!
Sebentar lagi, aku kudu melapor ke grup untuk perpanjangan dengan alasan anak sakit. 
 
Teringat aku akan Ibu Ustadzah Ami, teman segrup di ODOJ 128. Beliau berusia 50-an tahun, aktif mengajar TPA dan ustadzah. Seorang single parent dengan 3 anak perempuan yang sukses baik dalam pernikahan dan karir. Ibu Ami membesarkan putri-putrinya seorang diri.

Bu Ami sibuk berat tapi selalu kholas paling awal di grup 128. Waktu melapor kami pukul 18.00 WIB. Tapi, Bu Ami selalu kholas pagi. 

Aku membuka sharing tausiyah beliau di grup yang kukopi paste ke notes ponsel.
 Ketika itu, kami bertanya apa resep sukses beliau bisa mendidik anak dan mengatur waktu untuk rumah dan dakwah. Beliau menuliskan ini,

Buat Mbak-mbak sholehah,
Semakin kita repot entah banyak pekerjaan atau ada yang sakit,
Harusnya kita beribadah makin kencang. 
Kita harus meluangkan waktu untuk mengaji, ODOJ.
Sebelum tilawah, kita memohon doa pada Allag sesuai kepentingan kita.
Inshaa Allah, Allah akan menolong kita.
Karena Allah sedang menguji kita yang memang sedang meningkatkan ibadah dan amal sholeh.

Sesibuk apapun, Allah Allah Allah.
Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus.
Aku menyusut air mata. Sebaiknya aku mulai tilawah malam ini....

More details about ODOJ visit www.odoj.org

Photo Courtesy of www.odoj.org, http://www.keepcalmandposters.com


Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

10 Comments

  1. Luar biasa ya mbak. pengeen banget bisa tilawah terus.
    Kata ustad sih, rejeki sudah diatur Allah. selain mengambilnya, mengingat-NYA setiap saat juga akan mendekatkan rejeki. Tp kalo sudah nge-craft... bisa lupa diri saking asyiknya. hiks

    ReplyDelete
  2. jleb banget...
    makasih dah mengingat, Mbak Dew.

    aku juga beberapa hari ini injury time terus. Padahal biasanya bisa kholas awal, lantaran kesibukan di kantor dan pas luang malah maen candy crush *astaghfirullah*.

    Harusnya malah memperkuat ibadah ya sebelum lahiran, karna umur kita ga pernah tahu.

    Tfs, Mbak :*

    ReplyDelete
  3. Keren, makasih sharingnya mbak

    ReplyDelete
  4. Thanks udah diingatkan juga. Aku baru ODOJ sendiri mbak, karena putus-putus tilawahnya, dimulai pas shubuhan sampe sbl dhuha

    ReplyDelete
  5. @mak ermayani: iyaa sama mba, aku jugaa huhu...

    ReplyDelete
  6. @susindra: betul banget mba, segala sesuatunya dari Allah ya..kita yg kudu rajin bersyukur..peluuk nuhun yaa

    ReplyDelete
  7. @mba wati: iya mbaa, ngga pa pa putus2 yg penting tiap hari rutin tilawah, semangaat..

    ReplyDelete
  8. mbak @nurul, @ayunin, @taro makasih udah mampiir :*

    ReplyDelete
Previous Post Next Post