Merasakan Suasana Ayem Desa di Rumah Uplik, Sumowono :)

Dear Temans, 


Jumpa lagii..moga sehat dan diberkahi Allah yaa, aamiin!
Mo cerita tentang Field Trip Nailah kemarin bersama Kucica.
Alhamdulilah, kemarin anak-anak diajak ke Rumah Uplik yang terletak di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kab. Semarang.

Waktu baca undangan, dakuw mikir lokasinya dekat. Katanya diatas Bandungan, daerah wisata semacam puncak di Bogor. Oke. 

 
Ternyata, pas Hari H, lho kok ternyata jauuh. Usut-punya usut, ternyata supir L300 yang para orangtua tumpangi nggak tahu lokasinya dan kami nyasar hingga Kabupaten Temanggung. Hihihi. Mulai encook nih emaaak.

Sesampai disana, anak-anak Kucica sudah duduk manis menikmati suguhan tarian dari Rumah Uplik.

Yaa tari kuda lumpingnya kelaar hihi telaat


Apa itu Rumah Uplik?
Setelah ngobrol dengan Ibu Retno, dari Sekolah Kucica, Rumah Uplik ternyata adalah sebuah sanggar baca, sanggar seni dan kreativitas untuk anak Desa Pledokan. Penggagasnya adalah Pak Wal yang merelakan rumahnya menjadi taman baca dan tempat anak-anak berkumpul. Subhanallah, Pak Wal dan anak-anak Pledokan hebat ya. Nggak menyangka, di dusun yang lumayan jauh letaknya dari kota, anak-anaknya bersemangat untuk maju.

Bu Hana bercerita pada anak-anak

Rumah Uplik sudah berdiri sekitar setahun dan koleksi bukunya sudah lumayan banyak. Tapi, masih butuh lebih banyak buku anak yang lebih apdet nih temans.



Ada yang mau menyumbangkan buku dan peralatan olahraga atau mainan untuk adik-adik Pledokan?


Sebelum acara dimulai, kami dipersilakan menikmati hidangan khas desa seperti keripik singkong, ketela rebus, mendoan hangat, yummii! 

Bu guru melayani pembeli hihihi



Minumannya? Bisa pilih teh hangat atau sari jahe. Subhanallah, nikmatnya.

Bu Desi menyamar jadi tukang gorengan



Setelah menikmati suguhan, anak-anak dibagi dua kelompok. Alde dan Nailah ikut kelompok 2. Kami pun diajak menyusuri dusun. Naik turun jalan setapak yang sempit dan semak belukar. Mau kemana ya kakak-kakak dari Dusun Pledokan mengajak kita?



blusukan



fotonya ketutup jempol hihi

Olala, ternyata, anak-anak diajak ke kebun tela aka singkong. Disitu rame-rame panen singkong! Caranya?



Ya, anak-anak disuruh mencabut pohon singkongnya! Waaa..Alde kayak Hulk bisa cabut pohon hihi. Nailah dan Alde takjub ada umbi di dalam pohon. Dan itu bisa dimakan lho.

Alde jadi Hulk mencabut pohon hihihi
Asyiiik paneen


Setelah panen, masing-masing anak, membawa telanya ke dapur. Hm, ngapain lagi yaa?
Bu Hana mengajak anak-anak ke dapur Mbah Uti yang masih tradisional. Disana, ada tungku, tempat Mbah akan mengukus ketela. 

Dapur Mbah Uti


Mbah Uti mau masak apa ya?
Setelah ketelanya matang, anak-anak diajak ke halaman rumah. Disana ada alu, untuk apa ya?
Anak-anak Kucica diajak menumbuk tela yang sudah matang tadi.

"Ayo tumbuk, sampai lembut yaa.."
"Capek.." kata Alde.
Nai dan Shierra tetap semangat menumbuk.

Yuk gotong-royong menumbuk ketela



Setelah telanya lembut, ditaruh di sepincuk daun. Diberi gula sedikit jadilah getuk! Horeee..
Enaaak lhoo..

Getuknya dikasih gula pasir dulu yaa


Setelah kenyang makan getuk, anak-anak kembali berbaris. ternyata mereka diajak mencari bekicot di semak-semak. Ada yang takut dan geli memegang bekicot. Ada yang berani dan suka memegangnya hihi seperti Sadam, Ian.

mau bikin pepes bekicot ya kak nai?


Setelah itu, para orangtua kelas B termasuk dakuw dikerjain dalam lomba kostum dari koran huhu. Tapi, mama Nai juara 1 lho haha. Para orangtua juga dikerjain, disuruh mengajar anak-anak Kucica. Huhu grogii. Ternyata, menjadi guru TK itu tidak mudah *pingsaaan.

Alhamdulillah, acara penggojlokan orangtua akhirnya berakhir hihihi. Kami menyantapp soto, nasi jagung dan lauk gudangan. Nikmatnyaa.

Alhamdulillah, Bulan Juni Kucica berulangtahun ke-6 jadi sekalian bu guru memotong tumpeng. Semoga Kucica makin jaya dan keren, aamiin.

Kakak-kakak TK B lalu diajak berdiri di depan. Ada Kak Ian, Kak Nailah, Kak Venna, Kak Adit dan Kak Faiz. Sayangnya, Kak Vio tidak ikut acara Wasana Warsa Sekolah Kucica. Masing-masing diberikan suluh oleh Bu Guru.

Geng Kelas TK B siap menjadi anak SD






Kak Nai diwakili Alde memegang Suluhnya Huhu


Pesan Ibu Guru,
Jadilah pelita dengan semangat belajar yang tak pernah padam
Salam sayang selalu,
Ibu Guru Kucica

siap-siap pamitan pada mbah uti di Rumah Uplik

 

Aamiin bu guru.
Terima kasih ya untuk Ibu Retno dan ibu-ibu guru Kucica yaitu Ibu Hana, Ibu Desi, Ibu Titik, Ibu Vina, Ibu Nurul dan Ibu Lika yang sudah menjadi sahabat untuk Nailah selama tiga tahun di sekolah. 

Semoga kasih-sayang ini selalu terjaga, aamiin.
Pesan Nai, semoga Kucica gedungnya jadi bertingkat dan temannya makin banyak, aamiin..

Love U, Kucica..


Notes: Yang ingin menyumbangkan buku anak, peralatan olahraga, alat musik atau alat belajar lainnya, ke Rumah Uplik, monggo hubungi dakuw yaa..
 








Dewi Rieka

Seorang penulis buku, blogger dan suka berbagi ilmu menulis di Ruang Aksara

7 Comments

  1. saya selalu salut dengan keberadaan rumah baca atau pun gerakan apa saja yang bisa membantu memajukan pendidikan anak bangsa..saya jadi kangen dengan Kelas Belajar Oky yang sering saya datangi di kelapa Gading, Jakarta. Sayang baru sempet tau sekarang ya mak, kemarin sebelum berangkat saya sempat kirim buku-buku dan mainan untuk beberapa tempat. Mudah-mudahan nanti ada kesempatan lagi..kalau sekarang ongkirnya kemahalan dari sini hehehe...TFS maak

    ReplyDelete
  2. memang salut sama org2 yg mau berdedikasi untuk memajukan desanya, walau sederhana tp menjadi laur biasa krn dg keterbatasannya bisa menjadi sesuatu

    ReplyDelete
  3. Namanya unik dan lucu ya mbak... rumah uplik..hihi

    ReplyDelete
  4. @raisa: iyaa, kalau nggak salah Uplik itu artinya dian atau cahaya, sama artinya seperti teplok atau senthir..kurang lebih rumah yang jadi cahaya untuk sekelilingnya ya? :)

    ReplyDelete
  5. @raisa: iyaa, kalau nggak salah Uplik itu artinya dian atau cahaya, sama artinya seperti teplok atau senthir..kurang lebih rumah yang jadi cahaya untuk sekelilingnya ya? :)

    ReplyDelete
  6. @indah: makasih udah mampir maak..iya ya, pas packing-packing banyak yang disumbangkan ya mak..Iyaa, kalau sekarang kirim dari sanav bakal mihiiil banget hihi..

    ReplyDelete
  7. @tiara: benar mbak, banyak pahlawan disekitar kita, yang mau membuat perubahan walau kecil tapi berarti banget..makasih udah mampir yaa

    ReplyDelete
Previous Post Next Post